EPS 17

9.6K 563 5
                                    

"Dasar es balok" kekeh Jaemin lalu saat Jeno menatapnya Jaemin semakin tertawa saat mata Jeno berubah hangat.

"Shutt,,,,,diam lah sebelum Daddy marahin kamu juga" kata Jeno memberi peringatan lalu menyembunyikan Jaemin kembali dalam pelukannya.

Tapi Jaemin langsung berbalik membelakangi Jeno tapi tetap dalam jaket kebesaran Jeno menatap kasir yang tengah menghitung belanjaan mereka.

Jeno bersandar pada pundak kecil didepannya menunggu kasir menghitung belanjaan.

"Daddy capek?" tanya Jaemin membiarkan pundak nya dijadikan sandaran untuk dagu Jeno.

"Nggak,,,,,,, cuma pengen nyandar aja" jawab Jeno.

"Nggak gratis ya" tawa Jaemin yang membuat Jeno langsung membalikkan tubuh Jaemin menatapnya.

"Materialistis" ucap Jeno tepat di telinga Jaemin.

"Berani bilang Nana gitu,,,,, berapa hah harga diri Daddy biar Nana bayar" ketus Jaemin pelan yang mungkin hanya didengar Jeno saat lelaki kecil itu berbalik menatap Jeno dengan jutek.

"Waww,,,,,, beginilah saat salah bicara pada anak sultan" kekeh Jeno tersenyum sambil menatap wajah marah lelaki kecilnya itu.

"Ketawa lagi" kesal Jaemin sambil menginjak kaki Jeno.

"Iya,,,,, iyaa maafin Daddy,,,,, Daddy bercanda sayang" kata Jeno kembali memegang tangan Jaemin.

"Nggak usah pake sayang,,,,,sayang" jawab Jaemin dengan mata bulatnya yang terlihat seram lalu melepaskan genggaman tangan Jeno sehingga pria dominan itu tersenyum lebar.

Jaemin berdiri memunggungi Jeno menatap pada kasir yang masih menghitung belanjaan mereka yang lumayan banyak.

"Jeno,,,,, ngapain kesini" sapa Agnes sambil tersenyum ramah dia juga hendak membayar belanjaannya.

"Hayy,,,,,ness aku beli beberapa kebutuhan pribadi ku biasalah kamu kan paham" jawab Jeno sengaja ramah pada teman SMA nya padahal kan biasanya tidak.

"Ohh begitu,,,,, kamu sekarang sibuk nggak?" Tanya Agnes to the point.

Jeno sedikit menoleh pada Jaemin yang masih saja memunggunginya itu.

"Nggak sihh,,,," jawab Jeno.

"Kalau gitu kita makan siang yuk" ajak Agnes langsung menggenggam tangan Jeno dan memberikan belanjaannya pada asistennya.

Belum juga satu langkah mereka berjalan......

"Lepasinnn!!" teriak Jaemin meletakkan tangan Agnes pada Jeno dengan kasar dan menarik Jeno kearahnya bahkan langsung memeluk Jeno dengan posesif.

"Ehh,,,,,lo siapa sih kok selalu gangguin kita" sebal Agnes pada Jaemin.

"Jeno" panggil Agnes saat Jeno malah tersenyum dan hanya berfokus pada lelaki kecil nya yang memeluknya itu.

"Daddy nggak boleh pergi sama dia" kata Jaemin sambil mendongak menatap Jeno tanpa melepaskan pelukannya.

"Memang siapa juga yang mau pergi sama dia sayang" jawab Jeno sambil mengusap kepala Jaemin.

"Sudah pak" kata kasir.

"Apa kau ingin menjatuhkan harga diri Daddy mu?" Tanya Jeno saat melihat Jaemin mengeluarkan kartu dibelakang silikon ponselnya.

Jaemin kembali menyimpan black card nya dan membiarkan Daddy nya membayar setelah itu mereka pergi dengan belanjaan dibawa pengawal Jeno tanpa peduli lagi Agnes yang terus memanggil Jeno.

"Nana kok wajahnya begitu?" Tanya Jeno saat mereka berjalan di mall lalu tanpa menjawab Jaemin menarik lengan Jeno menuju wastafel sampai sangat bersih.

Kesayangan CEO (Nomin)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang