Berusaha

82 16 0
                                    

°~° HAPPY READING °~°
^•^

Begitu sampai di ruangan yang anak kecil itu maksud, Iwaizumi langsung melihat Oikawa yang sedang berhadapan dengan sosok besar yang memegang katana itu. Sosok itu bergerak untuk menebas leher Oikawa, tapi Oikawa bisa menghindar.

Saat itu Iwaizumi merasa sedikit lega, ia mengambil ancang-ancang dan mengangkat tombak yang ia bawa tinggi-tinggi.

Srat... Jleb... Tombak yang Iwaizumi lemparkan mengenai kepala pria itu hingga akhirnya pria itu terjatuh dan sepertinya tewas seketika. Iwaizumi tidak berniat membunuhnya ia hanya ingin mengalihkan perhatian orang itu agar Oikawa bisa kabur.

Tapi siapa sangka jika serangannya meleset dan membunuh sosok itu. Oikawa terlihat ketakutan dan tetapi ia memaksakan diri untuk berlari kearah Iwaizumi.

Anehnya saat itu tidak ada satupun dari warga-warga itu yang mengejar Oikawa seolah-olah mereka menunggu perintah, bahkan pria itu terlihat terdiam saat Oikawa berlari melewatinya padahal bisa saja orang itu menangkap Oikawa.

"Kalian tidak mungkin bisa keluar dari tempat ini hidup-hidup." Kata pria itu yang membuat Oikawa berdecih kesal. "Tapi kalau kalian ingin bermain-main dengan ku dulu tidak masalah." Pria itu menyeringai. Ia terlihat memberikan aba-aba untuk melepaskan mahluk yang dirantai itu.

Hal itu jelas membuat Oikawa dan Iwaizumi mundur menjauhi aula. "Tangkap mereka." Kata pria itu yang membuat mahluk itu berlari dengan cepat. Walaupun pria gempal itu terlihat seperti manusia tapi ia berlari seperti anjing.

Oikawa menepuk pundak Iwaizumi dan akhirnya mereka berdua segera kabur dari tempat itu.

•⭐•

Ckitt... Bruk.. Tiba-tiba saja Kageyama menghentikan larinya ketika ia tanpa sengaja melihat sosok anak kecil yang berdiri di depan tangga lantai 4.

Karena Kageyama yang tiba-tiba berhenti berlari membuat teman-temannya juga berhenti berlari secara mendadak dan terjatuh menibani Kageyama. Melihat Kageyama jatuh tentu saja membuat sosok anak kecil itu terkejut.

"Kenapa kau berhenti tiba-tiba?" Kesal Sakusa yang juga terjatuh. Urutan jatuh mereka itu, Kageyama yang paling bawah, lalu Sakusa, Atsumu, Hinata dan Osamu. Sakit tubuh Sakusa di tiban 3 orang temannya yang tubuhnya lumayan besar.

"Ada apa Kageyama?" Tanya Osamu sembari mengelus lengannya.

"Ah, maaf." Ucap Kageyama yang langsung menatap anak kecil dihadapannya. "Apa kau melihat dua orang teman kami?" Ucap Kageyama yang membuat mereka bingung.

Mereka tidak bisa melihat sosok anak kecil itu tapi Kageyama bisa.

"Kakak bisa lihat aku?" Kata anak kecil itu yang terlihat senang, Kageyama hanya mengangguk sebagai jawaban. Sementara Kageyama berbicara dengan sosok yang tak terlihat, Hinata berusaha mencari dan mengambil ponselnya yang sempat terjatuh.

Dan ketemu, Hinata pun memeriksa kondisi ponselnya dan ia bersyukur karena kondisinya masih cukup bagus. Ia pun menyalakan ponsel itu dan ternyata ada sinyal yang masuk sejak tadi. Karena Hinata membuat kondisi silent di ponselnya ia jadi tidak tau ada pesan yang masuk.

Hinata buru-buru melakukan sesuatu pada ponselnya, ia mengirim pesan peringatan dan pemberitahuan pada seseorang karena Hinata yakin kalau sinyal ini akan segera hilang. Benar saja, tak lama setelah Hinata mengirim pesan sinyal itu menghilang. Hinata bahkan tidak tau pesan itu sudah terkirim atau belum.

Mereka semua tersentak ketika mendengar suara orang berlari dari lantai 4. Mereka semua langsung menoleh kearah dan melihat Oikawa dan Iwaizumi sedang berlari.

"CEPAT LARI." Teriak Iwaizumi yang membuat mereka terkejut. Mereka tidak langsung berlari tapi begitu mereka melihat sosok mahluk yang aneh, barulah mereka berlari.

"Ada anak kembar? Hihihi aku mau anak kembar." Rof tiba-tiba saja muncul dihadapan mereka yang sontak membuat mereka terkejut. Rof terlihat kegirangan melihat Osamu dan Atsumu.

Kageyama mengingat sesuatu, ia pernah mendengar kalau menumbalkan anak kembar akan membuat kekuatannya bertambah dua kali lipat. Jadi wajar saja jika Osamu dan Atsumu diincar.

"Eh? Mahluk apa tuh?" Kata Atsumu dengan takut sambil memeluk lengan Osamu.

"Itu Rof. Itu wujud Rof yang aku temui pertama kali." Kata Sakusa yang membuat mereka semua terkejut.

Sekarang prioritas mereka adalah melindungi si kembar. Oikawa melirik kearah sosok anak kecil yang ia cari-cari sejak kemarin. Sepertinya sosok anak kecil itu sedang menampakkan diri.

"Hay nak." Kata Oikawa yang membuat sosok anak kecil itu menoleh kearahnya. Tak hanya Oikawa saja, tapi seluruh teman-temannya juga melihat kearah sosok anak kecil itu.

"Ya?"

"Apa aku boleh minta bantuan pada mu?" Tanya Oikawa yang membuat netra anak kecil itu terlihat berbinar-binar senang. "Tolong kau tunjukan jalan pada tiga kakak ini." Oikawa menunjuk kearah Osamu, Atsumu dan Sakusa. "Sepertinya ada teman kami diluar sana."

"Teman kalian juga sedang sulit."

'Sedang sulit? Apa mungkin mereka sedang diserang?'

"Tidak apa, yang penting mereka keluar dari gedung ini." Anak itu mengangguk. "Atsumu, Osamu dan Sakusa kalian keluar dari sini lebih dulu. Kalau ada Sakusa kalian pasti akan baik-baik saja."

"Tapi bagaimana dengan kalian?" Tanya Osamu khawatir, kenapa dirinya malah jadi beban.

"Kami akan menahan mereka sementara. Lagipula sepertinya Akaashi dan Bokuto sedang dalam bahaya." Ucap Kageyama.

"Kami akan langsung menyusul kalian." Kata Hinata sambil mengacungkan ibu jarinya.

"Ayo kakak cepat." Kata anak kecil itu. Awalnya mereka bertiga ragu-ragu tapi pada akhirnya mereka bertiga langsung berlari menjauhi tangga lantai 4.

"Kejar mereka." Kata pria yang baru saja datang itu. Sosok pria bertubuh besar itu langsung berlari menuju si kembar namun tiba-tiba saja sosok itu terpental karena Iwaizumi menendangnya cukup keras.

"Bunuh mereka." Geram Rof yang sontak membuat mereka terdiam sesaat.

^•^ BERSAMBUNG ^•^
Thanks For Reading 🤗
Don't Forget For Vote And Coment 🥰

Cannibal Village {HAIKYUU}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang