Tujuh

1.1K 138 10
                                    

Saat ini Winwin sedang merenung di ruangannya, entah apa yang dipikirkan oleh sekretaris Yuta itu. Pekerjaannya untuk hari ini sudah selesai ia kerjakan. Yuta sudah berangkat beberapa menit yang lalu menuju ke tempat meeting.

Winwin bosan, tidak ada yang bisa diajak berbicara di sini. Ia ingin berkenalan lebih dekat dengan semua karyawan perusahaan ini, namun mereka semua sangat fokus dengan pekerjaan masing-masing dan hanya Lucas dan Mina saja yang mau menanggapi ucapan Winwin.

Sekretaris manis itu berusaha menghubungi Lucas melalui pesan beberapa menit yang lalu untuk mengusir rasa bosannya, ternyata tidak ada balasan sama sekali, temannya itu pasti sibuk.

Suara ketukan pintu terdengar dari arah luar, Winwin bangkit dari kursinya untuk melihat siapa yang datang, ternyata itu Mina. Tangan wanita itu penuh dengan kertas, melihat itu Winwin tersenyum dan segera mengambil tumpukan kertas yang ada di tangan Mina.

"Orang mah liat tumpukan kertas langsung menghela napas, tapi kamu kenapa senyum senang gitu, Win?" Mina heran melihat sekretaris baru atasannya. Biasanya jika ia membawa tumpukan kertas untuk karyawan lain, ekspresi wajah mereka yang tadinya tertawa berubah drastis ketika Mina meletakan tumpukan kertas di meja.

"Kerjaan aku udah beres semua, bosan, untungnya Kak Mina bawain lagi." Jawab Winwin masih dengan senyumannya.

"Oh iya kak, anak-anaknya pak bos dateng jam berapa?"

Yuta tadi sempat bilang kepada Winwin kalau anak-anaknya akan datang jam 11. Sudah 30 menit Winwin menunggu, tapi anak kembar itu belum juga datang.

"Biasanya mereka dateng jam sebelas, terus kalau telat gini pasti lagi beli es krim sama Lucas."

"Pantesan aja tak tungguin dari tadi nggak dateng-dateng. Lucasnya juga tak chat nggak dibales."

"Lucas nggak bawa ponselnya."

Mina lantas kembali ke ruangannya setelah memberikan tumpukan kertas itu kepada Winwin.

Winwin masuk ke ruangannya saat Mina sudah menghilang dari pandangannya. Ia membaca dengan seksama isi kertas-kerta itu, Winwin akan mengerjakannya sekarang sembari menunggu si kembar tiba di kantor.

Beberapa menit berlalu, suara orang dewasa terdengar disertai tawa nyaring milik anak kecil membuat konsentrasi Winwin sedikit terganggu. Ia mendengar suara pintu ruangan atasannya terbuka.

Itu pasti si kembar, batin Winwin.

Dan benar saja, saat Winwin memasuki ruangan Yuta, si kembar dan juga Lucas tengah duduk di sofa ruangan Yuta. Lucas yang menyadari seperti ada seseorang yang memperhatikan langsung membalikan badannya dan mendapati sekretaris bosnya di depan pintu.

"Winwin, lo kok di sini? Nggak ikut Bang Yuta meeting?"

Winwin menggeleng, "Nggak dibolehin ikut, disuruh jagain si kembar."

"Oh kalau gitu gue titip mereka ya. Twin, uncle mau kembali bekerja ya, kalian di sini sama uncle Win, oke?"

"Okey! Uncle sini duduk bersama kami!"

Sepeninggalan Lucas, Winwin langsung bergabung bersama si kembar yang sedang bermain di depan sofa. Ia mengambil tempat di sebelah Renjun, ia lihat Renjun sedang mencoba untuk membuat pesawat dari kertas origami. Winwin ingin membantunya, tapi kata Renjun,

"Tidak usah uncle, kata ayah, Injun harus berusaha sendiri jika ingin membuat pesawat."

Winwin hanya bisa memperhatikan mereka berdua melipat semua origami yang ada di atas meja. Itu tidak menghasilkan bentuk apapun kecuali bulatan kertas yang tidak beraturan. Saking asiknya melihat si kembar bermain, Winwin sampai melupaka pekerjaannya yang menunggu di ruangan miliknya.

Daddy's SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang