16. Progress!

1.3K 248 36
                                    

Jennie membuka pintu apartemen nya. Sama seperti sebelumnya, Wajah manis kim Jisoo kembali menyambutnya dengan senyuman.

Rencana pindah apartemen sudah Jennie buang jauh-jauh. Soalnya, melihat darin kegigihan Jisoo. Sudah dipastikan, Jisoo dapat dengan mudah menemukan apartemen barunya.

Sudah seminggu sejak Jennie mendapati Jisoo berdiri di luar apartemen nya dan selama seminggu Jennie akhirnya berkompromi dengan keberadaan Kim jisoo.

Karena, apapun alasan dan perlakuan yang Jennie berikan selama seminggu. Jisoo selalu datang kembali ke apartemen.

"Pagi." Sapa Jisoo dengan senyuman, "Aku hari ini membuat salad. Kuharap kamu suka" Lanjutnya sambil. Menyodorkan kotak makan kearah Jennie.

Jennie langsung mengambilnya. Tidak ada penolakan seperti hari-hari pertama. Mereka bahkan berjalan berdua bersama. Tidak ada lagi Kim Jisoo yang berlari kecil mengejar Jennie.

"Unnie tau? Kemarin aku dan Lisa bertaruh siapa yang dapat minum air putih lebih banyak. Tebak siapa yang menang? Tentu saja Kim Jisoo mu yang menang! Aku minum 20ml lebih banyak dari Lisa." Ucap Jisoo berceloteh ria.

Jennie hanya diam mendengar kan. Dia bahkan sekarang membiarkan Jisoo berbicara di sebelahnya. Kecuali wajah dingin Jennie dan sikap diam nya. Semuanya telah berubah dan Jisoo bahagia dengan perubahan itu.

Saat berjalan, Jisoo sadar bahwa tali sepatunya terlepas. Dia segera berhenti untuk membenarkan tali sepatunya. Tanpa dia duga, Jennie juga ikut berhenti, menunggunya hingga selesai.

Melihat Jennie yang menunggu, senyum jisoo tanpa sadar merekah dengan gembira.

"Apa kamu menungguku, Unnie?" Tanya nya dengan nada mengoda Jennie.

Jennie hanya memutar matanya malas. Sebelum menatap Jisoo dengan sinis. "Aku hanya memastikan, kau mengikatnya dengan benar atau tidak. Jika kau terjatuh, aku yang harus bertanggung jawab"

Jisoo hanya tertawa saat mendengar jawaban Jennie. Mereka berdua akhirnya tiba di depan Lift. Jisoo perlahan membungkuk agar menyamakan tingginya dengan perut Jennie.

"Lihat Baby. Mommy mu sangat malu untuk mengakui bahwa Dia menunggu Daddy."

Melihat tingkah Jisoo, Jennie segera menutupi perutnya dengan kedua tangan. Melindunginya dari Jisoo sebelum menatap tajam kearahnya.

"Berhenti berbicara yang tidak-tidak pada bayi ku, Kim" Ucap Jennie dengan nada peringatan.

Jisoo hanya tertawa. Dia kembali menegakkan tubuh dan dengan suara santai dia kembali berbicara. "Itu kenyataan, kan? Lalu, aku sedang berbicara dengan bayi ku. Bukan bayi mu"

Ting!

Pintu Lift di depan mereka terbuka. Jisoo langsung masuk tanpa menunggu Jennie. Sedangkan Jennie hanya mendengus kasar melihat ekspresi menyebalkan dari Jisoo sebelum ikut melangkah kedalam lift.

Mereka berdua hanya diam sambil menunggu lift tiba di lantai pertama. Tapi, bukanya canggung. Jisoo justru merasakan rasa nyaman dari keheningan mereka berdua.

Ting!

Pintu lift kembali terbuka. Jennie segera melangkah keluar diikuti oleh Jisoo. Mereka berdua berjalan berdampingan

Namun, Saat mereka sampai diluar gedung apartemen. Jennie tiba-tiba menghentikan langkahnya membuat Jisoo ikut berhenti dan menatapnya dengan bingung.

Ekspresi Jennie berubah datar. Orang yang sangat tidak ingin dia temui tengah berjalan kearahnya. Dia tanpa sadar bergeser ke depan Jisoo mencoba melindunginya. Jisoo disisi lain semakin menatap bingung dengan tingkah Jennie.

My Baby's Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang