༻𓊈𒆜𝕁𝔸𝔼𝕄𝕀ℕ ℍ𝔸ℝ𝔼𝕄𒆜𓊉༺
Jaemin itu adalah saudara tak sedarah Mark.
Hanyalah lelaki kecil malang yang diangkat sebagai anggota keluarga mereka. Mark sangat menyayanginya.
Jaemin itu adalah kakak yang paling manis dan penyayang dari pada kak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
And.....
"SALAHMU tidak mau menikah. "
"Aku masih kuliah. "
"Kalau begitu jangan tebar sperma sembarangan! "
Renjun itu bodoh,
Sayangnya dia adikku, pikir Mark.
"Kasihan Stella, untungnya dia perempuan yang kuat. " tukas Mark, kemudian berlalu dengan rasa kecewa yang mendalam, meninggalkan Renjun yang bergeming dengan wajah pias.
Oh oke, jika saja Stella tidak sesabar itu mungkin semua akan beda lagi ceritanya. Itu anak pertamanya, kehamilan pertama dan kebahagiaan tiada tara, dilengkapi bersama Renjun calon ayah dan calon suami, Stella pikir hidupnya terasa sempurna kemarin itu.
Bahkan jika terusir dari rumah, takkan sama bila menghabiskan waktu bersama keluarga Renjun dan ada seseorang yang bisa dia panggil Daddy. Stella tahu, hamil luar nikah memang banyak sekali cobaannya.
Hatinya itu kuat, meski tidak bisa berhenti menangis, Stella tak ingin lama lama bersedih sebab meyakini anaknya akan menjadi penghuni surga yang suci, anak itu sama sekali tidak berdosa.
Luka itu seperti luka bakar memar dan memerah, syukur tidak melepuh, meski terkadang dia berdenyut, Stella masih ingat rasa susu panasnya yang sama seperti air rebusan mendidih.
"Maaf ya, karena kecerobohan ku, kamu jadi ikut terluka. " kata Stella sembari menengok memar dilengan dan leher Jaemin.
Renjun menyerit menyadari sesuatu yang janggal, "Kamu menumpahkan susu ke perutmu? "
Stella menatap dengan ragu, Tiba-tiba jadi bingung sendiri, "Saat itu perutku sangat sakit, aku dengar Ciel meletakkan susu itu ke meja, aku mengambilnya namun sedang tidak fokus, Tiba-tiba saja susu itu sudah tumpah ke permukaan perutku, dan Ciel. Aku baru sadar aku lalai, aku meletakkan susu panas di perutku dan tak hati-hati. "
"Kamu yakin kamu sudah mengambil susu itu? Kamu bilang kamu sedang tidak fokus. Susu itu panas dan dia terletak dimeja, karena susu itu sangat panas harusnya kamu sadar ketika kamu memegang gelasnya. " balas Renjun, mukanya semakin pahit sarat akan rasa kecurigaan.
