"Kau ingin menonton apa?" tanya Minjeong sambil celingak-celinguk melihat beberapa judul film di depan mereka.
Saat ini mereka sudah berdiri di sebuah bioskop. Ya, ini permintaan pertama Minjeong, menonton film di malam natal seperti yang di lakukan teman-temannya.
"Ah--" Jaemin menjentikkan jarinya, "Aku mau menonton itu!" tunjuknya pada salah satu judul film yang ada di depan mereka. Minjeong mengikuti arah tunjuk Jaemin.
"Mwo?" mata Minjeong terbelalak melihat pilihan Jaemin, ia menelan ludah dengan susah payah.
Film horror?
Seketika Minjeong merinding. Ia paling benci dengan film horror.
"Aku tidak mau!" tolak gadis itu mentah-mentah.
"Kita nonton yang itu saja!" serunya sambil menunjuk poster film bergenre action.
"Lebih nyaman menonton film itu." Minjeong terkekeh dengan canggung, mencoba menyembunyikan ketakutannya.
Jaemin menyipitkan matanya, sepertinya ia dapat membaca pikiran Minjeong.
"Jangan bilang, kau takut menonton film horror?" tembaknya langsung kena sasaran pada Minjeong.
Yang di tanya seketika terkesiap, lalu mencoba tersenyum canggung.
"Apa yang kau bicarakan? Bukan seperti itu." ucapnya salah tingkah sambil mengibas-ngibaskan tangannya.
"Hanya saja, akan lebih cocok menonton film dengan genre lain di malam natal ini." jelas Minjeong dengan tawa yang di buat-buat.
"Hmm." Jaemin mengetuk-ngetukkan jari di dagunya, "Sikapmu cukup mencurigakan. Jujur saja, kau pasti takut menonton film horror kan?" Jaemin tersenyum jahil, mencoba menggoda Minjeong.
Sementara Minjeong, wajah gadis itu mulai terlihat pucat. Ia sedikit kesal karna laki-laki itu seperti menantangnya.
"Apa kau bilang?" Minjeong melipat tangannya di dada dan menaikkan sebelah alisnya.
"Siapa yang takut? Baiklah, jika kau ingin menonton film itu aku tidak apa-apa. Kajja! Kita nonton film yang kau pilih saja." Ajak Minjeong kemudian. Sebenarnya dalam hati gadis itu cukup takut, namun ia sangat pantang untuk di diremehkan.
Jaemin mengerutkan dahinya, "Kau yakin? Kalau kau tidak suka, kita menonton film yang kau mau saja. Aku kan hanya bertugas menemanimu."
"Sudahlah, jangan banyak bicara! Kau menghabiskan waktuku hanya untuk berdebat." Ucap Minjeong sedikit kesal sambil berjalan ke depan untuk memesan tiket.
Jaemin tersenyum geli melihat wajah Minjeong yang terlihat panik bercampur kesal itu.
"As you wish, princess." Gumamnya pelan sambil mengikuti langkah Minjeong.
Saat ini mereka sudah berada di depan pintu masuk studio film horror, Minjeong menundukkan kepalanya dengan malas. Sebenarnya ia paling tidak suka menonton film horror. Apalagi film horror yang memiliki tingkat seram setinggi ini. Jaemin sangat pandai memilih film yang bisa membuat Minjeong tidak bisa tidur.
Minjeong menoleh pada Jaemin yang berdiri di sampingnya. Laki-laki itu tampak sangat antusias dan tersenyum lebar padanya, sementara Minjeong membalasnya dengan tatapan malas.
Minjeong menoleh pada Jaemin yang sedang asik menonton di sampingnya. Laki-laki itu terlihat begitu menikmati film ini, bahkan sampai mulutnya ternganga dan tidak mengedipkan mata sedikitpun. Saat Minjeong kembali menolehkan kepalanya ke layar, visualisasi menyeramkan yang sedaritadi ia hindari tiba-tiba muncul begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Liefdesverhaal
FanfictionHanya sekumpulan kisah manis milik Jaemin dan Winter.