"Satu-satunya cara kamu kembali ke duniamu adalah dengan mendapatkan hatinya."
Dahyun tidak kira hari-harinya yang normal itu akan berakhir dan dia meninggal dunia. Sebuah kotak bercahaya memberitahukannya bahwa satu-satunya cara untuk kembali ke du...
absen dulu yuk yang masih setia mengawal ff wonhyun ini sampe end
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dahyun termenung duduk di depan meja belajar dalam kamarnya. Di depannya terhampar selembar kertas angket rencana masa depan yang diberikan guru pagi tadi.
Dalam kebimbangan dan kegelisahan yang tidak dapat dimengerti semua karakter di dunia ini, Dahyun menghela nafas berat. Bisakah dia punya masa depan di dunia ini? Bisakah dia tinggal lebih lama lagi bersama orang-orang di tempat ini.
“Hei Tofu..” Dahyun memanggil Tofu dengan suara lemah.
[Iya. Aku disini]
“Aku benar-benar harus pergi meninggalkan dunia novel ini jika persentase kesukaan Wonwoo mencapai seratus persen?” tanyanya.
[Benar. Kamu bisa kembali ke dunia aslimu jika misi berhasil]
Dahyun membasahi bibirnya yang mendadak kering, dia sedikit memiliki keraguan dan pemikiran yang beresiko.
“Lalu bisakah aku tetap tinggal jika persentase Wonwoo tidak mencapai seratus persen?” tanyanya ragu.
Dahyun sempat berpikir, selama Wonwoo tetap dalam kadar kesukaan saat ini mungkin dia punya kesempatan tinggal di dunia ini.
[Memang hanya ketika persentase mencapai seratus persen barulah kamu dikembalikan. Tetapi tolong kamu ingat bahwa dunia novel ini bukanlah duniamu. Pada saatnya kamu harus pergi meninggalkannya. Bukankah kamu ingin kembali ke dunia aslimu?]
Benar apa yang dikatakan Tofu, dunia ini bukan dunianya.
Hanya saja Dahyun sering berpikir alangkah bahagianya jika dia bisa selamanya tinggal di tempat ini. Dibanding dunia aslinya yang hanya menyisakan beberapa ingatan padanya, dia menganggap semua yang ada di dunia ini sudah seperti miliknya sendiri.
Dahyun sudah menganggap Sana dan Nayeon sebagai sahabatnya sendiri, meski dengan tingkah yang seperti anak-anak manja dan tampak jahat. Dia sudah menganggap kedua orang tua novelnya yang kadang berkelakuan sebagai keluarga.
Terpenting lagi, Dahyun terbiasa dengan keberadaan Wonwoo di sisinya.
Dahyun tidak bisa membayangkan ketika suatu hari nanti dia membuka mata dan tidak bisa melihat mereka semua.
Lalu bagaimana dengan dunia novel ketika dia pergi? Apakah mereka akan menyadarinya?
Tenggorokan Dahyun kembali kering.
“Apa yang akan terjadi ketika aku kembali ke dunia nyata?” tanyanya, dia dengan sedikit ketakutan menunggu jawaban Tofu.
[Wonwoo akan melanjutkan hidup bahagianya dengan Dahyun]
Dahyun mengernyit bingung, tetapi bukankah dia kembali ke dunia nyata? Dahyun meringis memikirkan satu-satunya kesimpulan lain itu.
“Maksudmu Dahyun versi novel akan kembali dan melanjutkan kehidupan di dalam novel ini?”
