🌱

580 26 0
                                    

"Na, papa akan jodohkan kamu. Papa harap kamu tidak akan menolak nya lagi"

"Tapi pa, nana takut. Bagaimana jika suami nana tidak menerima nana karena lumpuh?"

"Tidak akan terjadi na, percayalah pada papamu ini. Papa yakin dia anak yang baik".

Jaemin menjalankan kursi rodanya ke arah luar jendela. Dia menatap langit yang berwarna abu abu gelap. Tandanya langit akan menangis tersedu-sedu hari ini.

Jaemin menghela napasnya dengan berat. Dia melihat papanya, Nakamoto Yuta yang sedang menatapnya juga. Dia tidak tega melihat ekspresi papanya yang sangat mengharapkan permohonan nya itu terkabul.

Tidak lama Jaemin menghampiri papanya dan memeluknya. Dia mengeratkan pelukannya di pinggang sang ayahnya itu. Air bening kini menetes dari matanya. Ia sebenarnya sangat ingin menikah. Namun ia takut, ia takut akan suaminya tidak menerimanya kelak. Ya karena alasan bahwa dirinya cacat dan merepotkan.

"Pa... Nana setuju kalau itu bisa membuat papa bahagia. Maafin nana ya udah ngerepotin papa selama ini." Ucap Jaemin yang masih memeluk Yuta.

Yuta melepaskan pelukan dari anaknya dan berjongkok menyamakan tinggi anaknya yang berada di kursi roda. Kemudian Yuta kembali memeluk anaknya sangat erat. Dia sangat tidak rela putra sulungnya ini meninggalkannya. Tapi mau bagaimana lagi?


🌱

Beberapa jam kemudian, terdengar suara bel dari rumahnya. Jaemin menggerakan kursi rodanya ke arah pintu depan. Dia membuka pintu tersebut dan sedikit terkejut karena menampakan tiga pria disana . Tapi tiba-tiba saja Yuta muncul dan menyuruh ketiga pria tersebut duduk di ruang tamunya sambil tersenyum ramah. Yuta juga mendorong kursi roda Jaemin menuju ruang tamu.

Salah satu pria tadi menghampiri Jaemin, menyamakan tinggi mereka dan mengelus perlahan rambutnya sambil tersenyum. Sangat lembut dan hangat. Mengingatkannya kepada bunda Winwin yang sedang pergi ke Tiongkok bersama kedua sodaranya.

"Kau sangat lucu sekali na, sangat menggemaskan!"

"T-terima k-kasih.."

"Bubu, kamu bisa memanggilku bubu."

Jung Taeyong, pria yang memiliki paras sangat cantik bahkan indah. Saking indahnya banyak yang tidak bisa berkata-kata saat melihatnya walau hanya 0.1 detik saja.

Jaemin melihat kedua pria lainnya di belakang Taeyong. Satu Jung Jaehyun, dan satu lagi...

"Tae, duduk lah dulu. Kita harus berkenalan dengan baik dulu bukan?" Ucap Jaehyun.

Taeyong dengan rasa tidak rela kembali duduk di samping sang suaminya. Padahal dia masih ingin mengunyel-unyel pipi gembul yang lembut Jaemin.

Jaemin menghampiri Yuta dan diam di samping Yuta tang kini tengah meminum teh buatan Jaemin. Ya dia tau akan terjadi disini. Jaemin menatap anak laki-laki yang berada di samping Taeyong. Alisnya mengerut binggung. Apakah dia yang akan di jodohkan oleh dirinya? Tubuhnya memang besar, tapi dia terlihat seperti... Anak 8 tahun.

"Baiklah, mari kita mulai saja. Dia anakmu Yut?"-Jaehyun

"Ya, dia anak sulungku. Dan dia anak yang kau sembunyikan itu?"

"Ya. Jung Jeno namanya. Kau tau kan anakku mempunyai penyakit apa? Apa kau masih ingin melakukannya?"

"Aku tau. Untuk selanjutnya aku hanya menerima keputusan dari anakku saja. Bagaimana na?"

Coklat Manis [NoMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang