dari mata sam | 4

520 88 4
                                    

[4 | jatuh, jatuh hati]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[4 | jatuh, jatuh hati]


"Kenapa tuh tangan lo?"

Di meja makan, Sam, Nirmala, beserta kedua orangtua mereka mulai menyantap makanan di piring masing-masing. Awalnya, Sam tidak begitu mengindahkan Nirmala yang menyendok lauk ke piringnya dengan tangan kiri, tapi ketika ia menangkap kakaknya memijat pergelangan tangan kanannya dan agak lambat dalam menyuap, Sam tidak tahan untuk tidak bertanya.

"Salah posisi tidur nih kayaknya waktu di kampus. Agak terkilir," sahut Nirmala sambil terkekeh lalu.

Sam mengernyit. Melongok mendekat dan menarik pelan tangan kakaknya. "Agak merah gini? Lo tidur sambil kayang apa gimana?"

Nirmala menarik kembali tangannya dan merengut. "Mana ada tidur sambil kayang!"

Sam tertawa. "Memungkinkan sih. Lo aja kalo tidur tuh kepala suka off side dari kasur."

"Iye iye yang tidurnya paling anggun sedunia!"

"Eh eh, kok malah berantem waktu makan, sih." Bunda melerai. Di sebelah, ayah hanya terkekeh pelan sambil memandangi dua anaknya.

"Tau nih Sam yang mulai."

"Kok gue?"

"Ya kan-"

"Hush! Malah dilanjut," tukas bunda lagi. Serempak dua bersaudara itu lantas kalem kembali ke piring masing-masing. "Sam, kamu udah packing? Kalo ada yang kurang bilang ya, nanti Bunda bantu cari."

"Asik bener nih yang mau ke Bali."

"Jaga diri di sana, Sam. Budaya di sana sama di sini beda, jaga perilaku kamu selayaknya tamu, oke?" ujar ayahnya usai meneguk air putih. Sam mengangguk mafhum.

"Oleh-oleh sih jangan lupa."

"Bawel!" Sam mengolok ke arah Nirmala.

Dan begitu saja, Sam melewatkan pertanda penting yang disembunyikan Nirmala. Gadis itu bisa mengelabui Sam dengan kebanyolan dan karakternya yang ceria. Padahal jantungnya mengentak-entak begitu Sam meneliti pergelangannya tadi, pipi bagian dalamnya digigit-gigit sambil berharap Sam tidak menaruh perhatian lebih. Namun yang Nirmala lupa, ada hal-hal yang berada di luar kuasanya.

Tanpa Nirmala tahu, Sam sempat melihat notifikasi yang bertubi-tubi menghujani layar ponsel gadis itu usai acara makan malam.

Kasih gue satu kesempatan lagi. Gue bakal ngomong baik-baik. Gue udah berubah, Mal. Gue menyesal. Mal? Gue masih sayang sama lo bahkan sejak kita putus 4 tahun lalu.

Dan Sam tidak perlu berpikir panjang untuk menemukan siapa di balik nomor yang tidak tersimpan di kontak Nirmala itu.

Masih menatap ponsel Nirmala, Sam merasa dadanya mendidih dan meletup-letup. Rahangnya beradu menahan berbagai emosi yang bergejolak memenuhi benaknya. Kecewa. Takut. Benci. Marah. Namun, semua itu perlahan tersiram habis tatkala menemukan Nirmala sudah duduk di kasur kamarnya, memasukkan lembar-lembar baju ke dalam tas. Kemudian Sam disambut binar gembira seakan-akan gadis itulah yang akan menyeberang pulau esok hari.

twinkles.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang