CHAPTER 2

748 54 2
                                    

Kesokannya, pas banget pas siang hari. Wonwoo hoshi dan seokmin ada di caffe jun. Mereka datang secara bergantian selang 5 menit. Katanya sih karna sabtu mereka cuti. Lebih tepatnya mencutikan diri. Yah gimn ya ges...  Itu niat masing2 dari mereka, tapi berujung dengan barengan gini, niat mereka mengajak jun untuk keluar berdua juga gagal sih.

Dimulai dari wonwoo, wonwoo sengaja hanya absen saja di kantor lalu pergi siang harinya. Niat hati ingin mengajak jun keluar berdua ke kebun bunga dekat kantornya. Tapi ya mau gimna dua curut ini malah datang, mood wonwoo berubah seketika.

Lalu hoshi sengaja meliburkan studionya, agar bisa mengajak jun berdua jalan2 ke danau. Menurut dia itu tempat romantis. Tapi gagal . Sangat menjengkelkan bagi hoshi tapi ya mau gimana lagi.

Dan seokmin, dia pemilik perusahaan. Jadi jam kerja ya bisa dia atur sendiri. Seokmin lebih normal lah ketimbang yg lain. Dia sengaja tidak bekerja agar bisa berdua disini dan membantu jun. Tapi sama seperi wonwoo dan hoshi, seokmin juga gagal mengajak jun pergi dan membuat seokmin menjadi sensi kalau melihat hoshi ataupun wonwoo.

Tapi nasib berkata lain, mereka malah mengambil waktu yg bersamaa. Dan malah membuat  mereka bertiga membantu jun di caffenya.

Untuk mingyu, jangan ditanya. Kemarin dia sudah ijin kalo jam 2 nanti akan mengadakan rapat dengan pamannya. Jadi siang ini mingyu belum datang. Mingyu mengirim pesan kepada jun kalau dia akan datang bersama dengan pamannya pada pukul 2. Jun yang mendapat pesan itu, lalu mengiyakan pesan mingyu dan mebgatakan akan mempersiapkan makanan yang lezat saat mingyu dan pamannya datang kemari.

" Eh sipit, yang bener ngelapnya itu meja. Masih debuan. Niat bantu ga sih lo? " Itu seokmin yg bersuara sambil menyemprot bunga jun.

Seokmin tidak pernah mengambil kerjaan kasar, untuk mengelap meja saja dia malah menumpahkan semua sabun di meja. Kita maklumi saja, dari kecil seokmin sudah hidup dengan harta yg berlimpah jadi semua pekerjaan sudah dikerjakan orang lain atau bisa di bilang maid bayaran.

" Ape lo bilang? Sipit? . Lo tuh muka kuda. Gue dah bener2 kerja. Lo aja juling jadi ga bisa liat hasil kerja gue" itu hoshi yang menyaut.

Yap, hoshi membantu di caffe jun dengan mengelap2 meja dan beberapa kaca di caffe jun. Sebenarnya hoshi paling malas untuk melakukan hal seperti ini. Di studionya saja untuk hal bersih2 dia sudah punya cleaning servicenya sendiri. Tapi kalo kata dia, " ini demi jun".

" Brisik lo sipit" seokmin berlalu pergi mengambil air isi ulang lagi

" Dih stres ya lo? Lo duluan yg ngatain gue" ucap hoshi sambil melanjutkan lap meja dengan tenaga dalam.

" Ngapain mereka berdua disini sih anjir, rencana gue mau ngajak ke danau gagal kan" batin hoshi

Mereka berdua ini masih sama2 dendam cuman ya begitu, gelud gelud gelud dan gelud, untuk melampiaskna kekesalan.

Sementara di tempat lain.

" Jun pot ini mau taruh dimna" ucap wonwo ke jun sambil membawa pot berisi bunga matahari.

" Oh nu, itu taruh dekat meja dekat kaca itu ya. Terimakasih wonu " ucap jun tanpa menoleh, karna jun sedang fokus membuat bahan isi ulang teh mawarnya.

" Iya jun sama-sama" wonwo berlalu pergi ke tempat yg ditunjukan jun lalu menaruh pot itu.

Tak lama setelah itu Wonwo kembali bali ke tempat jun, lalu membantunya meracik teh mawarnya. Saat membantu jun, mata wonwoo tak hentinya mencuri pandang ke arah jun. Menurut wonwoo, jun itu manis. Siapapun akan setuju dengannya. Senyumnya juga sangat manis. Senyumnya sangat candu bagi wonwoo.

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang