•Chapter 2

54 6 5
                                    

"Kau---"

"Sakura?" / "Sasuke?"

Seru satu sama lain. Emerlad Sakura membulat. Dia tak percaya akan berjumpa dengan Sasuke di kereta.

"Sakura, kau tak salah toilet 'kan?"

"Eh?"

Sakura langsung melihat sign yang ada di atas pintu toilet kereta api. Ternyata memang itu toilet untuk laki-laki.

"Umm, et-tto..."

"Aku hampir salah masuk ya?" tanya Sakura. Dia yang sudah kepalang malu, hanya tersenyum kikuk mendapati kecerobohannya.

Sasuke yang mendengar jawaban itu terkekeh pelan. Walaupun dia juga sama terkejutnya kala bertemu Sakura, namun dirinya bersikap seolah biasa saja.

"Sakura, kau di gerbong mana?" tanyanya memecah keadaan yang canggung.

Dengan masih menahan malu Sakura menjawab, "Di gerbong 5, nomor kursi 4A."

"B-baiklah, Sasuke. Aku ke toilet dulu," timpalnya lagi.

Sasuke mengangguk saat gadis di depannya dengan terburu-buru masuk ke dalam toilet. Namun, ketika mendengar jawaban Sakura tadi, dia pun mulai penasaran. Untuk apa dia dan dirinya menaiki kereta yang sama? Apa jangan-jangan memang niat Sakura sama dengan niatnya?

Setelah beberapa menit, Sakura akhirnya kembali dari insiden yang bisa dibilang memalukan. Dia sudah cukup meyakinkan dirinya untuk bersikap biasa. Dia sudah memastikan hal memalukan itu hanya terlihat oleh dirinya dan Sasuke semata. Jadi, dia lumayan tenang untuk kembali ke bangku kereta.

Sakura membuka pintu gerbong. Berjalan dengan masih mengimbangi laju kereta. Namun saat kembali, seperti ada yang berbeda. Bangku yang biasanya dia tempati, justru terisi oleh seorang lelaki. Dari arah belakang dia yakin, sosok yang menduduki bangkunya adalah lelaki. Terlihat dari gaya rambutnya.

Gadis berambut gulali sebahu itu segera melihat nomor bangku yang tertempel di bagasi atas. Dia sangat yakin, itu adalah nomor 4A. Perlahan Sakura mendekat.

"Ano, permisi."

"Oh, Sakura?" tanya lelaki yang sudah menempati bangkunya. "Kau sudah kembali?"

"Loh, Sasuke?"

Sasuke segera memberikan kode agar lawan bicaranya sedikit bergeser dari tempatnya berdiri. Dengan cepat dia bangkit dari tempat duduk dan menyisakan dua bangku kosong tersebut.

"Sakura, silahkan kau duduk terlebih dulu."

"Iya, terima kasih," jawabnya.

Tak beberapa lama, setelah Sakura menempati tempat duduk dekat jendela, Sasuke duduk di sampingnya.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Sasuke sembari menyodorkan tangannya, mengajak bersalaman.

"Baik. Kau sendiri bagaimana, Sasuke-kun?" tanyanya balik. Dia lantas menjabat tangan yang  ada di hadapannya.

"Seperti yang kau lihat, tidak kurang suatu apapun," balasnya dengan senyuman tipis.

Selesai Sasuke melepaskan jabat tangannya, senyuman itu memudar. Tergantikan ekspresi datar Sasuke seperti saat semula. Dia mulai menunduk.

"Tapi...." Sasuke menggantung kalimatnya.

"Aku masih tidak bahagia, setelah kejadian waktu itu," imbuhnya lagi.

"Sasuke,"

Tangan kecil gadis itu terulur ingin menyentuh bahu Sasuke. Namun urung. Dirinya tiba-tiba terpikirkan juga. Tentang kejadian dua tahun lalu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Finally, Aishiteru Sasuke-kun| Sasusaku  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang