Tik... Tok...
Berulang kali detik jam berbunyi, berusaha membangunkan Aline.
Terkejut dengan rasa asam yang melekat di indra perasanya, barulah ia terbangun, mendapati tubuhnya sudah berada di tempat tidurnya.
Tergesa-gesalah napasnya keluar, dingin nan segar udara masuk ke hidungnya.
“M─Mimpi?” ia kebingungan, matanya berkeliling, mengamati kamarnya yang kecil, “Mimpi yang aneh!”
Nampak ia masih bisa merasakan pekatnya asam dari lidahnya.
Ke dapur mengambil seteguk air, ia minum, berharap air itu menghapus rasa asam yang berselingkit.
“Apa yang terjadi! Kenapa lidahku terasa aneh, sih...” ia mulai berdumel, melangkahkan kaki, meraih permen dalam toples kecil.
Sedikit demi sedikit, rasa asam tertutupi permen. Manis rasanya, namun tak semanis perjalanan hidupnya.
Teringat akan sesuatu, tubuhnya refleks mengeluarkan gerakan, ia bergegas mandi, lekas pergi menuju ke tempat kerjanya.
Disambut seorang bos, pria yang lebih muda darinya, namun memiliki mulut yang seperti kereta api, mengomel tanpa henti, pabila satu kariawannya melakukan kesalahan.
Semuanya kena imbas.
“Kalian semua ini bekerja yang becus dong! Jangan makan gaji buta doang. Dasar lintah masyarakat!”
𓆩☻☹︎𓆪
➺ See you the next chapter...
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET LEMONS [✔]
KurzgeschichtenLika-liku jalan kehidupan... "Aline? Kenapa kau mengakhiri hidupmu sendiri?" Inilah kisah seorang gadis yang dibangkitkan dari keputus asaan, melawan rasa traumanya. *** 【TAHAP REVISI】 Typo masih bertebaran! ☺︎ Story by-my-self! ✍️ ☺︎ Cover || Drawi...