Setelah puas berkeliling dengan Nanon, Apo pun membayar barang belanjaan nya sekalian dengan milik Nanon di meja kasir. Awalnya Nanon menolak tetapi setelah diminta Apo untuk mengajak Apo jalan-jalan mencari Dessert dengan Nanon yang membayar akhirnya Nanon setuju. Kini Apo membawa barang belanjaan nya dibantu dengan Nanon ke mobil milik Ohm.
Di sana Ohm sudah menunggu dengan bersandar di badan mobil memainkan ponselnya.
" Ohm! " Panggil Apo pada putra nya.
Ohm yang merasa terpanggil pun menoleh dan tersenyum manis saat melihat ibunya berjalan dengan membawa beberapa belanjaan kearahnya. Ohm segera membuka bagasi mobilnya dan membantu Apo meletakkan belanjaan nya ke dalam bagasi.
" Hah melelahkan. Terimakasih ya Nanon sudah membantu Naa berbelanja. Maaf ya Naa merepotkan! " Kata Apo pada Nanon.
Ucapan Apo membuat Ohm mengalihkan pandangannya dari bagasi kearah pemuda didepan Apo. Sosok pemuda yang pernah ia lihat di kampus saat masa orientasi dulu. Tetapi ia tidak punya niatan untuk berkenalan. Hanya duduk sejajar saja. Ohm akui pemuda ini sangat manis. Apalagi saat lesung pipi nya terlihat. Ohm mau tak mau ikut tersenyum juga.
" Tidak papa Khun Naa. Aku senang bisa membantu Khun Naa. " Kata Nanon.
" Ohh berikan belajaan Naa yang kau bawa. Biar Ohm masukkan ke dalam bagasi. Dan ini Ohm, putra Naa yang Naa ceritakan tadi. Tidak terlihat tampan kan? "
Perkataan Apo mengundang tawa Nanon. Yakali orang seperti Ohm tidak tampan? Nanon bahkan hampir terjungkal karena terkejut melihat orang yang sangat tampan dan family man seperti Ohm ini. Sedangkan Ohm hanya tersenyum maklum. Memang ibunya ini tidak mau mengakui ketampanan anaknya.
" Sawadee khap! " Ucap Ohm memberi salam pada Nanon.
" Sawadee khap Khun Ohm! Nanon Khap! " Balas Nanon
" Em yang mana belanjaan Mommy ku? Kau pasti lelah membawanya. " Tanya Ohm pada Nanon.
" Ini Khun. " Ucap Nanon sembari memberikan beberapa kantong belanjaan milik Apo pada Ohm.
" Terimakasih ya Nanon. Dan jangan panggil Khun. Ohm saja, sepertinya kita seumuran! " Ucap Ohm santai.
Tak tau saja Ohm jika Nanon menahan gugup. Ayolah siapa yang tidak akan gugup melihat orang setampan Ohm Pawat didepan mata dengan suara manly mempesona dan penampilan menawannya? Semuanya pasti akan teriak kejang-kejang jika diposisi Nanon.
Nanon pun memberikan Anggukan sebagai jawaban. Ingatkan Nanon untuk berterimakasih pada Pluem yang menyuruhnya berbelanja. Sepertinya ia akan membalap Pluem seperti Frank. Tidak perduli, lebih baik percaya diri diawal daripada ditolak diawal yakan...
════ ⋆ ★ ⋆ ════ ✴ ════ ⋆ ★ ⋆ ════
Malam ini Neo kembali mendatangi jembatan tempat ia sering menghabiskan malam nya. Ia sangat lelah hari ini. Kabar Proyek pembangunan hotelnya di daerah Phuket yang mengalami hambatan karena biaya proyek yang hilang ntah kemana dan pegawai yang protes tidak mendapatkan upah yang layak membuat Neo mau tak mau memerintah orang untuk membereskan benalu di sana
Neo ingin meringankan bebannya sekaligus menemui laki-laki mungil yang berada di tepi jalan kemarin. Tepat di jam dimana Neo menemukan laki-laki itu, Neo pun tancap gas menuju jalan itu. Ia mulai memelankan laju kendaraannya saat tiba di persimpangan sekitar jalan ini.
Jalan ini seperti biasanya. Tampak sepi dengan lampu jalan yang remang-remang berjajar rapi di tepi untuk menghilangkan kesan suram mencekam di daerah sekitar. Tetapi sayangnya Neo tidak melihat orang itu. Jalan sangat sepi sekali. Kenapa saat ia mulai penasaran dan ingin mencari tau orang itu malah tidak ia temui?
