7C

9 1 0
                                    

10.10

Ketika Dean bergabung dengannya di kursi kemudi, Nikki sedang merenung memikirkan semua kekacauan itu. Kelihatannya pria yang ditemuinya di pondok terakhir benar ketika mengatakan bahwa tidak ada jalan keluar jika seseorang sudah memasuki tempat itu. Sebagai seorang dokter dan ahli sejarah, Nikki tidak memercayai takhayul. Jangankan memercayainya, mendengarkannya saja enggan. Sebagai seseorang yang cukup religius, Lorrie masih memercayainya, tapi tidak dengan Nikki. Bisa dibilang ia dan Dean punya kesamaan tentang hal itu. Mereka akan menutup telinga setiap kali seseorang menceritakan takhayul dan ramalan-ramalan kuno. Bahkan, Nikki suka menganggapnya sebagai lelucon.

Detik itu ramalan benar-benar terjadi padanya. Mobilnya hancur parah dan ia terjebak bersama laki-laki yang sedang dihindarinya selama dua bulan terakhir di dalam sebuah roger tua yang tidak dapat difungsikan lagi. Seolah hal itu belum cukup buruk, rintik-rintik hujan mulai turun membasahi kaca mobil mereka, memukul-mukul atap dengan keras dan meredupkan semua suara di dalam hutan. Hujan deras. Lengkap sudah penderitaannya – tidak ada jalan keluar.

Nikki mati kutu di tempatnya. Pikirannya berkeliaran tak menentu arah, sedang tubuhnya mulai menggigil. Angin dingin berembus masuk melalui jendela kaca jendela yang dipecahkan. Rintik-rintik hujan juga menerobos masuk ke dalam. Sontak mereka pindah ke kursi belakang bersama-sama, menyaksikan kabut gelap di depan sana menutupi pemandangan langsung ke arah hutan dan membiarkan keheningan yang mencekik singgah selama beberapa detik yang panjang. Setidaknya sampai Dean menyuarakan isi pikirannya sembari menatap ke arah jendela.

"Kau ingat aku pernah mengatakan padamu kalau aku membenci warna merah, bukan?"

Nikki memalingkan wajahnya ke arah laki-laki itu, masih kebingungan, kemudian mengangguk pelan.

"Dan kau pernah bertanya padaku apa yang membuatku takut tentang warna itu. Kau ingat apa?"

Apa Dean sedang mengetes Nikki atau semacamnya? Karena Nikki ingat betul laki-laki itu selalu mengelak setiap kali ia bertanya alasannya. "Kau tidak pernah mengatakannya padaku. Aku bertanya padamu tiga kali, dan kau tidak pernah memberiku jawabannya."

Kini Dean tersenyum. Rahangnya ditarik begitu lebar sehingga Nikki dapat melihat seret gigi putihnya yang rata dan lipatan kecil pada salah satu rahangnya. Lipatan itu menyerupai lesung pipi, tapi kenyataannya itu adalah luka masa kecil Dean yang masih membekas. Dulu Dean pernah melompat dari atas jendela kamarnya sampai jatuh ke atas tumpukan salju. Wajahnya mengenai kawat tajam di atas gundukan salju itu dan menyebabkan luka baret yang masih terlihat kala laki-laki itu menarik rahangnya. Nikki bersyukur karena hanya wajah Dean yang terluka. Kalau Dean jatuh lebih jauh beberapa senti di depan, matanya yang akan menjadi korban.

"Aku terkejut kau masih mengingatnya, itu hampir tujuh tahun yang lalu.."

"Lima," Nikki mengingatkan. "Aku pernah bertanya padamu di pesta pernikahan Dr. Ryan, kalau kau lupa."

"Oh ya.. aku lupa."

"Jadi apa maksudnya itu?"

"Aku berusaha mengatakan padamu kalau warna merah membuatku takut karena setiap kali aku melihatnya aku selalu teringat mata monster itu. Setiap kali berjalan, monster itu selalu menatapku di depan. Warna matanya merah dan ketika aku menatapnya, rasanya seperti tenggelam di atas api yang mendidih. Aku tidak suka memikirkan hal itu tapi setiap kali aku berpaling, semakin monster itu mendekatiku. Pada satu titik ketika aku merasakan ketakutanku berada di puncak, monster itu sudah berada persis di depan wajahku – dan tubuhku membeku. Aku ingin berlari, tapi tidak bisa. Aku ingin meneriakkan sesuatu, tapi rasanya sulit sekali membuka mulutku. Dan matanya – mata merah dengan segaris pupil hitam kecilnya akan mengunci tatapanku hingga aku tidak bisa berpaling darinya. Orang-orang tertawa saat aku berusaha menjelaskan ketakutan itu, kebanyakan dari mereka menganggapku remaja yang konyol. Mereka pikir aku sudah gila dan itu sebabnya tidak menceritakan ketakutanku terasa lebih mudah."

FORBIDDEN PLACE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang