32. Teguran

461 89 12
                                    


"Kai, sudah pagi" sekali lagi Taehyun mencoba membangunkan Kai yang masih nyaman bergelung diatas tempat tidurnya. Sedangkan ia sendiri sudah rapi dengan seragam dan tasnya.

Tadi malam Taehyun benar-benar tidur dikamar Soobin bersama sang kakak, lalu paginya ia mandi dan bersiap-siap di kamarnya sendiri karena semua kebutuhannya memang ada disini. Sebelum mandi, Taehyun bahkan sudah mencoba membangunkan Kai namun tidak digubris. Akhirnya Taehyun biarkan karena mungkin Kai sangat lelah.

Tapi sampai Taehyun sudah siap untuk sarapan pun, Kai tidak kunjung bangun. Saat Taehyun mengguncang pelan tubuhnya pun, Kai malah menepisnya dan berbalik badan.

Taehyun menyerah.

Ia pun memutuskan untuk turun karena Soobin sudah berseru memanggilnya. Biarkan Soobin saja yang membangunkan Kai.

"Loh, Kai mana?" tanya Soobin begitu melihat Taehyun hanya datang sendiri.

Taehyun mengedikkan bahunya dengan wajah menahan kesal. "Tidak mau bangun" katanya mencebik. "Aku sudah bangunkan tapi dia diam saja. Hyung saja yang bangunkan"

Soobin terkekeh geli sambil menuangkan susu instan ke gelas. Setelah itu ia mendekati Taehyun dan mengusak kepala adiknya itu. "Baiklah, Hyung yang akan bangunkan. Duduklah dan minum susunya"

Taehyun menurut. Duduk di kursi dan mengambil segelas susu yang sudah Soobin sediakan sementara Soobin sudah berlalu untuk membangunkan Kai.

Suara decakan keluar dari bibir Soobin. Ia menggeleng samar melihat Kai yang masih nyenyak. Tangannya menyibak selimut yang Kai gunakan dan mengguncang bahunya.

"Kai, kau harus sekolah. Bangunlah sekarang jika tidak ingin terlambat"

"Hmm, sebentar lagi" gumam Kai malas. Mencoba menarik lagi selimutnya, tapi keburu Soobin cegah.

"Terserahlah, jika kau tidak ingin bangun sekarang, aku akan meninggalkanmu" ancam Soobin.

Perlahan Kai membuka kedua matanya yang masih terasa lengket. Ia menatap Soobin sebal. "Tidak asik, Hyung mengancam!"

Soobin sudah berbalik badan hendak keluar, namun sebelum itu ia masih sempat berkata. "Cepat bangun! Sepuluh menit belum turun, aku tinggal"

"Ck, iya iya" dengan ogah-ogahan Kai bangkit dari tempat tidur, berjalan dengan sempoyongan ke kamar mandi untuk bersiap-siap.

***

Tidak lama akhirnya Kai bergabung di meja makan. Ia terlihat kerepotan dengan tangan yang menjinjing tas, kedua sepatu, dan dasi yang terkalung asal di lehernya. Setidaknya wajahnya sudah lebih segar. Ia mengambil tempat disebelah kiri Soobin, berhadapan dengan Taehyun.

"Selamat pagi" sapa Taehyun pelan, agak takut sebenarnya mengingat Kai yang selalu nampak ketus padanya.

Kai melirik. "Hmm, juga" balasnya sambil menerima piring berisi makanan yang sudah Soobin siapkan.

"Ayo bergegas jika tidak ingin terlambat" kata Soobin. Berhubung hari ini jadwalnya kosong total, Soobin yang akan mengantarkan mereka berdua ke sekolah.

"Antar aku duluan ya Hyung" kata Kai sebelum menyuap.

Soobin mengernyit. "Bukankah lebih baik mengantar Taehyun dulu? Sekolahnya lebih dekat"

Pasalnya, sebelum ke sekolah Kai, mereka akan melewati jalan ke sekolah Taehyun dulu. Rasanya lebih efisien jika mengantar Taehyun duluan.

THE PIECE OF YOURS || TXT BROTHERSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang