Chapter: 07

392 43 1
                                    

Kantor sedang ramai, orang-orang sibuk sekali. Termasuk Build, dia sedang sibuk mengerjakan laporan pengajuan dilaksanakannya shooting untuk promosi iklan mereka. Dia dan tim nya harus menyediakan segala sesuatu yang diperlukan. Berapa kali Build harus bolak-balik ke kantor Job untuk mengantarkan laporan pengajuan lokasi, laporan pengajuan budget yang diperlukan dan sebagainya, belum lagi dia harus merevisi beberapa bagian yang kurang.

Jam menunjukkan angka 12, sudah waktunya istirahat. Tiba-tiba Build teringat janjinya dengan Job. Pria itu menawarinya untuk makan siang bersama. Dia menerima tawaran itu tentu saja, selama itu gratis kenapa Build harus menolak, lumayan uang nya tidak akan keluar, dia bisa menabungnya untuk membeli koleksi baju miliknya di dalam lemari.

Build baru selesai merevisi laporannya saat Job menghampiri meja nya dengan senyum lebar di wajah.

"Sudah selesai?" Tanyanya, Build mengangguk lalu mematikan komputer.

Segera Build beranjak, namun menghampiri Apo terlebih dahulu.

"Po, gue mau makan diluar sama Job, lo ikut ga?" Build sedikit berbisik agar tidak didengar orang lain.

Apo menatap Build dan Job bergantian, dia tersenyum lalu menggeleng. "Engga deh, lo aja. Gue udah janji mau makan siang sama yang lain."

Tanpa diberi tahupun Build tau Apo sedang berbohong. Sahabatnya itu selalu membujuknya agar berbalikan dengan Job, dan selalu memberikan dirinya space untuk berdua saja dengan Manajer mereka itu.

Job baik, dia tidak berubah sedikitpun, selalu perhatian dan menjaga dirinya, tapi Build tidak bisa memaksakan perasaan agar menyukai Job sekali lagi, dia tidak bisa. Jika dia bisa mungkin saat ini dia sudah berbalikan dengan Job.

Setelah Apo mengatakan itu, Build memberi isyarat pada Job agar mereka segera pergi. Kedua nya akhirnya melenggang pergi meninggalkan ruangan hingga tidak menyadari seseorang sedang memperhatikan interaksi keduanya.

---

Job membawa dirinya ke sebuah restoran jepang tidak jauh dari perusahaan. Build memperhatikan sekitar, cukup ramai dan asing. Build tidak pernah pergi ke restoran ini hanya memang sering dilewati.

Seorang waiter menghampiri mereka dengan buku menu yang di tawarkan. Build memperhatikan menu dan harga disana, sejujurnya dia tidak perlu khawatir untuk memesan apapun. Dia tahu Job akan membayar untuknya, bukan karena Build terlalu percaya diri tapi dia paham betul sifat pria itu. Saat dia meminta sesorang untuk makan bersamanya maka tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar, karena dia yang akan membayar untuk makanan. Job baik sekali.

"Em, saya pesan Ramen sama minumnya Lemon soda." Waiter itu mengangguk ramah.

Sementara Job menatap dirinya bingung. "Itu aja?" Build mengangguk.

"Yaudah, saya pesan Ramen juga satu, terus takoyaki, Cheese roll sushi, sama minumnya lime squash."

Setelah waiter itu mencatat pesanan dia berlalu pergi, meninggalkan Build dan Job yang saling pandang.

"Kok lo pesan banyak banget, emang lo abisin?" Tanya Build.

Job mengedikkan bahu. "Kalo ngga habis kan ada lo yang ngabisin."

"Dih, ga mau. Gue mau diet tau."

Job mengerutkan dahinya. "Diet apaan, emang lo mau sekurus apalagi?"

"Lo ngga tau kan kalo berat badan gue nambah 2 kilo dari bulan kemaren!" Build memasang wajah kesal, dia ingat saat itu bagaimana marahnya dia saat tau berat badannya bertambah, hanya karena Apo yang selalu pulang kerumah dengan membawa makanan dari Mile dan itu berlangsung hampir sebulan.

Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang