Keluh kesahnya : Part 6🌹

4.1K 197 1
                                    

                                   *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                                   *

                                   *

Jika semua manusia bisa memilih takdir mereka masing masing,
Mungkin Arsya akan meminta pada Tuhan, agar semua takdir hidupnya bahagia.

Tapi ,itu takkan mungkin terjadi.

Karna nyatanya takdir yang dikira akan baik, malah membuat nya masuk ke dalam jurang yang penuh dengan kesakitan.

Rumah bukan lagi tempat dimana rasa nyaman itu berada,bukan lagi
Tempat kebahagiaan,melainkan tempat dimana semua luka, kesakitan dan air mata berasal.

Semua hal yang berbaur tentang luka,
Arsya sudah pernah merasakan-nya
baik luka fisik maupun luka batin.

Kehadiran yang tak pernah diharap-
Kan, tatapan kebencian yang selalu ditunjukkan ke arah nya, perlakuan kasar yang slalu dia dapatkan, membuat dirinya merasakan yang namanya luka sedari kecil, hingga dia dewasa pun kata luka tak pernah lepas dari hidupnya.

...

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

"

Jam sembilan malam Arsya terduduk diatas tempat tidurnya,setelah selesai mengobati luka lebam dan luka sobek di bagian wajahnya, terutama di bagian sudut bibirnya,yang tadi mendapatkan tamparan berkali kali dari sang ayah,

Jujur seluruh tubuhnya seakan remuk dan sakit bersamaan,hari ini sangat melelahkan bagi Arsya,bukan hanya tubuhnya saja yang capek,tapi hatinya juga.

Arsya merebahkan badannya sambil memijit bagian kepalanya yang pusing.

Teringat akan kejadian tadi sore,yang begitu menyakitkan baginya,tampar-
an,pukulan,tendangan,serta caci makian,yang dia dapat dari sang ayah
Membuat Arsya semakin yakin,bahwa ayahnya memang sangat membenci-
nya.

Dia memang tak masuk kelas seharian penuh tadi pagi,tapi dia tak sengaja melakukannya,itu karna dia sakit,dan
Berakhir dia yang tertidur seharian dia dalam UKS,bahkan Lio pun tau akan hal itu.

Beruntungnya pembantu dirumah ini menemukannya yang tergeletak di atas lantai yang dingin, dan kebetulan pembantu itu kenal dekat dengan arsya,yang bersyukurnya Arsya tak sampai pingsan saat itu,jadilah dia bisa meminta tolong untuk mengantarkannya ke dalam kamar.

Huh,  Arsya menghela nafas lega,
Karna pusing di kepalanya berangsur membaik, dan tak sakit lagi.

" Ya Tuhan kapan Arsya bahagia ?"

Berbicara tentang kebahagiaan
apakah arsya pernah merasakannya?
Jawabannya pernah,tapi itu dulu, saat
Sang ibu yang dia panggil dengan sebutan mama, masih berada di sisinya,merangkulnya dengan penuh kasih sayang,

tapi tidak untuk sekarang,saat wanita surganya itu pergi meninggalkannya beberapa tahun yang lalu,semua takdir kehidupannya seakan berubah,yang tertinggal sekarang hanya kesengsaraan, luka dan kesakitan.

Tapi Arsya sangat berterimakasih akan hal itu,setidaknya dia pernah merasakan apa itu kasih sayang.

...

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

"

" Apa mama bahagia tanpa Arsya sekarang , apa mama merindukan rindu Arsya sedikit pun , kenapa mama ninggalin Arsya ma.. Arsya nakal ya, makanya mama ninggalin Arsya pada ayah, Arsya minta maaf kalau begitu,tapi mama jemput Arsya ya ma.."

Arsya menghela nafas sejenak.

" Arsya gak mau disini ma, disini menyakitkan,gak ada yang sayang sama Arsya ,mereka semua membenci arsya,cuman mama yang tulus menyayangi Arsya, tolong ma..
Arsya gak kuat,Arsya lelah Arsya capek ma, seharusnya dulu Arsya tak usah tau keberadaan ayah,mungkin Arsya masih bersama mama Sekarang, Arsya mau sama mama aja, jemput Arsya ma, Arsya gak kuat, hiks
Hiks.. Arsya takut.. hiks.."

Arsya teringat dulu bundanya pernah bilang, kalau hidup bukan perihal bahagia saja,ada fase dimana kita akan di uji oleh tuhan,entah itu fisik atau pun mental.

Semua manusia berhak mendapatkan kebahagiaannya,hanya perlu menunggu waktu dari Tuhan, dengan
Hati yang ikhlas dan sabar.

Arsya benar benar jenuh akhir akhir ini,dirinya slalu berfikir,apakah tuhan akan memberikan waktu untuknya bahagia lagi? Ntah lah, biarkan itu menjadi rahasia Tuhan.

Kalau semua manusia di muka bumi ini bisa memilih takdirnya masing masing,mungkin semua orang akan memilih takdir yang bahagia sampai akhir hayatnya.

Bukan berarti Arsya marah pada Tuhan, yang memilihkan takdir buruk untuknya,dia tak marah,dia hanya lelah dengan permainan dunia ini,yang selalu memberikan luka dan sakit, setiap saatnya tanpa henti.

Karna lelah menangis ,setelah mengeluarkan seluruh isi hatinya,tentang perlakuan keluarganya,dan tentang kerinduan yang sangat mendalam pada sang mama.

Arsya mulai mengantuk,dia menarik selimut sebatas dada,dan mulai memejamkan matanya.

tak lama terdengar dengkuran halus dari celah bibir plum Semerah Cherry itu, menandakan bahwa sang empunya sudah tertidur dengan nyenyak.

Arsya berharap dengan tidur, bisa menghilangkan sedikit beban dihatinya,dan berharap ketika mata-
Nya terbuka kembali esok pagi,
takdirnya akan membaik ,walau hanya sedikit, tak apa.

...

                               TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


                               TBC.































Vote and comment
👇

Tak Di Anggap  { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang