"Pertama, kita harus mengusir Yerim dari rumah ini."
Lee Heeseung sepertinya punya bakat alami untuk mengejutkan seseorang. Tidak cukup dengan kemampuan kartunya yang luar biasa, dia juga bisa membuat sekitarnya mengalami malfungsi otak hanya untuk memahami satu baris kalimat yang ia keluarkan dari mulutnya.
"Apa maksudnya?"
"Mengusir?"
Kai dan Sunghoon kompak menyuarakan kebingungan mereka. Mereka memandang masing-masing dan Heeseung bergantian, sama-sama tak mengerti maksudnya. Mereka tak butuh repetisi, telinga mereka baik-baik saja. Mereka mendengar setiap kata yang pemuda itu katakan. Tetapi layaknya seorang anak sekolah dasar, mereka tak bisa memahaminya.
Heeseung terkekeh, tindakan yang justru makin menarik tanda tanya dari enam kepala yang memandanginya. "Iya. Jika ingin melakukan rencanaku ini, Yerim harus keluar dari apartemen ini. Lebih lengkap, dia harus memusuhi kita." Dia kemudian mengirimkan isyarat pada Taehyun. Sebuah tatapan satu detik yang layaknya telepati langsung dipahami.
Taehyun menarik kembali laptopnya dari meja dan mengetik sesuatu dengan cepat di sana. Kurang dari lima detik, dia menaruh kembali benda itu di tengah-tengah meja, di hadapan semua orang. Di layar laptop itu tampak sebuah foto keluarga: sepasang suami istri dan dua anak laki-laki di sisi mereka. Tidak ada satupun dari mereka yang mengenali orang yang ada dalam foto itu.
"Siapa mereka?" tanya Jay.
Taehyun memutar kembali laptop itu ke hadapannya, mengklik dua kali dan membesarkan gambar untuk fokus pada satu orang saja. Salah satu dari anak laki-laki di foto itu.
"Namanya Hwang Hyunjin," jelas Heeseung. "Kau harus menjadi kekasihnya."
Kata ganti yang digunakan Heeseung sangat umum walau siapapun bisa mengetahui pada siapa ia mengucapkan kalimat itu. Namun semua orang merasa terkejut.
"Hyung, bisakah kau jelaskan lebih detail?" sekali lagi Jay bertanya. "I know you like to talk with that style--cuts in every line--tapi tolong. Kali ini kami semua butuh penjelasan yang--super clear."
"Baiklah," Heeseung tertawa lagi. Hanya dia yang menikmati momen ini. "Hwang Hyunjin itu adalah tiketmu menuju pria ini." Heeseung menunjuk salah satu dari lima orang yang ada di foto itu. Dengan menjadi kekasih Hyunjin, kau akan mendapat akses pada Seungcheol."
Kelima pendengar yang membutuhkan jawaban kompak menganga; jawaban yang tidak membuahkan penjelasan. Tidak ada satupun dari mereka yang bisa menarik benang merah darinya. Taehyun sebagai satu-satunya orang yang mengetahui—sebagian—dari rencana itu hanya bisa menepuk dahinya. Betapa ia menyesali seorang Lee Heeseung yang terlalu misterius sampai tak punya penjelasan yang lebih baik.
"Masih tak bisa dimengerti, ya?"
Dan pemuda itu masih bisa bertanya.
"Maaf," pemuda itu terkekeh. Dia menggaruk tengkuknya canggung. "Baiklah aku akan mulai dari awal. Hyunjin, aku kira kalian sudah bertemu dengannya di lapangan tadi."
"Oh, iya. He's the one we're talking about." Jake menjentikkan jari, "the leader."
"Di lapangan tadi, ya?" Kai juga akhirnya ingat.
"Benar. Kita bermain bersama mereka. Yerim harus mendekati Hyunjin."
"Kenapa dia? Siapa dia?" tanya Yerim seraya menunjuk foto yang ada di layar laptop. "Kalau aku lihat dari foto ini, dia pasti orang yang kaya, bukan? Lalu apa yang membuatmu memintaku untuk menjadi kekasihnya? Apa pengaruh dia terhadap kakak sepupuku?"
Taehyun menarik kembali laptop itu dan mengganti foto lain. Sebuah gedung tinggi dan mewah yang sangat gemerlap dari tampak depannya.
"Kasino itu tempat hiburan yang paling kakak sepupumu sukai."

KAMU SEDANG MEMBACA
THE GAMBLER 2: Big League🔞 | TXT & EN-
Fiksi Penggemar🚫PLAGIAT ADALAH TINDAKAN KRIMINAL🚫 HOTTER, BADDER, BRAVER Kim Yerim bersama kawan-kawan barunya memutuskan untuk membalas dendam pada orang-orang jahat di masa lalu. Namun, akankah semua berjalan sesuai rencana? .Kim Yerim (OC) .Lee Heeseung (ENHY...