10E

12 2 0
                                    

Setelah duduk di helikopter yang membawanya pergi meninggalkan hutan itu, Dean terus menatap ke bawah melewati kacanya yang transparan. Kini danau hanya terlihat sebagai pusaran air yang luasnya hanya beberapa meter dari atas sana. Pucuk-pucuk pohon pinus mulai mendominasi setiap sudut tempat. Samar-samar Dean mengamati tempat dimana ia membiarkan roger lamanya hancur terbakar. Mobil itu akan selamanya menjadi saksi atas kegilaan yang terjadi disana. Dean juga melihat sungai pertama yang dikunjunginya bersama Bree. Disanalah mereka duduk dan bermesraan. Kini momen itu hanya seperti ingatan yang kabur di kepalanya. Sementara Nikki yang duduk di sampingnya menatap keluar jendela yang sama. Wanita itu ikut tersenyum saat menyadari kalau semuanya sudah berakhir malam itu. Sepuluh hari yang terasa amat panjang sudah berlalu. Suatu hari Dean mungkin akan mengingat momen ketika ia berlari di tengah hutan mempertaruhkan nyawa dengan hanya mengandalkan insting untuk bertahan hidup. Ia sama sekali tidak bangga pada dirinya, terlebih lagi dengan semua kejadian yang berhasil dilewatinya dengan selamat. Dean lebih merasa lega karena setidaknya setelah semua kekacauan yang terjadi dalam sepuluh hari terakhir, ia akhirnya bisa kembali berdamai dengan Nikki.

Akhirnya..

Seolah ikut merasakan hal yang sama, wanita itu menggenggam tangan Dean erat, tersenyum, kemudian menyandarkan kepalanya di pundak Dean seperti yang selalu dilakukannya dulu. Detik itu juga Dean tahu kalau entah bagaimana ia tidak akan menyesali apa yang sudah terjadi padanya. Alih-alih menganggapnya sebagai musibah besar, semua itu hanyalah serangakaian momen yang membawanya kembali pada Nikki – satu-satunya wanita yang tepat.


FORBIDDEN PLACE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang