Perseteruan antara 2 Mafia besar Malaysia dan Indonesia membuat Halilintar harus menanggung tanggung jawab yang sangat besar untuk menggantikan ayahnya yang sudah pensiun.
Berbagai bahaya ia lewati bersama dengan ke-6 saudaranya yang tak lain adalah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Baiklah, sepertinya rumah ini nyaman untuk sementara kita akan tinggal di sini" ucap Amato seraya menyuruh bawahannya untuk berkemas merapikan rumah agar nyaman untuk di tinggali.
"Dapat darimana ayah rumah sebesar ini? Dan rumah ini jauh dari kota" sahut Thorn seraya melihat sekelilingnya.
Rumah dengan desain estetik berwarna abu serta langit-langit rumah yang ditempeli stiker awan dan lampu kristal yang mewah membuat Thorn terkagum-kagum.
"Kau meremehkan ayah ya, walau sudah pensiun jangan kira kemampuan ayah juga ikut pensiun" ucap Amato dengan bangganya.
"Yah... Lumayan" Ucap Ice dengan malasnya.
"Oh iya, sebenarnya apa yang terjadi antara ayah dengan mantan teman ayah itu yang sekarang menjadi musuh keluarga kita? Ayah tidak pernah memberitahu kami alasannya kenapa, tau-tau kami harus memusuhi dia juga" tanya Blaze memberanikan diri untuk bertanya karena Hali sendiri tidak pernah tau alasannya kenapa dia harus mencuri barang-barang dari musuh ayahnya itu begitupun sebaliknya.
Amato terdiam, dia sudah menyembunyikan semuanya dari mereka dan mungkin ini saatnya untuk mereka tau kisah dibalik permusuhan ini.
"Baiklah, mari kita duduk dulu sekalian minum teh" Amato menjentikkan jarinya menyuruh bawahannya untuk menyiapkan mereka teh.
Tentunya anak anak Amato ini sangat menurut sekali dengan ayahnya, mereka duduk berjejer dengan rapinya menunggu kisah yang akan Amato ceritakan pada mereka.
"Dulu, saat ayah masih membujang ayah sudah menjalani pekerjaan ini bersama dengan teman ayah, Malik"
"Hubungan kami sangat dekat bahkan bisa dibilang dia adalah sahabat karib ayah, kami melakukan pencurian bersama ayah masih ingat saat itu kami mencuri king crab yang harganya cukup lumayan pada saat itu di dermaga. Kami sangat gembira saat berhasil mencuri barang-barang berharga bersama sampai akhirnya kami sukses bersama seperti sekarang, tapi suatu hari... Dia mengkhianati ayah dan mencuri barang yang sangat berharga 'Berlian Laut Biru' yang langka, saat itu berlian tersebut akan di kirim ke Inggris untuk di hadiahkan pada keluarga kerajaan"
