Bab 15 : Semuanya Selesai (?)

319 27 3
                                    

"Lahh aku rencananya mau makan disini tadi sama Naren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lahh aku rencananya mau makan disini tadi sama Naren." Ucap Nara saat mobil yang ditumpanginya berhenti di salah satu restoran steak.

"Yaudah apa salahnya kamu makan disini sama kakak sendiri, ohh apa kamu nyesel karena kesininya bareng mas?"

"Apaan sih, udah ayo masuk aku laper banget." Nara keluar lebih dulu disusul Meghan. Tadinya Nara ingin mengajak Naren kesini, dia tiba-tiba menginginkan steak tapi ternyata Meghan membawanya ke tempat yang sama.

"Mau yang apa?" Tanya Meghan sembari membaca buku menu. Nara berdeham pelan, lalu menunjuk salah satu menu. "Ini aja. Yaudah aku aja yang pesen, mas disini aja."

Meghan hanya mengangguk lalu memberikan kartunya dan juga buku menu. Meghan menscroll ponselnya karena barusan bergetar. Ternyata pesan dari salah satu temannya di Singapura.

Saat fokus membalas pesan dari temannya, seseorang menepuk bahunya lalu menguar senyumannya sembari mengajak Meghan untuk high - five. Jelas pemandangan itu tidak luput dari pandangan Nara yang tengah menunggu kartu mas nya dikembalikan.

Siapa? Kayanya Nara baru lihat. Teman baru Mas Meghan? Apa teman lama Mas Meghan tapi dia memang baru lihat.

"Ehh Rean, kenalin ini adek gue."

Nara menyunggingkan senyum tipis nya lalu menerima uluran tangan pemuda jangkung didepannya.

"Andrean."

"Kanara."

"Bang gue gatau lo punya adek." Jelas pemuda itu. Dilihat dari wajahnya agaknya dia lebih muda dari kakaknya, biar Nara tebak pasti teman lama Mas Meghan.

"Kan emang abang jarang cerita kalo gaada yang tanya. Yan, duduk tuh disebelah adek gue kosong."

"Ehh sumpah gapapa ini?"

"Ya emang kenapa?"

"Nara boleh saya duduk disebelah kamu?" Nara terdiam sembari mengerjapkan matanya. Jujur dia bingung satu sisi dia tidak terlalu suka bersebelahan dengan orang asing tapi satu sisi tidak mungkin dia mengusir teman kakaknya itu, apalagi tampaknya mereka berteman baik.

"Iya boleh kak. Duduk aja." Angguk Nara pelan. Setelah mendapatkan persetujuan Nara, Andrean menarik kursi untuk sedikit menjauh dari kursi Nara lalu dia duduk. Dia tau pasti Nara tidak nyaman jika mereka duduk terlalu dekat.

"Yan, gimana? Berhasil ngelamar diperusahaan yang waktu itu."

"Oh jelas bang, Andrean ditanya."

"Siap - siap."

"Bang bukannya bang meghan di singapur yah, kok sekarang disini? Lagi liburan?"

Nara memilih fokus menikmati minumannya karena minumannya lebih dulu datang seraya mengecek ponselnya, dia tidak mungkin kan ikut dalam pembicaraan mereka berdua.

destiny, tell me || Kim Minju ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang