::Yang dinanti-nantikan

217 15 2
                                    

🌺VOTE&COMET🌺
HAPPY READING!!
━━━━━━━━━━━━


Akhirnya setelah berabad abad mereka menantikan libur akhir semester, liburan yang diinginkan keluarga Choi sehati akhirnya terlaksana juga.  

Di malam yang damai ini, mereka berkemas. Pagi nanti mereka sudah bisa bepergian ke desa. Yupz, ke desa rumah kakek nenek mereka berada.  Rencana ke luar negeri dibatalkan, alasannya karena Ayah dan Bunda mereka sudah pulang lebih dahulu sebelum mereka menyusul ke sana.

Setelah selesai berkemas. Mereka langsung berkumpul di ruang keluarga sesuai perintah kanjeng ratu─bunda mereka. Sebagian dari mereka sudah ada yang berkumpul dan merusuh.

Seperti sekarang ini, tiga jejeran maknae line sedang asyik bermanja-manja ke bunda ratu. Sang Ayah yang pada dasarnya cemburuan, menatap ketiga anaknya sinis.

"Betah banget sih, bun, di tempelin dedemit?!"ujar Tn. Choi sinis menatap tiga jebolan maknae line. Ketiga empu seolah tak tahu menahu. Ucapannya bagai angin lalu semata. Tn. Choi mendengus kesal. Sementara Ny. Choi hanya bisa terkekeh.

Hyunsuk lagi diam sembari memakan cookeis. Sementara dua anggota lainnya (Yoonbin dan Jihoon) sedang bermain game online di ponsel masing-masing, mabar ceritanya.

Beberapa kali Jihoon terkena teguran Bundanya gara-gara berisik. Berbeda dengan Yoonbin yang cara mainnya elegan. Teriak-teriak gak jelas bukanlah gayanya. Dari cara keduanya bermain sepertinya mudah di bedakan,  yang mana yang pro, dan mana yang hanya sok.

"Dasar bayi!!!"  Tuan Choi lagi-lagi berkomentar mengenai ketiga anak bontot bongsornya yang lagi bermanja ria.

Tidak lama setelah itu, Asha ikut turun dan bergabung bersama. "HAII AKU DATANGGGG!!!!!"ujarnya ceria.

"Berisik nyet!" lemparan bantal melayang ke arah Asha. Asha yang gesit berhasil mengamankan. Mulutnya mendengus sebal ke arah Junghwan.

Matanya menatap ke arah abang-abangnya yang lagi dalam mode manja. "Dasar! Udah tua juga,"komentar Asha menatap tiga serangkai (Junghwan, Haruto, Jeongwoo).

"Bener kan dek, mereka emang gak sadar diri,"tukas Ayahnya mengiyakan. Asha mengangguk-angguk.

"Si ayah daritadi komen mulu perasaan," tukas Jeongwoo. Membuat sang Ayah menjitak  jidatnya.

"Aduuh!"

"Bunda, liat kelakuan laki bunda,"adu Jeongwoo menatap kemusuhan Ayahnya, tangannya mengusap jidat yang berubah warna semerah kepiting rebus. Gak, itu lebay namanya.

"Jangan kasih jatah lagi bun,"ini Haruto yang menyahut. Tidak terima kembarannya di jitak sang Ayah, bukan hanya jidatnya yang ikutan sakit, hatinya juga ikut tersentil. Iyakan saja apa kata Haruto.

"Heh yang bener aja! Gak Ayah kasih uang lagi mampus!""sahut Tuan Choi tidak terima.

"Kan masih ada bunda,"Haruto dan Jeongwoo menjulurkan lidahnya ke Ayah. Membuat Ayahnya melotot. Sementara Ny. Choi hanya Tertawa.

"HALLO EPRIBADI!"

Perusuh yang lain akhirnya mulai berdatangan. Jaehyuk senyum manis di gendongan Asahi. Iya Asahi. Entah bagaimana kronologinya dia bisa menggendong si mulut mercon itu. Hanya mereka yang tau. Muka Asahi terlihat sangat tertekan.

Di belakangnya ada Mashiho yang hanya diam mengikuti. Menutupi mulutnya karena menguap, huhuu cutes boy lagi ngantuk.

"Astaga Jae ....., itu kok bisa sih Asahi gendong lu, ntar makin menyusut Asahinya gimana!"seru Junkyu yang terkejut melihat kelakuan adiknya. Dia juga baru datang. Asahi merasa seperti ingin menerkam orang.

Siblings Goals pt 2| Treasure Ft. Yoonbin | TREASURE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang