Nania menghela napasnya panjang dia mengetuk pintu kamar Inara."Kak, Nania masuk ya?" Bisa dia dengar tangisan Inara yang memilukan di dalam sana.
"PERGI! Gue gak mau liat muka lo," balas Inara dengan sedikit tersendat karena kebanyakan menangis.
"Pergi Nania," ucap Arenza membuat Nania menoleh.
"Nania mau jelasin Kak,"
"Gak perlu ada yang di jelasin dua hari lagi Ayah sama Bunda pulang, dan Lo harus jelasin sama mereka." ucap Arenza.
Nania menghela napasnya panjang."Nania bakal terima segala konsekuensinya nanti, tapi tolong. Tolong jangan benci Nania ya Kak?" ucap Nania membuat hati Arenza begitu sangat sakit mendengar hal itu.
"Bagus," ucap Arenza lalu pergi tapi Nania kembali mengikuti Arenza.
"Jangan benci Nania ya, Kak? Nania mohon." ucap Nania memegang lengan Arenza, Arenza menatap datar kearah gadis di hadapannya mata sayu itu terlihat jelas ketakutan dia tidak bisa membayangkan gimana takutnya Nania pada saat malam itu.
"Lo harus nikah sama Zerga, Nania. Ayah sama Bunda juga bakal bilang itu sama lo nanti." ucap Arenza sambil melepas tangan Nania dari lengannya lalu membawa Nania kedalam pelukannya.
"Jangan benci Nania, Kak."
•••
"Lo harus putus sama Inara, Ga." ucap Batara.
Zerga menggelengkan kepalanya."Enggak, gue gak bakal putus sama dia." ucap Zerga.
"Ga, lo gak mungkin miliki mereka berdua!" ucap Hema.
Zerga menoleh menatap kearah Hema."Kenapa? Lagian gue gak ngangap Nania sebagai istri gue nanti, dia cuma istri di atas kertas, dan gelar istri cuma status buat dia." ucap Zerga.
"Lo harus putus Zerga, dia gak boleh jatuh dan sakit terlalu dalam sama lo." ucap Jarrel.
Zerga terkekeh."Bener juga, ini waktunya gue bales dendam sama cewek itu 'kan?" tanya Zerga menarik sudut bibirnya.
Jarrel mengerutkan keningnya, seketika dia ingat. Zerga dan Inara pernah putus satu tahun yang lalu karena Inara meninggalkan Zerga dan selingkuh dengan musuh Zerga, Inara berciuman dengan musuhnya itu di depan matanya sendiri dan Inara masih ngelak akan hal itu.
"Gue bakal putus sama dia," ucap Zerga tersenyum kecut dengan mudah Zerga berubah pikiran.
"Tapi..." ucap Jarrel, dia juga kasihan terhadap Inara. Inara terlihat sangat begitu mencintai Zerga, gimana kabarnya nanti kalau mendengar kabar kehamilan Nania dan itu adalah anak Zerga? Pikirnya.
Sedangkan Zerga tersenyum kecut, dia akan membuat Inara memohon seperti apa yang dia lakukan dulu, ah tidak bahkan Inara memohon dua kali. Dua kali, saat ia minta balikan dan saat nanti saat Zerga memutuskan hubungannya.
Batara benar dia harus memutuskan Inara, Inara harus mendapatkan penderitaan dua kali lipat lebih hebatnya.
Kenapa Zerga tidak bersyukur atas masalah ini? Dengan begitu dia bisa menghancurkan Inara dalam satu waktu yang bersamaan, dia hancurkan oleh sang kekasih dan adiknya.
"It's so easy."
•••
"ZERGA!" teriak Inara saat melihat sang kekasih tengah berjalan di lorong menggunakan seragam basket sekolahnya, hari ini adalah terakhir latihan karena besok mereka akan mulai lomba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R G A || Dangerous Husband √
Teen FictionWARNING!!! BANYAK KATAK-KATA KASAR, FRONTAL JANGAN DI TIRU DAN BEBERAPA ADEGAN DEWASA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA YA!!! "I'm sorry, please comeback to me." Instagram:_dinniy