05.45
Setelah berusaha keras untuk memanjat lubang itu selama berjam-jam, Kate akhirnya menemukan pijakan yang tepat sehingga ia bisa meraih tali yang disematkan Doyle pada batang pohon dengan mudah. Kemudian Kate menggunakan tali itu untuk menarik tubuhnya keluar dari dalam sana. Ia mengerahkan seluruh tenaganya untuk sampai di atas sana, dan dengan usaha keras yang membuat kedua tangannya memerah, Kate akhirnya berhasil memanjat ke atas.
Tubuhnya ambruk di atas tanah dalam posisi telentang, nafasnya tersengal dan wajahnya berkeringat. Kate menatap langit biru dan dahan pohon fir yang melambai di atasnya. Ia memejamkan mata saat merasakan air dari pepohonan itu menetes jatuh di atas kening. Kepuasan singkat setelah keluar dari dalam lubang itu membuahkan senyum lebar. Kate memberi waktu bagi dirinya untuk menikmati udara segar sebelum ia memutuskan untuk bangkit berdiri dan membuat tanda di atas tanah, berjaga-jaga kalau tim penyelamat datang ke tempat itu. Menggunakan tanda itu Kate memberitahu mereka kalau ia telah berjalan menuju hutan bagian selatan. Setelahnya Kate langsung melanjutkan perjalanan.
Ia tidak memiliki petunjuk tentang kemana ia harus pergi, jadi Kate hanya mengikuti kemana jalur setapak itu mengarahkannya. Setidaknya sudah hampir satu jam Kate berjalan menyusuri hutan itu ketika ia akhirnya menemukan sebuah danau dengan sebuah kabin di dekatnya. Ada sebuah perahu yang ditambatkan di tepiannya. Kate bergerak untuk memeriksa dek perahu itu dan ia melihat sebuah peti kayu besar di dalam sana. Selama sesaat Kate hanya berdiri diam mengamati peti itu sampai sebuah suara bedebum yang keras terdengar dari dalam peti.
Tubuhnya terlonjak kaget. Kate melangkah mundur. Kemudian ia menautkan kedua alisnya, kembali bergerak mendekati peti itu hanya untuk melihat lebih jelas. Mungkin suara bedebum yang baru saja ia dengar itu hanya ada dalam kepalanya saja. Kate menunggu sembari menatap ke sekitar. Seisi danau tampak tenang. Airnya menggenang pelan di permukaaan. Angin yang bertiup pelan sesekali berdesau di antara sela-sela pohon dan sesemakan. Suara itu kemudian disusul oleh kicauan dua ekor burung yang saling bersahutan.
Kate menunggu sembari memeriksa seisi dek perahu. Tidak ada sesuatu yang cukup berarti di dalam sana. Ia sudah berbalik dan siap untuk melangkah pergi tapi kemudian suara debemum itu kembali terdengar. Suaranya berasal dari dalam peti. Kate langsung mengerahkan tenaga untuk menarik peti itu dari dalam dek dan membawanya ke permukaan tanah. Ketika ia mencoba membuka petinya, pengait peti itu ternyata dikunci dan Kate tidak bisa menemukan kuncinya di dekat sana. Setelah berkeliling di sekitar bantaran, ia akhirnya menemukan batu seukuran kepalan tangan yang kemudian ia gunakan untuk memecah kunci. Pengait itu akhirnya terbuka. Kate bergerak mundur sembari menodongkan senjatanya selagi penutup peti perlahan terbuka. Kemudian begitu peti terbuka, perlahan seseorang yang terkurung di dalam sana mulai menampakkan dirinya.
Kate membeliakkan mata dengan kaget begitu melihat sosok wanita tinggi, kurus, berkulit pucat yang terkurung di dalam. Seseorang mengikat kedua tangan dan kakinya menggunakan tali serta menyumpal mulutnya dengan kain tebal. Begitu melihat Kate berdiri sembari menodongkan senjata ke arahnya, wanita itu langsung melunak. Ia hendak mengatakan sesuatu, tapi suaranya teredam oleh kain yang menyumpal mulutnya. Begitu Kate melepas kain itu, wanita itu langsung menarik nafas panjang seolah-olah ia begitu bersyukur dapat menghirup udara segar kembali.
"Terima kasih," ucap wanita itu di sela-sela nafasnya yang tersengal. Kate masih berdiri diam dan menunggu. Sesekali ia mengernyitkan dahinya kemudian menilai tampilan wanita itu: tinggi, pucat, memiliki rahang persegi yang tirus dan sepasang mata sendu yang tampak ganjil. Kelihatannya bukan penduduk pribumi. Namun wanita itu menggunakan dress biru yang tampak kuno. Rambutnya digelung dengan sopan di belakang pundaknya. Ia juga menggunakan anting perak dan sebuah kalung di balik renda pakaiannya. Kate tidak pernah melihat orang tampil serapih itu di tengah hutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORBIDDEN PLACE (COMPLETE)
Mystery / ThrillerDemi melupakan masalah pernikahannya yang kandas bersama Nikki, Dean Hodges pergi ke desa terpencil di kawasan pegunungan untuk menggelar pesta pertunangannya dengan Bree, wanita yang dikenalnya selama kurang dari dua bulan. Tapi sejak hari pertama...