Kekecewaan ini mempengaruhi Neo hingga keesokan harinya. Ohm yang melihat raut wajah sahabatnya merasa ngeri. Takut-takut si Neo tersumbat jin jembatan yang tersangkut bulu ketek saat ingin lewat kan. Sedari pagi hingga siang ini Neo tidak menunjukkan raut ramah sekalipun dengan para client saat pertemuan rutin. Neo lebih suram dari biasanya.
" Kau ini kesumbat setan mana? " Tanya Ohm yang dihadiahi lirikan sinis oleh Neo.
" Apa sih? Sudah sejak pagi wajahmu seperti itu terus? Kau ini menghambat bayi ingin lahir jadi takut lahir tau tidak?! " Ujar Ohm yang dengan muka bangga nya melontarkan kata ejekan pada Neo. Sahabat Laknat memang.
" Tutup mulut sialan mu itu kawat sapi. Jangan merusak mood ku yang sudah buruk! " Neo mendelik kesal dengan ocehan Ohm.
" Soal laki-laki lampu jalan itu ya? Bagaimana sudah ketemu? " Lagi-lagi Ohm mengingatkan nya pada kekecewaannya.
" Belum. Ia tidak ada semalam. " Ucap Neo lesu.
" Kalau begitu coba lagi setiap malam. Kau selalu ke jembatan di malam hari kan? Atau tunggu saja di halte dekat lampu jalan itu. " Kata Ohm memberikan sebuah saran.
" Dan kau yang akan mengurus perusahaan ku? Kau tau? Butuh waktu untuk mendapatkan keluangan seperti sekarang. Tetapi mulai besok aku akan jadi lebih sibuk. Proyek ku di Phuket terhambat oleh parasit kotor yg mencoba menjatuhkan ku. " Ujar Neo
" Ingin ku bantu? " Tawar Ohm
" Tak perlu. Aku sudah menyingkirkan nya. Tinggal mengurus sisanya. " Neo menolak tawaran Ohm. Neo sudah menyingkirkan orang itu ntah bagaimana caranya itu rahasia Neo. Bussiness is secret right?
" Okee. Ingin makan malam dirumah ku? Mommy sedang masak banyak. Kemarin ia bahagia menemukan calon kandidat menantunya. " Ajak Ohm
" Dan kau santai? Bagaimana jika kau diminta mommy mu untuk menikah dengan orang itu? " Neo
" Tak masalah. Aku akan menikahinya dan mencintai nya seperti mommy ku menyukai nya. Aku hidup untuk kedua orang tua ku dan jodohku jadi dia yang menjadi kebahagiaan orang tua ku adalah jodohku yang harus aku cintai juga. Gampang kan! " Ohm
" Semudah itu? " Neo
" Tidak juga. Lumayan berat tetapi semoga kuat. " Ohm
Neo menggeleng. Ohm ini terlalu santai hidup nya. Kalau bagus ya ambil kalau jelek ya buang. Tidak ada pertimbangan apapun tatapi selalu tepat tanpa cacat. Untuk bisnis Ohm termasuk CEO muda yang menjadi ancaman bagi CEO dewasa lainnya. Trik nya sangat kekinian dan mengikuti pemikiran zaman. Perlahan-lahan banyak orang yang lebih terpusat dengan perusahaan Ohm daripada perusahaan yang lebih besar dari milik Ohm.
Neo kembali bertekad untuk nenemui pemuda itu sebelum berpacaran dengan pekerjaan nya yang super duper membludak. Sekarang ia hanya berkeliling menghabiskan bahan bakar nya dengan mengelilingi jalan dan taman sekitar tempat laki-laki itu berada. Namun hingga pukul 11 malam keadaan jalanan masih sama sepinya. Hanya ada beberapa kendaraan dan Neo yang kembali dikecewakan oleh keadaan.
Setelah ini ia harus menyelesaikan masalah perusahaan nya secepat mungkin agar bisa menemui laki-laki ini. Ia 100% penasaran dengan laki-laki itu. Wajahnya tampak tak asing di ingatan Neo namun kenapa Neo tidak kenal? Neo pun pergi dari halte tempat ia menunggu dan kembali pulang. Ia harus ke Phuket besok pagi untuk membereskan sisanya.
════ ⋆ ★ ⋆ ════ ✴ ════ ⋆ ★ ⋆ ════
TBC
Siapa yang gregetan NL ga ketemu ketemu padahal ON udah ketemu?
Gapapa habis ini kok ketemu nya hahaha😂😂😂
Bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Citylight memory [ Neolouis ]
Genç Kurgu" kita memiliki kenangan indah yang sederhana yang berawal dari pertemuan dibawah lampu jalan kota. kenangan awal cinta kita " " aku pikir hubungan kita hanya sebuah drama romansa saja " " memangnya ada drama yang seindah kisah kita? " Neo yang d...