Never Imagined (FreenBecky)

VII

Pagi ini aku bangun kepagian, mau lanjut tidur juga gak akan bisa yang ada malah pusing nanti lari pagi aja deh sekalian sarapan bubur depan komplek udah lama juga gak sarapan bubur kang Yayan.

Segera ku kekamar mandi untuk cuci muka dan mengganti pakaian olahraga aku langsung lari pagi memutari komplek dan berakhir di taman depan komplek sekalian sarapan

"Mang Yan, buburnya 1 ya kaya biasa" ucapku saat sudah di gerobak bubur

"Siap neng bule, tunggu yah" sautnya dan membuatku tertawa iya kang Yayan suka memanggilku neng bule katanya wajahku yang bule sekali tapi bicaraku fasih indonesia

"Nih neng bule pesenannya, bubur tanpa kacang, kecap banyak dan sambelnya juga banyak dan ga lupa mamang juga pisahin kerupuknya" ucapnya sambil menyimpan mangkoknya di bangku plastik depan ku

"Makasih yah mang"

"Sama-sama neng bule geulis"

Selesai aku membayar bubur, aku kembali kerumah dengan berjalan santai ah iya ngomong-ngomong nanti malam aku udah janji untuk bertemu Arga sebagai permintaan maaf karna menabrak ku, lelaki itu aneh padahal hanya menabrak dan itu tidak membuatku luka-luka.

Setelah sampai rumah aku segera mandi karna lengket, dan menuju keruang tv untuk menonton movie dan memakan cemilanku, seperti ini suasana rumahku saat weekend kalo ibu sama papah masih keluar kota sepi, mereka baru akan pulang di minggu depan.

Tak terasa setelah movie maraton jam sudah menunjukan pukul 4 sore, itu artinya aku harus bersiap-siap untuk ketemu lelaki itu hari ini sepertinya lebih baik memakai jasa ojek online ketimbang busway karna sudah di pastikan bakal macet.

Butuh waktu 2 jam untukku selesai mandi dan berdandan, aku mengenakan pakaian casual tanktop abu dengan denim jacket dan juga celana panjang abu dengan snacker putih, setelah ojek pesananku tiba aku meluncur ke lokasi yang Arga bilang kemarin benar dugaanku bahwa weekend ini macet untung aku memakan jasa ojek online kalau tidak sudah di pastikan bakal terlambat.

Sesampainya di depan cafe aku mengetik sesuatu di handpone ku, ternyata Arga sudah sampai lebih dulu dan dia bilang sudah di dalam, ternyata dia memilih meja di sudut cafe dekat dengan kaca besar menghadap ke jalan.

"Sudah menunggu lama" ucapku

"Ah tidak sama sekali, aku juga baru datang ko Dar" ucap Arga sambil berdiri menggeser kursi untuk ku duduk

"Thanks you"

"Urwell Dar, you look so pretty" ucapnya masih sangat jelas terdengar di telingaku walaupun suaranya kecil

"Sebelumnya aku mau mengucapkan terimakasih kamu mau datang menerima ajakanku, dan kamu mau pesen apa?" Tanyanya karna waiters sudah ada

"Apapun yang menurutmu enak" jawabku sekananya

"Oke baiklah"

Setelahnya dia menyebutkan pesanan, kita mulai mengobrol oke juga ternyata tidak buruk aku menerima ajakannya dia cukup nyambung membuat aku nyaman mengobrol dengannya.

"Sudah malam Dar, kita pulang biar aku antar kerumahmu" tawarnya

"Boleh, apa tidak merepotkan"

"Tidak sama sekali, ayo aku antar biar tidak terlalu larut"

Di sepanjang perjalanan kita mengobrol dan ada salah satu playlist yang memutar lagu favoritku, lagunya Insatiable dari Darren Hayes aku ikut menyanyikan lagu itu dan Arga juga ternyata menyanyikan lagu itu.

"Loh kamu juga suka lagu ini" tanyanya

"Iya itu lagu favoritku"

"Gak nyangka kita punya selera music yang sama"

"Heem, gak nyangka juga kamu hafal lagunya"

Tidak terasa sudah memasuki gerbang komplek ku, mengobrol dengannya cukup membuat waktu tidak terasa.

"Aku turun yah Arga, makasih sudah mengantarku" ucapku tulus

"Iya sama-sama, kamu turun habis itu istirahat" sambil dia mengelus kepalaku

"Ahh iya sekali lagi terimakasih" sambil agak canggung

"Ya sudah aku pamit Dara, see you" ucapnya setelah aku turun dari mobil

Setelah aku mandi, aku rebahan di kasurku dengan membaca novel yang belum aku baca sampai dirasa cukup mengantuk aku segara tidur.