CHAPTER 6

504 43 4
                                    

Malam telah berganti pagi, semua orang mulai melakukan aktifitasnya masing-masing. Dari yang berangkat bekerja sampai berlibur.

Tak luput dengan kim mingyu, hari ini setelah selesai dengan jadwalnya kim mingyu ingin mengunjungi jun. Yah hari ini orang yang hampir setinggi gapura itu niat hati ingin menjenguk jun.

Karena kemarin mingyu tak sempat mampir seperti biasa ke caffe jun. Mingyu sedikit merindukan pemuda bernama jun itu. Oleh karena itu mingyu mempercepat berkemasnya.

Setelah berkemas, mingyu berjalan menuju mobilnya dan mengetik pesan pada jun kalau dia akan berkunjung. Tapi saat mingyu telah menghidupkan mobilnya. Pesan yang mingyu kirimkan tak dibalasnay ileh jun bahkan di baca saja tidak.

Mingyu merasa ada yabg aneh, tapi mingyu berpikir mungkin saja jun sedang sibuk di caffenya. Setelah itu mingyu melajukan mobilnya di caffe jun.

Sampainya di caffe jun, mingyu mencari2 keberadaan jun yang sama sekali tak terlihat di caffenya maupun di antara para staffnya.

" Apa jun sedang keluar? " batin mingyu.

Mingyu lalu bertanya pada staff yang berada di kasir caffe yang bernamtag NATHAN.

" Nat, si jun keluar ya? Gue liat2 ga ada batang hidungnya disini " tanya mingyu.

" Oh kak jun , ga ada turun sih kak dari tadi. Kayaknya beliau lagi mager turun. Atau lagi ga enak badan coba kak mingyu samperin ke atas sekalian minta tolong cek"in keadan kak jun, kak " ujar nathan yang ada nada sedikit khawatir karna jun tak ada menampakan batang hidungnya sama sekali.

" Oh ya udah, gue keatas dulu ya nat. Thanks infonya " ujar mingyu sambil berjajlan ke lantai dua.

Sampainya di atas, mingyu melihat pintu rumah jun yang terbuka lebar dan hanya tutupi tirai pintu rumahnya. Mingyu berjalan mendekat ke rumah jun.

Mingyu membuka tirai rumah jun, betapa kagetnya melihat keadaan rumah jun yang seperti kapal pecah

" Apa-apaan ini!? Kenapa seperti ini? " Ujar mingyu yang terkejut.

" JUN!! DIMNA KAMU JUN?" teriak mingyu sambil berlari ke arah kamar jun.

Sampainya dikamar jun, hal yang lebih mengejutkan di lihat mingyu lagi. Bagaimana tidak, mingyu melihat keadaan kamar jun yang berantakan ditambah dengan jun yang tanpa busana dan badannya di penuhi lebam2 kemerahan lalu di kelilingi cairan putih entah mingyu tak tau itu apa.

Mingyu berlari mendekat kearah jun, lalu mengecek suhu badan dan nafas jun. " Masih hangat dan bernafas " ujar mingyu, yang dimana menandakan jun masih hidup.

Saat sedang ingin menarik selimut untuk menutupi tubuh jun, mingyu tak sengaja melihat kearah paha jun. Mingyu melihat ada tanda warna hitam disana.

" Terlihat sama dengan di foto " batin mingyu.

Mingyu lalu mengeluarkan foto dari saku jaketnya. Saat di dekatkan di paha jun dan melihatnya dengan seksama. Ternyata semua itu terlihat mirip.

Mingyu terdiam melihat itu, mingyu melihat semua badan jun yang terlihat banyak terdapat lebam merah keunguan tak luput terdapat cairan putih di sekitarnya.

Mingyu yakin, jun mendapatkan insiden bahwa dia habis tiduri oleh orang. Mingyu teringat dengan kata pamannya bahwa jun itu adalah jalang. Dan benar saja , mingyu lalu membenarkan ucapan pamannya yg sebelumnya ia ragukan itu.

Mingyu terlihat marah, mingyu seperti di tipu oleh jun. Mingyu memandang jun dengan marah dan memandang jun dengan jijik. Mingyu tak percaya orang sepolos jun merupakan seorang jalang yang sangat hina.

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang