13. Menghukum Tanganmu

3.5K 172 0
                                    

"Katakan!" Egbert sudah lebih dulu mencekal nya.

"Bagaimana aku harus menghukum tanganmu ini?"

"S-sakit" Egbert mencekal nya begitu kuat, pergelangan tangannya nyaris seakan di pelintir.

"Apa sebaiknya ku patahkan saja?"

"Jangan"

"Kenapa jangan?" Mata Egbert menatap acuh.

"Jika ku patah kan maka tangan ini tidak akan lagi berulah di masa depan" Sekilas ekspresinya yang begitu datar ketika mengatakan itu, tampak sangat menyebalkan di mata Annette.

"Ku mohon jangan..." Biar begitu, Annette mau tak mau tetap memohon pada pria dingin tak berperasaan itu.

"Aku sungguh menyesal, tolong maafkan aku" Annette mengiba dengan sepasang mata berkaca-kaca.

"Aku akan memaafkan mu"

Bola mata Annette perlahan mulai bergetar dengan senyum.

"Terimaka—"

"Tapi setelah aku menghukum mu"

Senyum yang sempat mengambang seketika padam. Annette rasanya akan menangis. Egbert meraih pergelangan tangan kecil Annette dan membawanya ke depan mulutnya.

"A-apa yang akan kau lakukan?"

Kret!

"Arghh" Annette menjerit kesakitan tepat ketika sepasang taring tajam itu mencuat dari mulut Egbert datang menggigit pergelangan tangannya. Mata Annette sudah berair dengan air mata kesakitan dan mulutnya tak hentinya melolong sakit memohon Egbert untuk berhenti.

Tapi Egbert begitu buas dan apatis. Seakan itu hanyalah seonggok potongan paha ayam yang dapat ia sobek begitu saja dengan taringnya. Annette nyaris akan pingsan melihat darah yang mengucur deras dari pergelangan tangannya.

Egbert tak menyia-nyiakan cairan merah kental itu begitu saja. Ia langsung menyedotnya dengan mulutnya seakan itu adalah jus tomat manis yang sangat nikmat.

'Ternyata darah manusia selezat ini?'

Biasanya ketika mencium aromanya saja, ia masih dapat mengendalikan diri. Tapi jika sudah mencicipinya seperti ini, masih dapatkah ia mengendalikan dirinya?

Itu adalah kali pertama Egbert meminum darah manusia. Itu karena ia terlahir ke dunia setelah 'sistem pengasingan' diluncurkan. Sistem itu dibuat untuk melindungi keberadaan bangsa mereka yang nyaris hampir punah karena kelicikan manusia.

Ya, mungkin mereka adalah makhluk penghisap darah. Tapi di mata manusia mereka hanyalah seekor nyamuk kecil yang dapat dengan mudah di basmi dengan otak cerdas mereka.

Sistem tersebut pun membuat mereka mengasingkan diri dari dunia manusia dan berpindah ke suatu tempat yang terasing dari mereka. Sejak saat itu pula, alih-alih meminum darah manusia, mereka mulai mencari alternatif lain yang tak lain adalah darah hewani.

Berlalunya abad, para manusia berangsur-angsur mulai melupakan keberadaan mereka. Sejak saat itulah bangsa mereka hanya tersisa sebagai makhluk mitologi semata.
____

Annette tertunduk lemas di sofa. Dengan seorang pelayan yang membalut luka di tangannya. Tak lain itu adalah hasil dari sobekan taring tajam Egbert. Masih terbayang betapa banyak darah yang mengucur deras saat itu, tapi Egbert menyedotnya begitu rakus seakan-akan itu minuman yang lezatnya mengalahkan jus strawberry kesukaannya.

"Aku ingin bertanya"

"Ya nyonya?"

"Apa kalian tau saat ini kalian bekerja pada siapa?"

Vampire's Secret Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang