Chapter 12 [KEHADIRAN BIMA]

275 26 4
                                    

Athur Erlangga tanpa Shila Nashyta Winata.

Athur Erlangga tanpa Shila Nashyta Winata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading.

*

*

*
"Manusia bisa menjadi licik dan jahat karena luka yang diberikan orang terdekat."
_Alana Qiana Nafeeza_

***

"Gue gak bisa pergi."

Alana mengusap rambutnya frustasi.

"Argh! Kenapa dia bisa tau semuanya?"

"Bagaimanapun gue gak salah, semua ini karena perbuatan Shila. Dia yang udah bikin gue kaya gini. Lo udah mati aja nyusahin gue, Shila!"

Alana lalu memukul mejanya sangat kuat meluapkan amarahnya. Alana merasa semakin hancur dan kacau. Sedih, takut, panik, sakit hati dan marah semua tercampur menjadi satu. Semua ini terjadi karena Shila Nashyta Winata.

"Manusia bisa menjadi licik dan jahat karena luka yang diberikan orang terdekat," ucap Alana penuh penghayatan.

Tak lama pintu kamar Alana ada yang mengetuk. Alana langsung bersikap biasa dan duduk di tepi ranjang.

"Masuk aja."

"Mama?"

Mama Alana lalu duduk di samping Alana.

"Kamu mau pergi besok? Padahal masih kangen," ujarnya sedih.

"Alana gak jadi ke luar negeri, Ma. Alana akan tetep di sini."

Mama Alana langsung merasa senang dan memeluk Alana.

"Makasih, sayang. Jangan tinggalin Mama lagi."

"Iya, Ma."

Alana ikut merasa haru. Tapi Alasannya tetap di Indonesia bukanlah karena orang tuanya.

***

Malam telah tiba. Shila saat ini akan bersiap-siap ke rumah Athur. Shila akan menjemput Viona. Shila sudah memesan taksi online. Shila langsung naik taksi ketika taksi sudah berada di depan rumahnya.

"Pak, kita ke alamat ini, ya," ucap Shila lalu memperlihatkan alamatnya.

"Baik, Mba," ucap supir itu dengan ramah.

Remember ShilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang