1. Super Sialan Boy!

26 1 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 7 kurang 10.

Moon Minju, gadis bersurai hitam panjang sepinggang menyeret langkahnya dengan malas memasuki gerbang SMA Semicolon. bukan apa,dia benar-benar membenci lingkungan baru.

Yap,dia baru saja 'diseret' dari China, tempat keluarga Papanya dan pindah ke sini, kota dimana suhunya sangat panas. dia bahkan sudah mengeluh kepanasan ketika  kakinya baru saja menapak pada Halte Sekolah. Sial bukan?

Dia,Moon Minju benar-benar tidak menyangka arti dari 'mendewasakan' yang disebut Papanya bisa se-ekstrim ini.

"Arghhh,capek banget eww"gerutunya untuk kesekian kalinya sambil mengibaskan Surai hitam panjangnya ketika sepasang kaki mungilnya menapak didepan gerbang gapura bertuliskan 'SMA Semicolon'. keringat mengalir dari sela-sela rambutnya.

Minju mengatur napasnya yang agak tersengal sambil melirik kesana kemari, sepi.

"Jam segini?serius belum ada yang datang?" Gerutunya lagi.katakanlah hobinya adalah mengeluh mengeluh dan mengeluh.

Sekali lagi Minju melirik Jam tangan bermotif kucing pemberian Papanya , pukul 7 kurang 5.

"CK!klo gak ada yang datang mana bisa aku punya kenalan untuk ditanya tentang nih sekolah" sungutnya lalu mengambil susu pisang yang diselipkan Bundanya disaku ranselnya lalu meminumnya cepat karena kehausan.

PIPPPPP!!

Bunyi klakson motor dari arah belakangnya mengejutkan cewek manis itu hingga membuat dia tersedak susu pisang-nya.

Minju menunduk terbatuk-batuk sambil meraba saku jas almet-nya mencari tissue yang biasa dia selipkan.

Tidak ada.

"Nih"

Uluran sapu tangan  dari seorang cowok yang berdiri dibelakangnya, cowok yang tak lain oknum yang meng-klakson dirinya.

Minju menerima sapu tangan itu dengan wajah masam. "Makasih"

"Lain kali berdirinya agak ditengah,biar enak nabraknya " seringai cowok itu dengan tatapan remeh ke arah Minju lalu memakai helm fullface-nya lantas memacu motornya memasuki halaman luas sekolah.

"Cwok brengsek,awas aja kamu,aku aduin ke Ayah" rutuk Minju setengah berteriak,poor Minju!

dia bergegas membersihkan mulutnya lalu berjalan sambil menghentakkan kakinya saking kesalnya.

Minju berjalan memasuki koridor gedung 1,dia celingak celinguk mencari ruang kepala sekolah, seperti biasa,mulutnya terus memarahi Ayahnya yang menolak mengantarnya ke sekolah.

"huh, Ayah ngeselin banget deh,awas aja kalo pulang aku diemin pasti"

"Cari apa maniezzz?"

Suara itu mengagetkan Minju hingga gadis bernetra lebar itu terlonjak kaget.

"Ups, maaf ngagetin lo. lagian lo ngapain dah celingak celinguk gitu?anak baru ya?"

"Iya"

"Pantes, Soalnya gak pernah liat cewek secakep lu disini" ucapnya sambil mengerling genit.

Minju merotasikan netranya malas "ck!buaya"

"Eiyy,beneran loh-

"Syuttttt,mending kamu bantu aku cari ruang kepala sekolah deh dari pada ngegombal mulu" pinta Minju,walau enggan tapi dia melihat cowok jangkung yang 'lumayan tampan' ini agaknya bisa membantu.

"Okay,ikut gue"

Minju tanpa pikir panjang lalu mengikuti langkah panjang cowok berambut hitam kecoklatan itu, dilihat-lihat dia memang tampan.

 ECLIPSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang