𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐎𝐍𝐄
teman baru?────────────────────────────────
ANGIN sepoi-sepoi berhembus pelan, menerbangkan kelopak-kelopak bunga sakura untuk menghiasi udara kota Bumbu sebagai pertanda bahwa musim semi telah tiba. Musim semi, saat di mana sekolah-sekolah di Jepang akan memulai tahun ajaran baru. Tak terkecuali dengan SMP Garam--salah satu sekolah menengah pertama di kota Bumbu--yang halamannya kini dipenuhi oleh siswa-siswi, baik yang baru pertama kali menginjakan kaki di sekolah tersebut, maupun kakak-kakak kelas yang tengah mempromosikan klub-klub mereka.
Di tengah padatnya halaman SMP Garam, kedua manik [E/c] [Name] menatap gedung sekolah barunya dari atas ke bawah, menilai setiap inci gedung itu dengan seksama. SMP Garam, sekolah yang dipilih oleh kedua orang tua [Name] karena lokasinya yang tidak terlalu jauh dari rumah mereka. Dengan begitu, kedua orang tua [Name] tak perlu memikirkan biaya pulang pergi anak-anaknya.
Dari pandangannya, sekolah tersebut tampak seperti sekolah-sekolah negeri pada umumnya, terlihat biasa dan sederhana. Namun, entah mengapa [Name] merasa seperti ada sesuatu yang tidak beres dari gedung sekolahnya tersebut. Seperti ada sesuatu yang jahat tengah bersemayam di dalamnya dan menolak kehadirannya. Semakin lama [Name] menatap, semakin tidak aman dia merasa. Tubuhnya mulai gemetar tak karuan.
"Onee-san, upacara penerimaan siswa baru akan segera dimulai.. sampai kapan nee-san mau melongo tidak jelas seperti itu?" Suara menyebalkan Kazuya membuat [Name] tersadar dari lamunannya. Kedua mata [Name] melebar begitu menyadari bahwa halaman sekolah yang tadinya penuh, sudah sepi. Sudah berapa lama dia melamun? Mengapa bisa selama itu? Apa dia sedang diintimidasi oleh 'sesuatu' tersebut?
[Name] menggelengkan kepalanya pelan, mencoba membuang pertanyaan-pertanyaan konyol itu dari kepalanya. Dia kemudian menghela nafasnya, "Benar, ayo kita pergi ke gimnasium sekolah." ujar [Name] lalu menarik kedua tangan adiknya yang sedari tadi heran dengan keanehan kakak perempuannya itu.
Di sisi lain, seseorang tengah memperhatikan ketiga bersaudara itu dari kejauhan dengan seksama. Sebuah senyuman licik segera tercipta pada wajahnya, "menarik." ucapnya lalu pergi.
────────────────────────────────
"Selamat datang di SMP Garam, kiranya kalian semua bisa menjadi murid-murid yang berprestasi dan bisa berkontribusi penuh bagi sekolah ini."
Usai sang kepala sekolah menyelesaikan sambutannya, suara tepukan tangan yang meriah segera memecah keheningan gimnasium SMP Garam. Upacara penerimaan siswa baru disambut dengan meriah oleh kakak-kakak kelas, mereka berharap adik-adik kelas mereka bisa betah di sekolah ini. Setelah sesi bertepuk tangan yang cukup panjang, seluruh murid SMP Garam pun dibubarkan dan diarahkan menuju mading sekolah untuk melihat informasi pembagian kelas.
Dan inilah waktu yang ditunggu-tunggu oleh [Name]. Gadis itu--walau wajahnya datar dan cuek--sangat bersemangat dan sudah menantikan hari ini. Dia benar-benar ingin memiliki banyak teman di sekolah barunya, bahkan [Name] sudah berlatih dan mencari tutorial cara membuat teman di internet selama waktu libur. Pokoknya hari ini adalah hari penentuan di mana segala usaha [Name] akan terbalaskan.
[Name] dengan pelan mengikuti gerombolan siswa-siswi di hadapannya, sebelum akhirnya sampai di depan mading sekolah. Kedua manik [E/c]-nya segera menelusuri kertas yang bertuliskan nama-nama beserta kelasnya. Matanya segera melebar begitu menemukan namanya tertera di tabel kelas 2-1.
"Kelas 2-1, hm.. di mana ruangannya ya?" gumam [Name] kepada dirinya sendiri.
"Kelas 2-1? Kebetulan aku di kelas yang sama!"
[Name] segera menolehkan kepalanya ke arah sumber suara dan mendapati gadis seusianya yang tengah tersenyum manis ke arahnya. "Perkenalkan, namaku Iwatani Rika!" ujar gadis itu memperkenalkan dirinya. [Name] tersenyum, mencoba untuk menjabat tangan Iwatani, namun tangannya sudah ditarik duluan oleh gadis bersurai coklat pendek itu.
"Sebentar dulu, kita masih di tengah keramaian. Ayo kita ke pinggir sebentar." ajak Rika sambil terkekeh kecil. [Name] mengangguk dan mengikuti Rika yang menarik tangannya. Begitu keduanya sudah menjauh dari keramaian, [Name] langsung berterima kasih dan memperkenalkan dirinya.
"Namaku Mochizuki [Name], senang berkenalan denganmu." ucap [Name] dengan senyuman yang sangat kaku, membuat gadis di hadapannya terbahak-bahak. "Tidak usah terlalu kaku begitu!" tawa Iwatani membuat gadis bersurai [H/c] itu mengutuk dirinya dalam hati karena hasil latihannya itu tidak berjalan dengan lancar. Tapi, lupakan saja itu. Melihat Iwatani tertawa karenanya sudah membuat [Name] merasa sedikit senang.
"Aku belum pernah melihatmu di sekitar sekolah ini sebelumnya. Apa kau siswi pindahan?" tanya Iwatani.
"Iya, aku pindahan dari Kyoto."
"Woah! Kyoto?! dan kau pindah ke kota seperti kota ini..."
"Hehehehe."
"Nanti kita lanjutkan obrolan kita, ayo ke kelas dulu!"
Iwatani kembali menarik tangan [Name] dan berlari pelan di sepanjang koridor. Hanya dengan melihat kelakuan Iwatani, [Name] bisa menilai kalau gadis di depannya ini adalah gadis yang sangat energik. Tidak memerlukan waktu yang lama bagi Iwatani untuk menemukan kelas 2-1, membuat [Name] bersyukur karena dia tidak harus pergi ke dewan guru untuk bertanya di mana kelasnya berada.
"Jeng jeng! Kita sampai, mumpung masih belum banyak orang, ayo pilih tempat dudukmu. Cepat!" ujar Iwatani lalu ngacir ke belakang.
[Name] yang secara pribadi suka duduk di depan, langsung mengambil tempat duduk paling depan yang berjarak satu meja dari pintu keluar. Gadis itu menggantung tasnya di sisi kanan mejanya, dan mulai duduk tenang, hingga Iwatani datang menghampirinya dengan menggebrak mejanya keras.
"Hoi! Nyalimu hebat juga karena mau duduk di depan. Biasanya yang duduk di depan itu kalau bukan anak ambisius, yaaa, korban yang telat datang." ujar Iwatani.
"Begitukah, Iwatani-san?"
"Iwatani-san? Heh, panggil saja aku Rika-chan!"
"Baiklah jika itu maumu, panggil aku [Name] saja."
"Siap!"
Rika pun bertanya-tanya kepada [Name] seperti tentang keluarganya, tempat tinggal, juga kehidupannya sebelum pindah ke kota Bumbu. [Name] tentu dengan senang hati menceritakan tentang dirinya kepada Rika. Ini adalah pertama kalinya bagi gadis itu untuk berbicara terbuka kepada orang lain. Tidak [Name] sangka kalau ternyata membuat teman baru itu tidak sesulit yang dia duga. Hal kecil seperti ini membuat [Name] merasa senang di sekolah untuk pertama kalinya.
Sementara itu, ketika [Name] dan Rika tengah berbincang-bincang riang di depan. Siswa-siswi kelas 2-1--yang sudah datang lebih awal--hanya menatap heran gadis besurai [H/c] itu dari bangku mereka masing-masing dengan satu pertanyaan yang sama terlintas dalam pikiran mereka.
"Mengapa gadis aneh itu berbicara sendiri?"
────────────────────────────────
note. finally updating after a long time. i forgor the password dawg 🦅
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗥𝗨𝗦𝗛 𝟭𝟬𝟬% ; MOB PSYCHO 100
Fanfic𝗠𝗢𝗖𝗛𝗜𝗭𝗨𝗞𝗜 [𝗡𝗔𝗠𝗘]--beserta keluarganya pindah ke kota Chōmi karena pekerjaan sang ayah. [Name] yang merupakan seorang gadis pendiam yang tidak begitu mudah mendapatkan teman harus bisa beradaptasi di lingkungan sekolah barunya, SMP Shio...