" Tinggal di rumahku saja." Kata jackson.
" Tidak, aku akan di apartementku saja." Balas jennie.
Mereka bergandengan tangan dan tak mau berpisah.
Jackson berwajah masam, ia tak ingin melepas jennie meski sebentar.
" Pulanglah.. besok kita harus bekerja..." Ucap jennie dengan senyuman.
Jackson menghembuskan nafas gusar dan pasrah.
" Baiklah..." Ucapnya yang masih mengayunkan kedua tangan mereka yang masih bergandengan.
" Pergilah..." Kata jennie halus.
" Kamu masuk lebih dulu, lalu aku akan pulang."
" Tidak, kamu pergi lebih dulu. Aku harus memastikan kamu pulang."
" Baiklah."
Jackson melepas gandengan lalu mulai berjalan pergi.
" Jackson!" Jennie memanggil tiba tiba.
Jackson segera membalikkan tubuhnya berharap jennie menyuruhnya untuk tidak pergi.
" Good night..." Ujarnya yang membuat hati jackson sukses berdebar.
Jackson tersenyum lalu pergi. Jennie yang melihat jackson sudah menjauh, langsung masuk kedalam apartmentnya.
🥀
K
eesokan paginya, jennie sudah siap bekerja, ia memakai kemeja hitam panjang dan rok span pendek.
Perlahan jennie memakai bedak padat, disusul memakai lip cream pada bibirnya.
Jennie tersenyum menatap wajahnya di cermin.
" Tunggu dulu, apa riasanku terlalu tebal?" Ucapnya pada diri sendiri.
Dia menggelengkan kepalanya. " Ini buruk, aku harus mengubahnya." Ucapnya lalu menghapus make up yang tebal itu dan merubahnya menjadi riasan tipis.
Selesai dengan riasan tipis dan terlihat natural.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jennie
عاطفية" kau bilang, kau membenci pemaksaan, lalu yang kau lakukan sekarang ini apa??!" - Jennie Moore Alexa. " aku memang membenci pemaksaan tapi, aku tidak menerima penolakan apapun!" - Jackson William Rodriguez. Dua insan ini, dipertemukan dengan ketida...