...Sean sedang berada di ruang latihan seorang diri, keempat temannya sudah lebih dulu kembali ke asrama karena memang waktu latihan sudah udai sejak 15 menit yang lalu, hanya saja Sean masih enggan untuk beranjak dari tempatnya.
Pikirannya melayang ke kejadian dua hari yang lalu, saat tanpa sengaja ia melihat gadis penggangguNya mengalami kejadian buruk tepat di depan matanya.
"Jangan datang..."
Malam itu Im Suhyeon terus mengatakan kalimat itu seraya mendorong Sean untuk pergi meninggalkannya.
Dan ya, Sean pergi
Meletakkan kembali kepala Suhyeon ke tanah lalu pergi dari sana.
Tapi, mana tega Sean meninggalkan orang yang sedang kesulitan seperti itu, jadi yang dia lakukan selanjutnya adalah bersembunyi di balik pohon dan memperhatikan gadis itu dari sana.
Dia pingsan, Sean yakin itu.. Karena gadis itu sama sekali tidak lagi bergerak. Sean ingin membantu tapi dia sejak tadi dia tidak di perbolehkan untuk mendekat. Jadi lagi-lagi diam di tempatnya adalah pilihan yang akhirnya ia ambil
Tidak ada satu orangpun yang berniat untuk menolongnya, memang tidak banyak yang berlalu lalang... Tapi 5-6 orang tentu juga bukan jumlah yang sedikit. Apa di antara mereka tidak ada yang ingin menolong orang yang sedang membutihkan bantuan ?
Hingga 15 kemudian akhirnya gadis itu bangun, dengan tangan yang memegangi kepala dan punggangnya yang mungkin terasa sakit dan ngilu. Perlahan tapi pasti dia bangkit dan berjalan dengan sedikit terseok-seok untuk pergi dari tempatnya. Gadis iti tidak lagi menangis atau bahkan mengeluh, seakan itu bukan sesuatu yang besar dan tidak perlu di tangisi lagi. Apa karena dia sudah terbiasa ?
Tanpa sadar kaki Sean melangkah dan mengikuti kemana gadis itu pergi, dan tak lama langkahnya terhenti saat dilihatnya Suhyeon berhenti dan mendudukkan dirinya di bawah pohon dekat sebuah toko aksesoris. Tangannya bergerak untuk mulai melepaskan kostum beruang yang melekat di tubuhnya.. Setelah keseluruhannya terlepas gadis itu lagi-lagi bergerak untuk mengambil sesuatu dari dalam tas kumal berwarna pink yang tadi sempat ia ambil dari balik pohon.
Apa ?
Apa Sean tidak salah lihat ?
Itu sebuah topi... Dengan rambut panjang berkuncir kuda yang melekat tepat di bagian topi itu.
Apa itu berarti selama ini dia memakai wig ? Rambut palsu ?
Dilihatnya gadis itu kembali membuka tas dan mengambil sesuatu dari sana.. Setelah mendapatkannya dapat Sean lihat gadis melihat ke arah sekitar sebelum akhirnya membuka sedikit baju trainingnya. Mata Sean sempat melotot lebar namun drngan cepat ia membuang pandangannya dari sana.
Sial
Kenapa harus membuka baju seperti itu di tempat umum sih. Ya walaupun kondisi sekitar sudah sepi, tapi tetap saja kan dia perempuan.
Beberapa saat membuang pandangan, Sean lagi-lagi mengarahkan atensinya untuk melihat ke arah Suhyeon namun yang ia dapati hanyalah bangku kosong. Tidak ada siapapun disana.. Gadis itu sudah tidak ada di tempatnya. Kemana perginya ? Kenapa cepat sekali
"Sial, apa yang kau lakukan disinu Riki Lee" gumamnya
...
"Aku pulang" seru Sean saat ia memasuki rumahnya
"Oh, kau pulang ?" tanya Heeseung yang berjalan mendekati Sean seraya menggendong Hyuna
Sean mengangguk kemudian mendekat dan mencium sayang kedua pipi serta kening adiknya "dimana eomma dan Hyuno ?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Faoi Rún 3 (Riki Lee) END
Фанфик(BAGIAN KETIGA DARI FAOI RUN) Kisah terakhir dari keluarga Lee Namun awal dari kisah putra pertama mereka Riki Lee, atau lebih di krnal dengan nama Sean Park