bagian 1

0 0 0
                                    

Cuaca di pagi ini sungguh tidak bersahabat. Hujan dari pukul 3 dinihari yang tidak kunjung usai membuat semua orang malas beraktifitas.
Namun tidak dengan para siswa Kelas12 STM 69 mekar sari. Mereka harus melakukan ujian akhir, yang mana semua murid tidak boleh bolos.

***

Dengan suara petir yang menggelegar serta hawa dingin yg menusuk ingin rasanya gw narik selimut dan nonton animasi upin&ipin. Tapi apa mau dikata hari ini ujian coy. mana disekolah gw gak dibolehin bawa jaket lagi, ingin rasanya tangan ini memukul orang yang membuat aturan konyol kek gitu.

Oh iya sebelumnya nama gw Riga Bagaskara, remaja tanggung umur 19thn dengan tampang gak tampan serta gak burik. Ya inilah gw remaja yang nunda buat masuk sekolah menengah atas karena keadaan ekonomi, maklum gw enggak punya privileges, beda ma kalian. ya jadi, anak seumuran gw harusnya udah jadi maba di kampus.

Ok dah cukup kenalannya.

Sebenarnya gw rada kesal sama yang ngawasin ujian kali ini, bayangin itu orang dari tadi Standbye aja dimeja nya ngeliatin para murid. Dah kayak kamera pengawas

Minimal keluar kek atau gimana gitu supaya gw bisa nyontek hehe...

Ya maklum sekolah buangan jangan ngarep murid jenius. Rata-rata semua pelajar disini anak nakal yang dibuang dari sekolah lama atau siswa kurang mampu kek gw yamg gak bisa masuk sekolah elite. Jadi ya otak kita kualitasnya masih standar.

***

Hujan diluar perlahan-lahan mulai mereda dan petir pun sudah tidak menyambar lagi. Setelah hujan terjadi fenomena kabut seperti biasa, namun disini sangat aneh. Kabutnya malah semakin tebal sehingga menutupi pandangan diluar.

Keadaan makin gelap gulita tapi untungnya ruangan kelas ini memiliki bola lampu.

Setengah jam telah berlalu dan semua murid di kelas tersebut sudah menyelesaikan ujian.

Sebagian murid pergi keluar mumpung jam istirahat tapi Mayoritas diam dikelas menunggu kabut menghilang sembari membaca buku pelajaran untuk ujian selanjutnya serta sang manusia pengawas pun sudah meninggalkan ruangan sejak tadi.

***

Berhubung jam istirahat gua pergi ke kanti bareng temen se-geng.

Gua liat-liat cuma sebagian orang yang keluar dari kelas.

Di kantin kita ngobrolin ini-itu.

Karena bosan gua mutusin buat pergi dari situ. Ya bayangin lah, orang-orang ngobrol lah gua malah jadi kacang garing.

Salah satu kekurangan gua ya ini, gak jago berkomunikasi, kalau gak ditanya gua gak bakal ngomong.

Seperti yang gua duga, gua pergi pun gak ada yang nyadar. Gua mutusin buat keatas sekolah tempat biasa anak-anak bandel nongkrong.

Bangunan sekolah gua mirip kek sekolah Suzuran cuma minus tempat gua bersih dan gak ada coretan vandalisme karya bocah gabut berjiwa seni.

Seperti harapan gua, disini gak ada siapa-siapa. Dengan begini gua bisa bersantai tanpa gangguan.

Gua duduk di sofa yang bagian kulitnya sudah hancur. Entah siapa yang gabut bawa sofa segede Gaban ke atap sekolah.

Karena posisi sofa yang berada dipinggir pembatas gua jadi bisa lihat pemandangan dibawah. Yang gua liat kabut mulai menipis dan dibawah sana terlihat hamparan hutan hijau yang amat indah.

TUNGGU... HUTAN? KAYAKNYA ADA YANG GAK BERES....

Gua coba ngucek kedua bola mata tapi itu emang hutan dan bukan fatamorgana.

Satu yang dipikiran gua, gua harus motret pemandangan depan mata dan nunjukin ke semua penghuni disini bahwa kita sudah dipindahkan ke dunia lain alias Isekai.

"""""""

Segini dulu :v bingung nyari bahan soalnya -_- ini novel warriors orochi tapi buatan ane. Intinya fanservice lah :v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

warriors orochi : rise of serpent king'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang