44

2.7K 290 101
                                    








trttttt trttttt

dira mengerjapkan matanya pelan,sering telponnya membuatnya terbangun,dira mengambila hpnya yang ada di atas nakas.siapa yang menelponnya jam satu pagi seperti ini.

bunda,5 panggilan tak terjawab

dira mengernyitkan dahinya,ada keperluan apa sampai bunda menelponnya hingga berkali-kali pada jam segini.

tak berpikir panjang lagi,ia lansung mengakat panggilan tersebut,pasti ada sesuatu yang penting!pikirnya.

"assalamu'alaikum,dira ya Allah kemana aja sii dari tadi bunda telfonn" ujar bunda dari seberang telepon,nada bicaranya sangat tergesa-gesa.

"waalaikumsalam,iya bunn maaf dira tadi tidur.kenapa bunn?"

dira mendengarkan helaan nafas panjang dari seberang telepon.

"bundaa" panggil dira lembut

"diraa,suami kamu mana nak?"

"ada bunn,lagi tidur.bunda kenapa sii?"

lagi dan lagi dira mendengar helalaan nafas ibunya.degub jantungnya mulai cepat,suasana hatinya mulai kacau.

"diraa,denger baik-baik"

"iya bunn"

"huffthufft,,,uminya altar udah gaada nak"

"hah? bunda bunda bunda,ma_maksud bunda? hah? meninggal? bunn semalem dira video call sama umii,umii baik-baik aajaaa"

"syutt,kontrol suara kamu,jangan teriak.sekarang bukan waktunya untuk itu,lakuin tugas kamu sebagai seorang istri,kasi tau altar baik-baik,dan cepat pulang kesini,assalamu'alaikum"

"waalaikumsalam"

panggilan berakhir,dira masih terdiam dalam lamunannya,wajah ceria umi semalam masih terekam jelas di benaknya.apakah perbincangan tadi malam benar-benar akan menjadi perbincangan terakhir?

"innalillahi wainnailaihi raaji'uun"

sekujur tubuh dira terasa lemas,ia menyeka air matanya yang hampir keluar dari ekor matanya.ini bukan waktunya untuk menangis,ia harus menghampiri suaminya.

dira menyempatkan untuk mengikat rambutnya sebelum beranjak,namun tangannya bergetar sehingga tidak dapat bekerja dengan baik.dira membiarkan rambutnya tetap tergerai dan beranjak dari kasurnya menuju kamar altar.

dira menggigit kuku jarinya,ia tidak tau harus berkata apa pada suaminya.

dira sampai di kamar altar,ia kaget karna tidak mendapati suaminya dikamar,dan pada detik selanjutnya ia lansung tersadar.ia menepuk jidatnya.

"astaghfirullah dira! "

dira lansung berlari keluar kamar,ia tidak sadar bahwa ia benar-benar telah mengunci altar diluar kamar.

terlihat altar tertidur di atas sofa dengan mata yang ia tutup dengan tangan.

"astaghfirullah mass maaf"

dira melangkahkan kakinya pelan,namun penggerakannya seketika terhenti saat altar yang tiba-tiba saja membuka mata dan melihat ke arahnya.

"kamu belum tidur mas?"kalimat yang akhirnya keluar dari mulut dira,ia berjalan mendekati suaminya.

altar bangkit duduk,dan pada detik selanjutnya ia sadar bahwa istrinya menangis.

" kamu kenapa? "tanya altar bingung.

dira tidak menjawab,ia tidak tau harus memulai seperti apa,bibirnya bergetar,ia tidak tega.

"mass"dira menarik altar kedalam pelukannya.

altar sedikit kaget namun tetap membalas pelikan dira.

" kamu kenapa? hmm? "

selang beberapa detik.

"kita pulang kerumah umi yuk mas"

altar merenggangkan pelukannya dengan dira,ia memegang kedua bahu istrinya.

"iyaa,minggu kita pulang"

"sekarang mass sekarangg hiks" dira tidak bisa mengontrol dirinya untuk tidak menangis.

tangan altar turun menggenggam tangan dira.

"ada sesuatu?" tanya altar yang seketika membuat dira kaget,seakan ia tau apa yang terjadi.

dira menghela nafasnya panjang.

"mass,kamu umi hebat yaa,bisa ngedidik kamu hingga jadi sukses seperti sekarang ini.aku bangga jadi menantu umi,umi orang baik,kita semua sayang sama umi"

dira menyeka air matanya.

"tapii Allah lebih sayang sama umi,perjalanan umi disini udah selesai mas"

dira dapat melihat mata suaminya yang mulai berkaca-kaca.

altar menggeleng-gelengkan kepalanya,ia meraih handphone dari atas meja dan lansung menelpon nomor yang ia simpan dengan nama 'surgaku'

satu kali,dua kali,tiga kali.panggilan tidak terjawab.

dira memeluk altar dari samping.

"mass udahh mas"

altar masi tetap berusaha,ia belum menyerah.

dan di panggilan kelima,panggilan tersebut terangkat.

"umii,umi gimana?baik-baik aja kan?"

lama altar tidak mendengarkan jawaban.
sehingga akhirnya yang diseberang telepon berbicara.

"umi udah gaada kak" suara lesu milik anna menjawabnya.

"annaaaa" panggil altar pada adiknya,berharap jawabnnya akan berubah.

"pulang kak" ucap anna terakhir sebelum ia mengakhiri panggilan tersebut.

altar mematung,tenaganya seakan hilang,sorot matanya kosong,kegelisahan yang sedari tadi ia rasakan akhirnya mencapai puncak.

altar menyenderkan tubuhnya pada sofa.

"astaghfirullah astaghfirullah astaghfirullah"

is akan demi isakan keluar dari mulutnya altar,dadanya terasa sangat,mulutnya tidak bisa mengeluarkan satu katapun lagi.
dunia tampa seorang ibu akan sangat susah,berat.

altar menghela nafasnya panjang,secepat inikah?sesingkat inikah?






🤍🤍🤍🤍





alooo guyss welcome back🤗

gimana part kali ini?
jangan lupa vote and komen yaaa
semakin banyak vote dan komen makan part selanjutnya akan semakin cepat bisa kalian santap.

spam cinta kalin!!!

typo tandain!!














Sekedar TitipanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang