Lembut ....
Hangat ....
Dan menenangkan ....
Manik ruby nya terbuka perlahan saat merasakan rasa nyaman dan hangat dari sekitarnya.
Permukaan kulit itu merespon dengan nikmat seluruh buaian rasa tenang yang didapat.
Tubuhnya melayang di sekitaran panorama putih sepanjang ia memandang, begitu putih dan ... Kosong.
Rasa sakit yang membuat tubuhnya remuk tiba-tiba hilang entah kemana, pikiran nya kosong, semua ingatan buruk perlahan mengkabur dan hilang dalam ketenangan.
Pikiran yang kosong, begitu menenangkan ....
Gumpalan kapas lembut mengambang disekitarnya seperti awan di langit biru nan indah, bedanya saat ini ia berada di langit yang putih.
Sosok kecil berwarna agak biru dan bening terbang di sekitarnya, seperti berbentuk ikan berenang di samudra nan luas di dua pertiga bumi sana.
Tangannya bergerak menyentuh sosok itu.
Tes ... Blub ....
Sebuah sentuhan membuat sang ikan berubah menjadi gumpalan air, semuanya berubah mengitari tubuhnya yang masih mengambang di tempat.
Huuuu ....
Ia terkejut, tepat dari arah belakang sebuah sosok besar menyerupai ikan paus berenang melewati tubuhnya. Tidak hanya satu bahkan ada banyak ikan lainnya yang ikut berenang mengitari posisinya.
Blub ....
Lagi lagi berubah menjadi gumpalan air.
Udara bergejolak menggila bersama gumpalan air yang ikut berputar seiring arah angin yang kian berputar cepat.
Dari arah atas, langit menunjukkan panorama aliran air yang cukup deras, juga ikan ikan yang berenang seperti berada di rumahnya sendiri, samudra.
Gejolak angin berhenti berputar, gravitasi tiba-tiba memberat menariknya dengan cepat kepusat. Oksigen dalam paru paru nya tertekan keluar, begitu sesak penuh tekanan.
Dari arah bawah terlihat aliran air laut yang tenang, menembusnya dengan cepat menggantikan suasana menjadi bentuk gumpalan awan di langit biru, bersama sebuah pulau yang mengambang indah diatas awan. Burung indah bersayap putih terbang dengan lembut disekitarnya.
Tak butuh waktu sepersekian detik untuk memproses semua hal yang terjadi, tubuh kecilnya terus tertarik dan jatuh ke bawah menembus gumpalan awan besar yang seperti lautan tanpa ujung.
Lagi lagi panorama nya berubah menyerupai sebuah Samudra gelap nan luas dan dalam.
Permukaan air yang jernih itu memaparkan bayangan langit malam penuh bintang bertaburan disana sini. Tak ada waktu untuk menikmati pemandangan langit karena dalam detik berikut nya ia sudah tertampar permukaan air yang dingin, menyeretnya terus masuk dalam gelapnya samudra.
Semakin dalam dan gelap, paru-paru nya kembali kosong tanpa oksigen. Jantung yang membeku dan tak mampu lagi untuk berdetak, manik ruby perlahan menutup seiring kelopak matanya yang tak kuasa bertahan.
Blub ... Blub ....
.
.
.
╭┉┉┅┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ
Reinkarnasi Boss Mafia
[Halilintar]
•◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┈┄┄┅┉╯
.
.
.Sekumpulan anak-anak berusia sekitar 16 tahunan nampak berkumpul di sudut gang kecil antara dua dinding perumahan.
Gelak tawa mengejek keluar dengan fasih nya dari belah bibir mereka sementara salah satu anak lainnya nampak terbaring lemah di atas tanah, kepala itu berdarah saat seorang anak menginjak lalu menendang tubuhnya sampai membentur tembok.
Di lain kondisi, beberapa anak hanya menonton sambil tertawa dan juga mengejek dengan puas.
Tubuh yang terkulai lemah dan layu, darah bercecer di pelataran gang yang diapit oleh dua rumah, tak banyak ... Hanya saja itu pasti akan sangat menyakitkan ....
Seakan dia-lah yang terkuat, seorang anak lainnya mencibir dan meludah kearah korbannya yang tak berdaya.
Seorang lagi mendekat, suara langkah kaki itu menjadi mimpi buruk bagi sang anak yang masih terkulai lemah dengan tangannya yang mencoba melindungi sesuatu dalam genggaman kecil.
"Akhh ...." Dengan kuat rambut panjang tak terurus itu ditariknya keatas tanpa mengindahkan sang anak yang meringis kesakitan akan setiap lukanya.
Tangan yang lebih besar menjangkau dengan kasar sekantung kecil uang yang disimpan sang anak di tangannya yang penuh luka lecet.
Suatu hal yang coba dilindungi nya telah direnggut, hasil kerja kerasnya hari ini sebagai penjual kayu di desa.
Dengan angkuh dan rasa puas sang pemalak menendang wajah sang anak begitu saja yang membuatnya langsung tersungkur ke tanah kembali.
Lagi-lagi seperti ini ....
Sudah terhitung lebih dari puluhan kali geng itu memalak sang anak berusia sekitar 8 tahunan dan selalu berakhir babak belur di sekujur tubuh kecil yang ringkih itu.
Padahal mereka tau sang anak akan mendapat masalah besar jika 'setoran' itu tidak segera dilunasi.
Setelah beberapa saat, manik permata ruby kecil yang nampak menggelap dan sayu hanya dapat berkedip beberapa kali dengan perlahan lalu kembali terpejam, mencoba menahan rasa sakit dan mengumpulkan kekuatan agar sendi sendi tubuh nya bisa tetap digerakkan menuju tempat arahnya pulang. Sudut ibu kota, pemukiman kumuh para rakyat miskin, agak miris kurasa, melihat kesenjangan besar diantara dua kalangan yang hanya berbatasan sebuah tembok. Tapi, Ini lah dunia yang kita kenal bukan?
.
.
.
.
.
.
.
.
TBCHello manteman, maaf nih ilky ganggu pas jam setengah 11 malam.
Dan maaf juga up nya lama, sebenarnya sih udah ada beberapa chap yang tinggal di perbaiki tulisan nya dan bisa langsung publish, tapi yah ... Kadang ilky malas dan juga sibuk jadinya gak sempet deh buat up :D
Sibuk apa? Sibuk mager lah :^
Biasalah, ilky si author mageran.
Btw, selamat malam ya :D
Sampai jumpa di chapter berikutnya
Sabtu 07 Januari 2023
797 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkarnasi Boss Mafia [Halilintar] ✧༺Tahap Revisi༻✧
ФанфикPembantaian besar-besaran membawa korban jiwa bagi seluruh anggota Mafia terbesar di dunia. Dengan alasan yang tidak diketahui, Halilintar Thunderstorms, Mafia yang dijuluki sebagai dewa kematian mengalami perpindahan dimensi kesebuah dunia mister...