•
•
•
•
•
•Pagi pagi Callysta udah rapi dengan penampilan elegan. Hari ini brother Callysta balik ke Indonesia ia ingin menjemput cinta keduanya.
Nacharta Pratista adalah cinta keduanya. Callysta tidak ingin mencintai orang yang membuat dirinya hancur, ia hanya ingin mencintai orang yang bisa membuatnya baik baik saja. 'Love' itu sama saja racun bagi nya. Karna cinta ia lupa akan segala hal dan menyakiti diri sendiri tanpa disadari. Meskipun prata cinta pertama dan pria itu juga luka pertama nya.
Cukup satu cinta yang sudah hilang.
"Abang!!" Pekik Callysta saat melihat Nachar dari jauh yang sedang mencari keberadaan diri nya.
Gadis itu berlari kepelukan Nachar. Nachar menerima pelukan hangat dari tuan putri nya kaki mungil Callysta melayang tidak menyentuh lantai akibat abangnya memeluk sekaligus mengendong nya.
"Miss you." Callysta mengeratkan pelukannya memejamkan mata merasakan kehangatan dan kenyamanan.
"Miss you too baby girl." Membalas pelukan tak kalah erat dengan adik nya seolah olah menyatakan semuanya baik baik saja.
Nachar tertawa ringan mendengar suara perut Callysta keroncongan.
"Jangan ketawa." Rengek gadis itu gemes dengan wajah masam."laper." Cicitnya menyentuh perut.
Mereka memutuskan untuk mampir salah satu cafe shop dekat dengan sekolah Callysta. Karna masih pagi Callysta ingin memakan makan ringan dan sesuatu yang manis manis.
Segrombolan anak cowok datang mengisi suasana menjadi ramai. jaket kulit hitam gambaran tenggorak memakai mahkota dengan tulang bersilang melekat ditubuh mereka, .
Black Janson"Berisik banget sih." Callysta merasa terusik dengan suara anak cowok cowok itu. Ia menghampiri mereka dengan tangan mengepal.
"Woi!! Bisa nggak ja---" Ucapan Callysta terputus kala matanya menemukan Arabian sedang menatap diri nya dengan mata berbinar binar. Tenyata mereka anak anak Black Janson. Sialan! batin Callysta.
"Eh.. Bu bos! " Suara Vano menyadarkan Callysta dari lamunan.
"Bu bos sama siapa kesini?" Tanya Fazen tak menemukan temen temen Callysta, Alah bilang aja dia mencari ayang Abel.
"Kenapa?" Arabian angkat suara berdiri mendekati calon istri.
"Nggak ada, nggak jadi." Callysta kembali ke tempat dimana ia duduk dengan abang nya.
"Bos bini lo selingkuh." Kata Raifan melihat Callysta tertawa dengan laki-laki didepannya. Arabian melirik kearah dimana tempat Callysta dengan Nachar duduk merasa hatinya terbakar.
Arabian menghadapi mereka berdua kemudian ia duduk disamping Callysta. Gadis itu merasa sedikit terganggu dengan cowok disebelahnya.
"Ngapain lo duduk disini?! Balik ketempat lo sana!" Callysta mendorong lengan Arabian pelan.
"Kenapa? Aku mau duduk disini, aku nggak ganggu." Jawab Arabian menempelkan jari telunjuk pada bibirnya. Callysta memutar bola matanya malas ia kembali ngobrol dengan Nachar. Cowok didepan tak acuh pada Arabian.
»»--⍟--««
"Udah kan? Ayok pulang." Ajak Nachar.
"Abang duluan aja, nanti aku nyusul masih ada urusan yang harus aku selesaikan."
"Oke, jangan telat pulang." Nachar mengucup pelipis Callysta singkat lalu melirik Arabian yang duduk disamping adiknya."kamu calon suaminya adik saya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CALLYSTA! |END| (Revisi)
Ficção GeralFollow dulu sebelum baca! Selama dua tahun tinggal di Amerika, Callysta memutuskan untuk kembali ke indonesia dan sekolah disana. Callysta kembali untuk mencari tau penyebab kepergian sang bunda. Sebenarnya apa yang terjadi delapan tahun yang lalu...