7

1K 137 15
                                    

"Please... i want to see my girlfriend and my child," ujar Mark dengan air mata yang tak terbendung lagi.

"Fuck off!!!"

"Please... mister... give me one more chance. I swear i will marriying your daughter and make her happy with me!"

"Do you think i'm that stupid? You know my answer yet. But you still in here and make me wanna kill you. What's wrong with you?"

"Please mister..."

"FUCK OFF!!!"

****

7 Tahun Kemudian

"Hei Mark, kenapa kau terbangun lebih cepat dari biasanya?"

Mark menggeliat. Mengusap kedua matanya dan menguap. Dia mulai memperhatikan sekitarnya yang terlihat asing. Kamar siapa ini?

"Ini dimana? Apa kita sudah sampai di Korea?"

Lisa mengangguk dengan senyum manisnya. "Hmm.. kita sudah sampai. Kau tertidur di pesawat begitu lelap sayang. Apa kau terbangun karena lapar?"

Mark mengangguk.

"Tentu saja mom. Aku tidak sabar ingin mencoba kuliner di Korea!"

Hari ini Lisa dan anak laki-lakinya tengah berlibur ke Korea. Iya, nama anaknya Mark. Awalnya orang tua Lisa tidak setuju dengan keputusan putrinya untuk memberi nama cucunya dengan nama pria bajingan itu. Tapi Lisa terus merengek hingga akhirnya orang tuanya menyetujui.

Tidak terasa tahun demi tahun telah berlalu. Semuanya telah berubah. Lisa tak lagi menjadi seorang idol. Dia keluar dari agensinya dan memilih menjadi orang biasa yang tinggal di Swiss. Dia juga telah menyelesaikan S1 dan S2 nya dalam 7 tahun ini. Rencananya nanti dia akan memegang perusahaan daddy nya.

Ngomong-ngomong pria itu... dimana dia sekarang?

Belum selesai melamun, Mark menanyakan sesuatu yang membuyarkan lamunannya. "Mommy, apakah nanti kita akan bertemu teman-teman mommy. Aku ingin bertemu mereka mommy. Bibi Jisoo, bibi Rose, dan bibi Jennie! Bagaimana kabar mereka sekarang?" bocah itu bertanya penuh antusias.

Astaga... Lisa jadi teringat ketiga sahabatnya itu. Mereka masih berada di agensi yang sama. Dengar-dengar Jisoo akan mengakhiri kontraknya tahun ini. Dia kini menjadi aktris terkenal dan bahkan tengah menjalin kasih dengan aktor ternama, Cha Eunwoo. Dan untuk dua sahabatnya lagi, mereka masih menekuni musik, bahkan mereka kini menjadi produser di agensi itu.

Tidak terasa ya. Tidak pernah terpikirkan sedikitpun semuanya akan berakhir seperti ini. Sesuatu yang Lisa pernah sesali dan benci, namun bila dipikir-pikir lucu juga ceritanya. Entahlah, sudah gila atau bagaimana. Tapi pria itu berhasil membuat Lisa keluar dari zona nyamannya. Apalagi dengan kehadiran anak laki-laki bernama yang bernama sama dengan ayahnya ini. Mereka bak pinang dibelah dua. Jujur saja Lisa kesal karena selama ini dia yang susah mengandung dan membesarkan Mark junior, tapi malah anak ini mengikuti hampir 100% gen pria itu.

****

Dingin. Sekarang Korea tengah memasuki musim dingin. Hujan salju baru turun beberapa jam yang lalu. Untung Lisa sudah kembali dari pertemuannya bersama tiga sahabatnya itu.

Kini Lisa berdiri di balkon depan kamarnya. Dibalut dengan jaket tebal dan tangannya yang dia masukkan pada kantung. Ya ampun... ini benar-benar dingin. Sembari mengedarkan pandangannya pada sekeliling, Lisa mengelus pelan perut buncitnya. Benar. Wanita itu tengah hamil. Kira-kira janinnya sudah memasuki minggu ke-28. Sebentar lagi dia dan keluarga barunya akan dikaruniai seorang anak lagi. Semoga saja perempuan, Lisa ingin punya anak perempuan.

Soal pernikahannya, dia dan suaminya melangsungkan pernikahan di Swiss satu tahun yang lalu. Pernikahan yang Lisa idam-idamkan sejak masa kecilnya. Mewah dan megah. Tau perumpamaan menjadi tuan putri dalam sehari? Agaknya hal itu sangat cocok sebagai perumpamaan perasaannya kala itu. Apalagi menikah dengan pria baik dan penyayang. Seseorang yang berhasil membuat Lisa mau menikah setelah menderita trauma dan trust issue terhadap suatu komitmen. Lisa benar-benar beruntung bertemu dengannya.

"Hey, honey! Apa yang kau lakukan disini heum? Maafkan aku karena tidak bisa menjemput kalian. Aku sedang rapat bersama klien penting. Maaf ya~" rengek seseorang yang kini tengah memeluk Lisa dari belakang dengan lehernya yang menunduk dan menyembunyikan kepalanya pada ceruk leher Lisa.

"Hmm... kau selalu saja begitu," ujar Lisa mencoba untuk memanas-manasi suaminya. Bagaimana responnya melihat Lisa marah?

"Aniya~ aku bersumpah, rapat tadi benar-benar tidak dapat dibatalkan," jelas pria itu.

"Benarkah begitu Lee Min Hyung?" tanya Lisa, kali ini nadanya terdengar mengejek.

Bisa Lisa rasakan bahwa tubuh dibelakangnya kini tengah menegang.

"Mwo? Yak!! Lisaya~ jangan panggil aku dengan nama itu. Aku lebih suka kau memanggilku dengan nama asliku, bukan nama Korea ku!" kesal pria itu.

Lisa langsung melepaskan rangkulan pria itu. Dan tepat saat Lisa berbalik pria itu berlari masuk ke dalam kamar karena tahu kalau setelah ini istrinya akan mengamuk.

"Mwo? Apa yang barusan kau katakan? Lisaya? Aigo~ kau benar-benar tidak punya sopan santun Mr. Mark Lee! Awas saja kau!!!"

-TAMAT-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby ( Mark × Lisa ) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang