Pijak Bumi

Prolog : Bernafas Sooha

Bernafas merupakan hal lumrah dilakukan setiap makhluk yang bernyawa, tak dapat dipungkiri setiap O2 yang dihirup, dan CO2 yang keluar dapat membuat kita merasa hidup.

Hidup di perkotaan dengan segala hiruk piruk polusi udara maupun polusi suara bukan menjadi hal yang aneh. Jika saja Bumi dapat berbicara, sepertinya ia sudah mengeluh sedari awal adanya manusia - manuisa serakah dan egois ini.

Siapa gadis itu?

Baskara menyinari seorang gadis yang cantik dengan rupa bagaikan seorang dewi di pagi yang sangat cerah itu. Bahkan alam semesta sepertinya akan merasa iri dengan keindahan makhluk ciptaan Tuhan yang satu ini. Rambut hitam legam dengan kulit yang berseri disebabkan pantulan cahaya mentari membuat pupil mata coklatnya ikut bercahaya.

Menjadi sosok yang diimpikan setiap kalangan hawa tak lantas membuatnya merasa orang yang paling sempurna. Baginya, setiap sesuatu yang ada pada dirinya merupakan anugerah yang pastinya setiap orang memilikinya dalam bentuk dan wujud yang berbeda. Ia percaya sikap angkuh hanya akan merusak sesuatu yang dinyatakan orang sebagai keindahan.

Dia bukan manusia yang paling sempurna, tapi ia adalah manusia yang akan melakukan yang tebaik untuk dirinya, lingkungannya dan tentunya untuk orang dan sesuatu yang ia sayangi. Sebuah usaha yang ia kerjakan untuk membantu orang yang kurang beruntung sudah tertanam pada dirinya sedari kecil, sewaktu dibesarkan oleh Oma pemilik Panti tempat ia bertumbuh selama ini. Kini ia menekuni berbagai tarian tradisional, karena dengan hal itu ia dapat meluapkan emosi yang datang pada watku yang berbeda-beda. Ia percaya tari tradisional yang ada pada masyarakat adalah bentuk nyata dari bentuk ekspresi yang dirasakan masyarakat saat itu.

******

Ruangan gelap tertutup tirai memaksanya mengendus sesuatu bagaikan anak anjing yang mencari target yang ingin ia dapatkan. Sambil meraba-raba dinding mencari tombol lampu dengan tangan yang satunya memegang sapu, ia terus meruncingkan mulut dan hidungnya mengendus bau yang sangat ia tak suka. Lampu nyala, habislah gelap, ia mendapati sumber bau-bau kemalasan yang sangat ia benci.

"Eh buset, belum mandi lo? Udah jam sepuluh ini. Sampai emak lo tau anak gadisnya macam gini, sapu terbang deserve sih buat lo" Sapu di tangan Sooha menghentak kasur yang tentunya membuat kasur itu bergetar.

Sooha bukan tipe gadis menye-menye, sikap tegasnya muncul dipaksa oleh keadaan yang tumbuh dengan didikan disiplin dan tegas. Sikap malas adalah musuhnya sejauh ini, ia juga kadangkala malas, itulah mengapa ia sangat membencinya. Ia beranggapan sikap malas menghambat penyelesaian urusan yang sebenarnya dapat ia selesaikan dengan cepat.

Tak sedikit orang salah kaprah dengan Sooha. Bagaimana tidak, wajah adem ayem, aktingnya sebagai gadis lembut didepan orang baru membuat banyak lelaki menempatkannya ke nominasi Calon Istri Idaman.

*****

Silau matahari yang menembus tirai kamar, dan polusi suara yang dihasilkan dari pita suara Sooha memaksa Juu Julaiha membuka kedua kelopak matanya yang jujur saja terasa amat berat untuk memisahkan kelopak mata atas dan bawah yang sedang kasmaran.

"Aaaa ! Masih pagi ini, bukannya disambut kata sayang malah dapat sapu melayang, nggak miris lo lihat gue " Juu mendramatisir kejadian.

" Ngapa?, nggak seneng?. Awas kalau gue sampai dapat twit ngeluh elo di aplikasi burung biru gue usir lo dari muka bumi " Sooha memenuhi ruangan dengan suara kicauan burungnya.

Sungguh terbalik dari citra ia di luaran sana sebagai gadis anggun nan rupawan, yang nyatanya seperti monster di dalam rumah.

Tak tahan dengan kata demi kata yang di lontarkan sepasang bibir dari Sooha, Juu beranjak dari kasur membuka pintu kosan berukuran studio itu.

" LAILAHAILLALLAH, ALLAHUAKBAR SOOHAA!! NGGAK NGOTAK,LU. Baru kemaren paket lu datang sekarang udah numpuk gini lagi ! " Mata Juu terbelalak tersontak kaget melihat tumpukan paket dari Sooha yang gemar belanja Online.

"He-he-he-he !" Singkat padat dan tidak jelas, jawaban dari Sooha.

Mulai deh, satu fakta yang hampir terlewat. Sooha orang suka belanja Online, gampang kemakan iklan - iklan. Tuhan memang maha adil, wajah cantik bagaikan malaikat tetapi, dapat otak yang pas-pasan.

*****

Tong, seng, tong seng ! Suara panci yang berasal dari dapur beradu dengan spatula, menumis beberapa bahan makanan dengan bau merica dan lada yang tampaknya sangat lezat.

Sooha memasak seadanya untuk sarapan mereka pagi ini. Perannya sebagai aktivis lingkungan membuat Sooha terbiasa memakan makanan organik yang menurutnya jauh lebih sehat.

"Etdah, pagi-pagi udah ijo-ijo royo" Juu memasuki dapur dengan pandangannya memeriksa setiap sudut ruangan tersebut.

" Plis, habis ini jajan yuk!, nah Mang Oleh biasanya jualannya jam-jam segini nih !" Ajak Juu yang antusias. Mata berbinarnya tak dapat menyembunyikan rasa laparnya, dengan sigap ia menyelesaikan sarapan yang ada di depannya itu.

Sarapan habis, tak membuat Juu berhenti kelaparan. Sembari menunggu makan siang selanjutnya mereka menghabiskan waktu dengan menonton series kesukaan mereka seraya memulai perbincangan mengenai gosip-gosip aktor yang memerankan series tersebut.