Chapter 12

249 29 3
                                    

Sejujurnya, aku tidak akan terkejut kalau dia memegang cambuk dan melatih binatang buas di ruangan itu. Jadi meskipun ruangan itu adalah kantor yang berantakan, aku melihat-lihat tanpa memedulikan apapun. Perabotan kantor, karpet merah gelap, bersama dengan sofa dan meja sederhana yang tidak cocok dengan wallpaper yang agak kuno. Ruangan itu besar untuk satu orang, tapi di atas meja dan lemari, ada tumpukan tebal kertas dan dokumen yang menggunung tinggi hingga nyaris tak ada ruanh tersisa, bahkan di lantai.

Aku menutup pintu dan berhenti untuk melihat orang gila yang duduk di meja besar di depanku. Dia mengenakan kacamata dan melihat bergantian antara dua monitor di hadapannya dengan dokumen-dokumen di meja yang berserakan. Sembari dia bekerja, wajah tanpa ekspresinya membuatnya terasa seperti orang yang berbeda.

"Duduklah."

Perintah singkat dan suara rendah mengkonfirmasi bahwa aku benar. Tetapi, aku tidak punya pilihan selain mengerutkan dahi pada perintahnya. Dimana aku harus duduk? Satu-satunya sofa panhang sudah dipenuhi tumpukan kertas dan barang-barang lain. Aku menatapnya saat dia bekerja lalu menatap sofa, kemudian dengan kuat mendorong tumpukan kertas ke samping dan duduk.

Entah kenapa ini adalah situasi yang cukup mengejutkan bagiku. Saat aku pertama kesini, aku menduga dia akan menggangguku untuk minum dengan santai. Yang terburuk, aku bahkan menyiapkan hatiku untuk dipukul lagi, tapi sungguh suasana yang giat. Aku bertanya, melihat sekitar pada tumpukan kertas yang setengahnya ditulis dengan bahasa Inggris.

"Siapa kau?"

Bahkan dengan kata-kata Ketua Park, sudah jelas dari situasi ini bahwa dia bukan selebriti. Dia menjawab pertanyaan yang seharusnya ditanyakan dari awal tanpa mendongakkan kepala.

"Pemegang saham."

Pemegang saham? Aku menduga dia akan membuat jawaban sarkastik, jadi aku tidak paham kata-kata yang keluar secara langsung. Untungnya, dia menambah penjelasan dengan nada datar.

"Lebih tepatnya, salah satu pemegang saham utama."

Aku bisa tahu tanpa menanyakan dimana. Jelas sekali maksudnya Dream. Tetapi, tidak mudah menangkapnya karena aku tidak tahu detail posisi apa pemegang saham itu. Hanya karena kau punya banyak saham di perusahaan, kau bisa keluar masuk perusahaan semaumu, para aktor menundukkan kepala mereka, dan kau bisa mendisiplinkan karyawanmu... Dipikir-pikir lagi, pertama kalinya aku mencoba meminjam rokok, dia berbicara seolah-olah aku sengaja menggodanya. Apakah posisi pemegang saham utama memang seperti itu? Entah kenapa hal ini menggangguku, tapi kupikir bisa saja begitu, jadi aku beralih ke pertanyaan selanjutnya.

"Nama?"

Dia mengangkat kepala untuk pertama kalinya pada pertanyaan ini. Dia melepas kacamatanya dan memegang di satu tangan, menatapku dengan senyuman khas di bibirnya.

"Ketika menanyakan nama seseorang, beritahu namamu dulu. Atau kau menyukai 'Lee Baekwon'?"

"... Lee Yoohan."

Kupikir itu akan mengejutkannya karena nama itu sama dengan nama panggung Myeongshin, tapi dia menyebutkan namanya dengan tidak tertarik, sembari memakai kacamatanya kembali.

"Jay."

Apa? Aku mengerutkan dahi dan menatapnya. Tetapi, seolah-olah dia telah menyelesaikan urusannya dengan hanya menyebutkan namanya, dia kembali ke dokumen dan monitor lagi. Bukannya Jay itu nama Inggris? Bukannya nama akhirnya 'Je' dan nama awalnya 'I'? Aku tiba-tiba kehilangan tenaga. Kupikir aku akan merasa seperti banyak mengetahui tentangnya kalau aku tahu nama dan identitasnya, tapi sekarang aku dipenuhi hal-hal yang bahkan tidak kuketahui.

Aku memutar tubuhku untuk melihatnya dan bersandar ke sofa. Lalu aku melihat TV yang menggantung di dinding di depannya. Layar lebar yang tidak cocok dengan ruangan ini, didekorasi seperti kantor. Melihat layar hitam, aku diam-diam menghitung sampai sepuluh. Aku sudah memutuskan untuk bangkit dari dudukku setelah selesai menghitung, tapi baru saja sampai sembilan, sesuatu terjatuh di dekatku. Beberapa CD bulat. Saat aku menatap matanya, aku mendengar suaranya.

PaybackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang