Jam menunjukkan pukul 06.00 WIB, dimana Nakala harus bersiap-siap untuk sekolah. Ia beranjak dari tempat tidurnya lalu pergi kekamar mandi.
30 menit pun berlalu untuk Nakala yang mempersiapkan dirinya, ia menuju ke dapur untuk memakan roti yang sudah dilapisi selai kesukaannya oleh bibi.
Jika pun ia ikut sarapan dengan mereka tentu saja tidak akan diperbolehkan untuk duduk disana, melihat kehadiran dirinya saja disini mereka sudah muak apalagi jika ikut bergabung untuk sarapan.
"bi, kala pergi sekolah dulu ya"
"hati-hati ya mas kala, kalau ada yant nyakitin lapor bibi ya nanti bakal bibi dengerin cerita mas" ucap sang pembantu dirumah itu.
Nakala tersenyum kepada bibi dan menggelengkan kepala pertanda tidak ada terjadi apa-apa disekolah. Sang bibi pun melempar senyuman itu ke Nakala, rasanya senang sekali ada yang masih sayang pada dirinya walau dunia ini sangat kejam baginya.
___________________________
Jam menunjukkan pukul 8.00 WIB dimana kelas sudah dimulai. Nakala menatap tempat duduk Rendy lalu kembali menatap Jero yang satu bangku dengannya.
"sakit" ucap Jero singkat.
Ia pun memahaminya, Rendy sedang sakit. Padahal baru tadi malam mereka bertemu kenapa Rendy tidak bilang kepadanya bahwa dia sedang sakit?.
Lalu ia menatap ke tempat duduk Haidar yang terdapat juga kosong tanpa penghuni. Ia pun kembali menatap Jero untuk memastikan kalau mereka berdua tidak apa-apa.
Jero melihat tingkah Nakala lalu menunjuk ke luar jendela kalau Haidar sedang dihukum disana karena terlambat. Ia pun melihat dari balik jendela itu ternyata benar Haidar sedang dihukum dengan murid-murid yang lainnya juga.
Nakala kembali dengan duduknya yang rapi menghadap ke depan. Ia masih memikirkan kenapa Rendy bisa sakit padahal baru tadi malam mereka saling bercanda tawa dan berbagi kesedihan.
Ia mempunyai inisiatif untuk kerumah Rendy karena ingin menjengguknya tetapi dirinya cuma tau kos-kosan Rendy bukan rumah orang tuanya, mungkin ia pikirkan nanti saja atau tidak jadi pergi?
Terlalu banyak yang difikirkan sampai-sampai membuat kepalanya sangat sakit dan itu mengganggu konsentrasinya untuk belajar. Ia menahan sakit itu sambil memijat-mijat kepalanya yang sakit.
Jero yang melihat tingkah Nakala itu pun langsung menyenggolkan pulpennya ke tangan Nakala. Nakala yang menoleh dan ditatapnya mata Jero yang membuat dirinya tau pertanyaan apa yang akan dilontarkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRABUANA, 00L.
Roman pour AdolescentsKisah 4 insan yang selalu kena dampak permasalahan dikeluarganya, yang selalu mendapatkan makian dari kedua orang tuanya, yang dunianya telah hancur akibat orang tuanya. Dan mereka lebih memilih untuk berjuang bersama, susah senang akan selalu ada...