Tiga orang paling banyak disebut dalam sejarah Imperial berjalan cepat meninggalkan area ruang makan keluarga menuju kamar Tsarina. Langkah kaki mereka begitu tergesa-gesa sehingga para pengawal pun kesulitan mengikuti ketiganya. Leon Winterthur, ibu suri Anastasia serta suaminya, mantan raja Xavier, tampak begitu khawatir setelah Tsarina meninggalkan ruang makan dengan digendong oleh Grand Duke Winterthur yang baru. Dan masing-masing dari mereka menyimpan satu spekulasi yang sama di benak mereka terkait penyebabnya.
"Sebenarnya sudah sejauh mana hubungan putramu dengan putri kami?" Tanya sang mantan raja pada kakaknya. Dia terdengar menahan emosi terlebih setelah melihat kejadian di ruang makan tadi.
Tapi kakaknya menanggapi dengan santai, "Bagaimana aku bisa tahu?"
"Kau seharusnya tahu! Kau itu ayahnya Elyan."
"Dan Tsarina itu putrimu. Jadi kenapa kau tidak tahu?"
"Kalian berdua!" Ibu Suri menegur dua kakak-beradik itu. "Berhenti sebelum ada yang turut mendengarkan isi pembicaraan kalian. Tsarina hanya sedang tidak enak badan. Itu saja."
Setelah sampai di depan kamar Tsarina, mereka melambatkan langkah kaki. Ibu Suri pun meminta para pengawal untuk mundur menjauh. Khawatir ada sesuatu yang harus mereka rahasiakan.
Namun tepat sebelum Ibu Suri mengetuk pintu, terdengar suara langkah mendekat di belakang mereka. Ketiganya menoleh ke belakang dan mendapati seorang pria berbadan besar setinggi pintu dengan kulit gelap dan rambut bergaya militer berwarna putih yang merupakan ciri khas orang Clera. Dia membungkuk memberi hormat pada mereka bertiga.
"Salam hormat kami kepada Yang Mulia Ibu Suri, Yang Mulia Raja, dan Grand Duke Winterthur." bukan Pria Clera yang mengucapkannya, melainkan seorang wanita yang sebelumnya tidak mereka sadari kehadirannya karena terlalu terpaku pada sosok raksasa pria Clera di sampingnya. Wanita itu memiliki rambut hitam yang dipotong pendek dan sepasang mata Amethyst yang mustahil diabaikan. Dia tersenyum pada mereka, "Perkenalkan, saya asisten Dokter sekaligus penerjemah, Estelle Vinogradoff. Dan beliau ini adalah Dokter Nasser, lulusan terbaik akademi kedokteran di Clera yang sudah ditugaskan langsung oleh Tsarina untuk menjadi dokter Istana."
"Aku bukan Grand Duke, dan dia bukan Raja." Kata Leon sambil mengedikkan kepala ke arah adiknya. Dia kemudian mengamati wanita bermata Amethyst dan pria Clera di sampingnya. Leon mengenali wanita itu sebagai putri bungsu mendiang temannya, Arizona Navarro, yang juga sudah pernah dia temui di kapal Elyan. Tapi dia tak yakin apakah pernah bertemu dengan pria raksasa di samping Estelle. "Jadi kau dokter baru yang telah lama ditunggu kedatangannya oleh Tsarina? Kau yang selama ini dicari oleh para Serigala?"
Dokter Nasser mengangguk, kemudian mengucapkan sesuatu dalam bahasa Clera yang tidak dimengerti oleh ketiganya.
"Itu benar, Yang Mulia." Estelle menerjemahkan bahasa Clera ke dalam bahasa Schiereiland yang dimengerti tiga orang di hadapannya.
"Putriku menanti kedatangan seorang dokter? Kenapa?" tanya mantan raja.
Dokter Nasser lagi-lagi menjawab panjang lebar menggunakan bahasa Clera. Meski ketiga pendiri Imperial tersebut dapat memahami berbagai bahasa, Clera bukan termasuk bahasa yang mereka kuasai, karena di masa mereka masih mempelajari bahasa saat muda dulu, Clera adalah negeri jajahan yang bahasanya hampir terlupakan. Berbeda dengan anak-anak mereka yang kini menguasai bahasa Clera karena saat ini Clera merupakan kerajaan merdeka yang berdiri sendiri.
Karena melihat ekspresi bingung di wajah ketiganya, Estelle pun kembali menerjemahkan perkataan Dokter Nasser, "Jika Yang Mulia sekalian mengizinkan, Dokter Nasser ingin memeriksa kondisi Yang Mulia Tsarina terlebih dahulu. Tapi beliau membutuhkan suasana yang kondusif, jadi mohon tidak ada yang masuk selama beliau memeriksa Tsarina."
KAMU SEDANG MEMBACA
Empire Of The Seven Seas
FantasiSeorang Ratu dalam pencarian, Seorang Bajak Laut yang kesepian, Dan Putri yang menghilang di antara tujuh lautan. Ketika takdir sedang mempermainkan mereka dan menyatukan mereka dalam petualangan untuk menemukan apa yang hilang dari diri mereka masi...