Chapter 43

13.1K 724 39
                                    

Assalamualaikum semuaaa🐣

Happy reading 🌻
.
.

"Bagaimana Gus, anda menginginkan Afiza terbebas dengan syarat Afiza harus menjadi milik saya, atau benda tajam ini akan-"

"Tidak, saya akan memberikan apapun bukan berarti saya harus menyerahkan istri saya padamu, cepat lepaskan istri saya!!"

"Saya tidak memaksa Gus, tapi tunggu, bagaimana bisa anda tau tempat ini?" Tanya Niko dengan raut wajah datar.

Belum sempat Gus Aidan menjawab pertanyaan dari Niko, seorang wanita lengkap dengan masker dan topi yang ia kenakan, datang dari balik pintu. Ya, siapa lagi kalau bukan orang yang telah bekerja sama dengan Niko.

"Aku." Sahut wanita tersebut, semua pandangan mengarah padanya.

"Apa yang kamu lakukan, hampir saja aku bisa mendapatkan Afiza!" Ucap Niko.

"Ck ck ck, Niko-Niko. Kamu terlalu lama untuk mendapatkannya, dan aku rasa, sekarang kita harus mengakhiri ini semua dengan cepat."

"Tunggu, siapa sebenarnya dirimu?" Tanya Gus Aidan penasaran.

"Tidak perlu tau siapa aku, yang terpenting, aku adalah teman Afiza di pesantren."

"A-apa?" Cengo Afiza.

"Kenapa? kaget?"

"Asal kamu tau ya Afiza, kamu itu perempuan yang beruntung. Aku heran, kenapa kamu selalu beruntung dalam hal apapun? Dan aku merasa sangat iri padamu, jadi bukan hanya Naura yang dulu pernah merasa iri. Aku gak suka kalau temanku lebih beruntung dan lebih segalanya daripada aku!" Sambung wanita tersebut.

"Tapi-"

"DIAM, aku belum selesai berbicara!" Sahut wanita tersebut memotong ucapan Afiza.

"Ini nggak adil Afiza! dari dulu aku berharap ingin berada di posisi kamu, tapi apa?! bahkan aku tidak pernah merasakannya sedikitpun, jika aku tidak bisa merasakannya, maka temanku juga tidak boleh. Tujuanku hanya ingin menyampaikan ini, aku dendam padamu Afiza! sekarang terima tawaran dari Niko dan tinggalkan Gus Aidan, ini perintah ku!"

"HENTIKAN! memangnya anda siapa berani memerintah istri saya?!" Gus Aidan melangkah menuju Afiza, tapi dengan cepat, beberapa komplotan Niko berhasil menahan Gus Aidan. "Lepaskan saya!!"

"Tenang saja Gus, tidak usah panik, saya tidak akan mencelakai Afiza kalau Afiza menerima tawaran Niko. Setelah itu biarkan Niko dan Afiza menikah, dan Gus harus menikah dengan saya." Ucap wanita tersebut tersenyum miring dibalik masker yang ia kenakan.

"Jaga ucapanmu, sebenarnya anda ini siapa?!" Tanya Gus Aidan dengan nada yang sedikit tinggi.

"Oh baiklah, aku akan menunjukkan siapa diriku yang sebenarnya."

"Tu-tunggu, apa kamu yakin?" Tanya Niko berusaha mencegah wanita tersebut.

"Kenapa tidak?" Kemudian wanita itu mulai melepas topi dan maskernya, setelah terlepas dengan sempurna, Afiza membelalakkan matanya, ia menatap wanita itu dengan penuh ketidak percayaan.

"S-Sinta?!"

"Iya, aku Sinta Afiza!!"

Afiza menutup mulutnya dan menggeleng tak percaya. Pasalnya, selama ini Sinta adalah sahabatnya yang paling dekat, hubungan keduanya hampir bisa dikatakan seperti saudara. Kenapa Sinta menjadi seperti ini?

Uhibbuka Fillah Gus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang