Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******Suara dentuman musik memekakan telinga, aroma alkohol memenuhi ruangan, dan puluhan manusia memadati lantai dansa sambil menari mengikuti irama musik yang dimainkan seorang DJ di sebuah club malam di kota Paris.
Di sinilah Lyora sekarang, ia tengah duduk di salah satu bar sambil memegang gelas yang berisikan alkohol. Wanita itu telah kehilangan akal sehatnya. Entah sudah berapa gelas alkohol yang telah ia tenggak habis.
Sudut bibir wanita itu terangkat memperlihatkan senyum miringnya.
"Pria sialan! Brengsek kau Jeremi!" Geram wanita itu dengan tangan mengepal kuat.
Kejadian yang baru saja ia alami terus terngiang di kepalanya. Ia melihat dengan kedua matanya sendiri bahwa kekasih yang selama ini ia cintai telah mengkhianati cintanya.
Drrtt drtt..
Lyora menatap ponsel miliknya yang berada di atas meja bar. Terlihat nama Jeremi muncul di layar ponselnya. Entah sudah berapa kali pria itu menghubunginya, tetapi Lyora tidak pernah menerima panggilan pria itu.
Lyora kembali menenggak segelas alkohol yang ada di hadapannya. Tubuhnya perlahan mulai bergerak mengikuti irama musik. Saat itu juga Lyora beranjak dari tempat duduknya dan berjalan memasuki kerumunan orang di lantai dansa. Lyora mulai menari dan menghilangkan semua masalah yang tengah dialaminya. Saat ini ia hanya ingin menghabiskan malam dengan bebas.
Namun saat Lyora baru saja menggoyangkan tubuhnya, tiba-tiba ia merasakan perutnya mulai bergejolak. Langkahnya yang lunglai membuat Lyora terus menabrak orang-orang yang menghalangi jalannya. Hal itu justru membuat Lyora tidak bisa menahannya lagi. Saat itu juga Lyora masuk ke salah satu toilet dan langsung memuntahkan semua isi perutnya.
Setelah selesai, Lyora yang ingin mencuci tangannya seketika terkejut saat melihat seorang pria dan wanita yang tengah bercumbu di hadapannya. Lyora seketika mengurungkan niatnya dan langsung keluar dari tempat itu.
"Bisa-bisanya mereka melakukan itu di toilet! Apa mereka sedang mengejekku?!" Kesal Lyora sambil berjalan terhuyung. Lyora memegang kepalanya yang terasa sedikit sakit. Matanya mulai berkunang. Ia merutuki kebodohannya karena sudah meminum alkohol dengan jumlah banyak. Saat itu juga Lyora memutuskan untuk pulang, karena tubuhnya benar-benar lelah.
Namun saat Lyora tengah menyusuri lorong, tiba-tiba sebuah tangan megang bahunya.
"Hei nona, kau baik-baik saja?" Di sana Lyora melihat seorang pria dengan setelan yang digunakan oleh pekerja di bar tersebut tengah menuntunnya ke sebuah sofa.
"Maaf, kepalaku sedikit sakit. Aku akan pulang sekarang." Ujar Lyora hendak berdiri dari tempat duduknya, tetapi pria itu dengan cepat menghentikannya.
"Kau sangat mabuk. Lebih baik kau minum obat ini agar mabukmu hilang and well, di sini ada kamar untuk tamu menginap, lebih baik kau beristirahat di sana. Aku tidak bisa mengantarmu karena aku harus kembali bekerja." Ujar pria itu dan langsung melenggang pergi meninggalkan Lyora yang masih meringis memegang kepalanya.
Saat itu juga Lyora mengambil asal sebuah minuman yang ada di dekatnya dan meminum obat pereda pengar yang telah diberikan oleh pegawai bar tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgettable Mistake || On Going
RomansaParis dikenal dengan istilah City of Love. Namun siapa sangka di balik keindahan kota itu, ada banyak orang yang juga mengalami pengkhianatan cinta. Salah satunya adalah Lyora Morie Clinton. ***** Berawal saat Lyora memutuskan untuk pergi ke sebuah...