Grace tidak tau, kalau kesalahan yang Grace lakukan dua bulan lalu akan mendekatkannya dengan Yudis. Laki-laki seangkatan dengannya waktu SMA dulu, orang paling cuek dan dingin. Andai reuni sekolah kemarin tidak ada acara minum-minum, mungkin ia tidak akan berakhir diranjang bersama laki-laki itu.
Sialnya, sekarang ia malah tidak bisa lepas dari Yudis. Grace yang memang menyukai laki-laki dingin itu sejak SMA dan Yudis yang membutuhkan Grace untuk menyalurkan nafsunya, membuat keduanya berakhir pada sebuah kesepakatan bodoh ini. Friends with benefit. Menyedihkan, tapi Grace percaya, perlahan Yudis akan mencintainya juga, menyadari bahwa perasaannya lebih dari sekedar pemuas nafsu diranjang saja.
Grace harusnya bisa menduga, bahwa saat laki-laki itu tiba-tiba mampir untuk numpang beristirahat sebentar, maka Yudis sudah pasti berbohong, karena lihatlah sekarang—Yudis tengah bersandar di headboard ranjang single bed miliknya dengan sebatang nikotin disela-sela jarinya, dalam keadaan telanjang bulat dan mengocok penisnya sendiri yang telah tegang sempurna.
Gadis itu geleng-geleng kepala sambil merapihkan lilitan handuknya, ia mengeringkan rambut sambil berjalan menuju cermin rias, "kebiasaan banget deh lo. Abunya kekasur gue tuh!"
Yudis tekekeh. Sekali lagi menyesap rokoknya dan menghembuskan keudara, "Grace.. gue kangen."
Grace menghentikan hair dryer miliknya, menatap malas Yudis lewat cermin didepannya, "gue baru mandi anjing. Tadi lo bilang cuma pengen tidur sebentar ya!"
"Tadinya gitu, tapi karena liat pap lo tadi pagi buat gue ngaceng Grace. Tete lo kayak ngelewin minta gue kenyot," Yudis masih mengocok penisnya dengan gerakan lambat, "ayolah, gue yakin lo juga kangen gue kontolin."
Sekali lagi, kebodohan Grace berjalan karena pemikiran soal cintanya untuk Yudis tengah bekerja. Jadi, saat laki-laki itu menatapnya dengan tatapan mengintimidasi lewat cermin, Grace perlahan tanpa ia rencanakan berjalan kearah Yudis, menanggalkan selembar handuk yang menghalangi tubuhnya sebelum merangkak naik keatas tubuh laki-laki yang kini berada didepannya.
"Kontol lo baperan anjing!" cercah gadis itu sambil meraih penis tegang milik Yudis.
Sementara laki-laki itu menggigit bibirnya menahan rasa nikmat atas kocokan dipenisnya, sebelum tangannya yang tengah menganggur maraih payudara Grace yang menggelantung bebas.
Mata keduanya bertemu, saling memandang menikmati kenikmatan yang saling mereka coba tuntaskan.
Yudis tersenyum miring melihatnya, ia kembali menyesap nikotin ditangannya lalu mengembuskan asapnya didepan wajah Grace yang tengah menatapnya sambil mengocok penis.
Gadis itu terbatuk, "gue nggak suka lo ngerokok kalau kita mau ngewe."
"Dan lo sendiri tau, ngewein memek becek lo sambil ngerokok itu benar-benar nikmat banget."
Kelanjutannya ada di trakteer ygy
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Think Fangirl - NC-21++ (NCT ot-23)
Fiksi PenggemarORIGINAL FICTION! cerita ini hanya fiksi belaka. Saya harap pembaca bisa lebih bijak dalam menanggapi cerita ini. Sekiranya ada yang merasa terganggu mohon untuk tidak membuka work ini. ⚠️Member NCT hanya visualisasi ⚠️Mature ⚠️21++ ⚠️No children