Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******Suara denting piring saling bersahutan. Terlihat Lyora dan keluarganya tengah menikmati makan malam bersama. Mereka fokus terhadap makanan masing-masing tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Hingga akhirnya Henry memecah keheningan dengan mengeluarkan suara beratnya.
"Apa kau yakin dengan keputusanmu nak?" Tanya Henry.
"I'm sure dad, aku ingin belajar mandiri, dan aku ingin mencari kesibukan yang lainnya. Mungkin aku bisa membuka sebuah salon sambil mengembangkan butik mommy yang ada di New York." Sahut Lyora yang sibuk memotong steak yang ada di hadapannya.
"Tapi kau tidak perlu jauh-jauh membuka salon sayang. Di sini kita bisa mencari tempat yang bagus." Ujar Karen.
"No mom, aku ingin mencari suasana baru. Lebih tepatnya menjauh dari kota ini." Ujar Lyora dengan sedikit pelan. Karen yang mendengar ucapan dari putrinya hanya mampu menghela nafas pelan. Tentu ia tahu jika putrinya belum bisa melupakan masalah yang menimpa dirinya.
"Biarkan saja mom. Lyora sudah besar, dia bisa memutuskan mana yang benar untuk masa depannya. Kita hanya perlu mendukung keputusannya." Ujar Nick sambil memakan makanannya.
"Yang dikatakan Nick benar sayang, kita hanya perlu mendukung keputusan Lyora," Karen yang mendengar itu ingin memotong ucapan suaminya, tetapi Henry dengan cepat melanjutkan ucapannya. "Tapi dengan satu syarat, Lyora harus mengabari kita sesering mungkin." Lanjutnya.
"Thanks dad, kau sangat mengerti diriku." Ujar Lyora terharu menatap ke arah ayahnya.
Karen menghela nafas pelan melihat suami dan juga putranya yang menyetujui keputusan Lyora yang akan menetap di New York. Karen yang sangat menyayangi Lyora mulai sedikit khawatir dengan keselamatan putrinya. Wanita itu sangat takut jika terjadi sesuatu pada Lyora di negara lain.
"Aku akan mengambil cuti selama seminggu untuk menemani Lyora melihat apartement dan tempat yang bagus untuk membuka usahanya di sana. Mungkin kita bisa berangkat bulan depan." Ujar Nick. Lyora yang mendengar itu pun tersenyum menatap ke arah kakaknya.
Setelah Lyora menghabiskan makan malamnya, wanita itu memutuskan untuk menuju ke rooftop rumahnya yang mengarah ke menara eiffel.
Lyora pun duduk di salah satu tempat duduk sambil menuangkan segelas wine dan menatap keindahan menara eiffel yang ada di hadapannya.
"Sangat indah." Gumam Lyora.
Dari pandangannya, terlihat sangat jelas jika ia tengah memiliki masalah. Meskipun banyak orang yang ada di sisi wanita itu untuk mendengar semua keluh kesahnya, namun wanita itu memutuskan untuk memendam semua masalahnya seorang diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgettable Mistake || On Going
RomanceParis dikenal dengan istilah City of Love. Namun siapa sangka di balik keindahan kota itu, ada banyak orang yang juga mengalami pengkhianatan cinta. Salah satunya adalah Lyora Morie Clinton. ***** Berawal saat Lyora memutuskan untuk pergi ke sebuah...