Chapter 1

3K 254 23
                                    

Happy Reading!
≪ °❈° ≫≪ °❈° ≫≪ °❈° ≫≪ °❈° ≫

Xiao Zhan adalah seorang pemuda yang sejak kecil hidupnya selalu di kelilingi dengan kemewahan, namun semua itu tidak dapat membuat Zhan bahagia.

Dia merasa seperti burung dalam sangkar emas bahkan dirinya tidak bisa mengendalikan kehidupannya sendiri, semua telah dikendalikan oleh kedua orang tuanya.

Burung dalam sangkar emas terlalu bagus untuk seorang Xiao Zhan, dia seperti robot yang harus dikendalikan oleh orang lain.

Itu semua tentu bukan kemauan Zhan, ia sangat ingin merasakan kebebasan, merasakan bagaimana dunia luar dan kehidupan diluar sana.

Sampai diusia Zhan yang ke 25 tahun kedua orang tua Zhan menjodohkan Zhan dengan salah satu rekan bisnis untuk memperkuat perusahaan keluarganya.

Dan disini lah Zhan, menikah dengan sosok pria yang begitu membenci Zhan entah karena apa. Bahkan pria itu selalu membawa seorang wanita tanpa memikirkan perasaan Zhan.

Zhan sudah bersumpah sejak dulu, ia akan menikah sekali dan matipun sekali!

Menurutnya pernikahan bukanlah mainan yang bisa dipermainkan, ia tidak suka mempermainkan yang namanya pernikahan.

Tapi jika pria itu membenci Zhan lalu ia bisa apa?

"Aku sudah membuat sarapan, kau tidak ingin makan dulu?" tanya Zhan pada pria yang baru saja datang dan hampir melewati ruang makan.

"Tidak," jawab pria itu acuh lalu pergi meninggalkan Zhan.

Ya, Zhan sudah tau jawabannya, tentu dia tidak akan memakan masakan yang Zhan buat. Dengan tatapan sedih Zhan menatap punggung Yibo menjauh darinya.

Wang Yibo, adalah putra dari keluarga Wang yang terhormat dan terkaya di China itulah mengapa kedua orang tua Zhan begitu gigih ingin menjodohkan anaknya dengan putra tunggal Wang.

Setelah tubuh Yibo tidak terlihat Zhan melirik masakannya diatas meja lalu tersenyum miris.

"Tuan, jangan sedih, ada bibi disini. Tolong jangan sedih. Bibi tidak sanggup melihat tuan menangis. Ingatlah kesehatanmu dan janinmu," ujar bibi Xin. Dia adalah satu-satunya maid yang berkerja dirumah ini dan sangat perhatian pada Zhan, bahkan Zhan sudah menganggap bibi Xin seperti ibunya sendiri.

"Aku tidak sedih bi, hanya kecewa saja. Aku sudah mencoba yang terbaik menjadi seorang istri. Apakah masih ada yang kurang dariku?" tanya Zhan dengan suara serak menahan tangisannya.

"Tidak tuan, tidak ada yang kurang dari tuan. Kau sempurna, baik hati dan perhatian, hanya saja tuan Yibo yang mungkin belum bisa melihat keberadaan tuan Zhan disini. Dia pasti akan menyesal suatu saat," ucapnya mencoba menenangkan Zhan.

Zhan tersenyum kecil sembari mengelus perutnya yang sudah membesar. "Terima kasih, bibi."

"Tuan, kau jangan terlalu banyak pikiran. Ingat kata dokter? Jika kau terlalu banyak pikiran itu bisa terpengaruh pada janin juga."

"Mn, aku ingat."

Ya, ini adalah anak pertama Zhan dengan Yibo. Zhan juga tidak menyangka dirinya bisa hamil seperti wanita.

Satu hal yang Zhan takuti atas kehamilannya adalah Yibo tidak menerima kehadiran bayinya. Karena apa? Sebab keduanya melakukan sex dibawah pengaruh alkohol membuat mereka tidak sadar.

"Tuan baru saja aku mengatakan untuk tidak terlalu banyak pikiran sekarang kau sudah melamun lagi." Bibi Xin menepuk pundak Zhan halus.

"Ah, aku lupa. Aku...... aku hanya takut Yibo tidak menerima bayi ini, bibi. Aku takut bayi ini tidak dapat kasih sayang seorang ayah."

Ketika Aku Memilih Pergi [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang