快乐阅读
Hellooo!! Sebelum baca minta bintangnya ya! Makasihh semoga suka <3
Karena udah melebihi 3,5k votes, jadi sesuai janji chapter ini mengandung 18+ ('>ω∂')
Playlist : Collide (Sped up) — Justin Skye, Tyga
(name) melihat tangannya yang dipenuhi oleh darahnya Rindou dan penglihatannya mulai remang-remang akibat air mata yang tak kunjung hentinya.
Padahal, ia baru saja menyukai Rindou. Apakah kisahnya bersama Rindou hanya sampai sini saja?
Ditengah (name) yang sedang menangisi Rindou, tiba-tiba pria itu malah tertawa kecil.
"Sinting ya?" Tanya (name), membuat Rindou tertawa semakin keras. "Sorry, (name)." Kata Rindou, membuat (name) menggeleng kepalanya. "Tidak Rin, kamu gak boleh pergi."
"Bukan karena itu." Kata Rindou, membuat (name) bingung. Terus?
Rindou membuka kemejanya kemudian membuat (name) tidak bisa berkata-kata. "HARUSNYA KAU BILANG DARI AWAL!" Teriak (name) sambil mengusap semua air matanya.
Ternyata, Haitani Rindou, si sialan itu, mengenakan rompi anti peluru.
(name) langsung mendorong Rindou dari pangkuannya sambil berjalan kearah helikopter, meninggalkan pria itu sendirian.
"E-eh tapi tetap saja sakit!" Teriak Rindou, membuat wajah kesakitan sambil memegang daerah badannya yang terkena peluru.
(name) berpura-pura seakan dia tidak peduli, namun ia sangat bersyukur karena Rindou baik-baik saja. Walaupun dia menjengkelkan karena tidak mengatakan bahwa ia menggunakan rompi dari awal.
♡☆♡
Disaat mereka kembali ke mansion, (name) langsung menuju ke kamarnya, sementara Rindou hanya bisa pasrah karena sampai sekarang (name) masih tidak berniat untuk berbicara dengannya.
"Yasudah lah, mungkin lebih baik kalau aku mandi dulu, terus nanti baru ke kamar (name)." Batin Rindou. Ia akhirnya berhenti mengekori (name) dan berjalan kearah kamarnya sendiri.
Di sisi yang lain, ketika (name) memasuki kamarnya, ia langsung mendesau lelah. Benar-benar tidak ada hari yang normal bersama bonten.
Saking lelahnya, (name) tertidur.
Sebentaran saja.
Ketika ia terbangun, ia langsung tersadar bahwa ia belum mandi dan masih berantakan akibat misi yang ia laksanakan tadi.
(name) membuka dressnya berserta dengan segala pakaian dalamnya dan melemparnya kesembarang arah sebelum memasuki kamar mandi.
Beberapa detik setelah (name) menyalakan air, Rindou ternyata sudah selesai membersihkan dirinya dan kini, ia sedang mengetuk pintu kamar (name). Namun tidak ada jawaban.
Jadi, ia langsung memasuki kamar wanita itu kemudian tersadar bahwa (name) sedang mandi karena terdengar suara air yang mengalir.
Rindou hendak menaiki ranjang (name), namun ia melihat dress yang dikenakan (name) tadi— berserta dengan pakaian dalam (name).
Cukup dengan hal itu saja, Rindou langsung terangsang. Maklum, dia belum pernah melakukan hal itu dengan perempuan mana pun.
Tak lupa, ia mengunci pintu kamar (name) terlebih dahulu.
"Kuso!" Batin Rindou, keringat dingin perlahan mengalir di pipinya, dan ia mulai menelan ludahnya akibat miliknya yang mulai terbangun dibawah sana.
Walaupun Rindou adalah seorang gentleman, namun malam ini, ia sudah tidak peduli lagi.
Dengan cepat, ia membuka celananya kemudian membaringkan dirinya di ranjang (name) dan mengocok adiknya dengan cepat.
Cukup dengan melihat pakaian dalam milik (name). Cukup dengan memikirkan (name). Cukup dengan memikirkan cantiknya (name) ketika ia mengenakan dress tadi.
Kocokannya semakin cepat dan desahan-desahan kecil mulai keluar dari mulutnya. Ia sudah beberapa kali memuaskan dirinya, namun entah mengapa, ia belum pernah merasa seenak ini.
Ketika ia merasa sudah dekat, ia memelankan tangannya namun mengencangkan genggamannya lalu perlahan mengeluarkan cairan miliknya.
Nafasnya memberat, rasanya begitu lega ketika ia mencapai klimaksnya. Namun, ia belum puas dengan hanya begini.
Rindou yang nafsunya sudah berada di titik tertinggi sudah tidak dapat berpikir dengan jernih lagi. Ia melangkahkan kakinya kearah pintu kamar mandi (name).
Dengan perlahan, ia membuka pintu kamar mandi tersebut dan begitu ia melangkah masuk, matanya terberkati dengan pemandangan (name) yang sedang mandi, belum menyadari kehadiran Rindou akibat suara air yang mengalir dan matanya yang tertutup karena sedang membersihkan shampoo dari rambutnya.
Kaki Rindou secara sendirinya membawa tubuh Rindou mendekati (name), hingga akhirnya, tangannya membuka pintu shower (name) dan kembali menutup pintu tersebut.
Disanalah (name) tersadar bahwa ada seseorang yang memasuki kamar mandinya.
(name) langsung berbalik kearah Rindou, (name) sudah hampir saja berteriak namun Rindou dengan cepat menutupi mulut (name), membuat perempuan itu terdorong ke tembok dibelakangnya.
Nafas (name) mencepat, membuat dadanya naik turun. Membuat milik Rindou semakin "naik" lagi. Rindou tersenyum nakal kemudian membisikkan ke telinga (name),
"Let's have our own little secret, shall we?".
结束
BAGUS GAA? LANJUT GAA NIIHH?
sorry kalau jelek, author masih polos :'(
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You | Bonten
Fanfic[ ONGOING ] ONLY YOU - BONTEN RATE 18+ (fullname) yang awalnya hidup biasa-biasa saja itu berubah total ketika ia secara tidak sengaja menyaksikan pembunuhan yang dilakukan oleh salah satu anggota geng kriminal yang sangat sadis, Bonten. Bukannya me...