Happy New year Guys🤭
💜💜💜💜💜💜💜
*****
Pekerjaan Dita telah membawanya menjadi orang yang ingin diketahui publik juga, sesuai dengan persyaratan yang diajukan nya pada PD-nim waktu itu untuk tidak mempublikkannya sebagai manager dari STAR'S sudah tidak tertutupi lagi. Para penggemar berusaha untuk mengetahui tentang Dita dan mempostingnya di media sosial mereka masing-masing. Ini bukan salah PD-nim, ia sudah berusaha untuk melakukan syarat yang diajukan Dita. Syukur syukur kalo dia tidak memiliki Sasaeng fans.Beberapa hari lalu Dita di kejutkan dengan panggilan nomer baru, ia sudah mengganti nomornya dan tidak ada seorang pun yang tau kecuali ke-4 sahabatnya serta keluarganya. Melihat nomor baru yang tertera di ponselnya menimbulkan rasa trauma yang tiba-tiba, ia teringat akan teror beberapa bulan lalu. Ia mengabaikannya dan menekan tombol merah sebagai tanda menolak panggilan. Baru saja di akhiri, ponselnya kembali berbunyi masih dengan nomor yang sama.
Dengan ragu ragu akhirnya ia mengangkatnya "Yeoboseyo..."
"...."
"Siapa ini? Mengapa kau terus menghubungiku?" Masih belum menerima respon, Dita siap untuk mengakhirinya tapi nada suara pria terdengar dari balik ponselnya.
"Tunggu!"
"Siapa ini?" Tanya Dita kembali, sepertinya dia mengenali suara ini.
"Ini Jimin. Aku ingin berbicara denganmu, kita bertemu di atap gedung, siang nanti!" Ucap pria itu langsung mematikan ponselnya dengan sepihak.
Sesuai dengan yang dikatakan Jimin, selesai dengan pekerjaannya Dita langsung beranjak ke atap gedung BigHit (Hybe). Ia menyuruh Star's untuk istirahat selagi dia tidak ada mengawasi mereka. Awalnya ia tidak yakin untuk datang, mungkin saja nomor yang menghubunginya hanya iseng saja. Tapi mau bagaimana pun ia tetap pergi.
Apa mereka tidak sibuk? Itulah yang ada di pikirannya saat ini.
"Hy, sudah lama menunggu?" Sapa Jimin menghampiri Dita yang kini sedang memandang indahnya kota Seoul dari ketinggian gedung BigHit (Hybe).
"Mmm,,, Menurutmu?"
Jimin tersenyum mendengar respon Dita "Maafkan aku, barusan ada keperluan mendadak!"
Mereka terdiam sejenak, tidak ada yang memulai obrolan, rasa canggung menghampiri Dita. " Apa sebenarnya yang ingin kau sampaikan?"
"Mengapa kau sangat terburu buru Dita, bukankah jadwal kalian agak longgar?"
"Walaupun jadwal kami longgar bahkan tidak ada sekalipun, Apakah maksudmu aku juga harus bersantai?"
"Mengapa kau terlihat kesal padaku? Apa aku berbuat salah padamu?" Ucap Jimin sedikit menaikkan intonasi suaranya.
"Ya memang tidak!" Akui Dita.
"Bagus lah kalau begitu!" Ucap Jimin lalu mereka diam kembali.
Dita merasa sia-sia datang jika tidak ada yang ingin di sampaikan Jimin. Ia berbalik menuju pintu ingin meninggalkan Jimin, "Baiklah, jika tidak ada yang ingin kau sampaikan aku akan pergi!"
Aku menyukaimu!"
DEG!!
Satu kalimat itu akhirnya mampu keluar dari mulut Jimin tanpa cela, kalimat yg selama ini susah untuk ia ucapkan. Telah menembus ke Indra pendengaran Dita. Dan satu kalimat itu juga menghentikan langkah Dita, membuat degub jantung nya berdebar debar tak menentu."Mwo!?" Tanya Dita kembali untuk memperjelas pendengarannya. Siapa tau saja mungkin dia salah dengar.
"Aku! Menyukaimu! Dita!" Ucap Jimin untuk kedua kalinya lalu menghampiri Dita dengan perlahan dan berhasil memojokkannya ke tembok. Untuk kali ini ia benar benar sudah yakin untuk mengutarakan perasaanya, dia tidak harus menderita dalam diam, dia tidak harus melihat kedekatan Dita dengan pria lain lagi. Dan yang paling penting juga apakah perasaannya akan terbalaskan?
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU! (Park Jimin & Dita Karang)
Novela Juvenil•Mengapa harus pria seperti itu yang kucintai? ~Dita Karang • Ketenaran ku semakin membuatku sulit mendekatimu, menjaga jarak dengan mu adalah hal yang tidak bisa kulakukan. •aku ingin menjadikanmu wanita satu satunya dalam hidupku. ~Park Jimin •Ci...