Aku benar-benar menepati ucapanku untuk menetap di kota Leeds, bersama granny tentu saja.
Perdebatan sengit antara aku dan Dad terjadi sesaat setelah aku memberitahu mereka perihal keinginanku.
Menyelesaikan pendidikan walau terbilang sedikit terlambat, meski begitu aku tetap berbangga diri.
Baik aku, nenek Gill, Dad dan juga Mom, kami seringkali merasa ada sebuah peristiwa yang kami lewatkan tanpa mengingat satu pun kepingan memori.
Kami memilih diam, melanjutkan hidup dengan baik adalah satu-satunya hal yang bisa kami lakukan saat ini.
Musim semi telah tiba, lapisan salju yang menumpuk kini telah mencair, tunas-tunas baru juga bermunculan. Menyusul udara yang kini lebih hangat, beberapa hewan juga sudah mulai terlihat, seperti tupai yang mendiami pohon di ladang nenek Gill. Hewan pengerat lucu itu mulai tampak sibuk mencari makanan.
Kutatap hutan Loidis yang tampak damai, beberapa hari lagi wisata danau Loidis juga akan mulai beroperasi. Siapa yang ingin melewatkan pesona musim semi di hutan Loidis? Aku pikir tidak akan ada, when i told you that Loidis changed a lot. It means really changed. Pemerintah bekerja keras untuk mempercantik danau kebanggan kota Leeds.
"Hi sweetheart, apa yang kau lakukan di sini?" nenek Gill menginterupsi kegiatanku.
"Doing nothing, aku hanya menatap tunas dan daun-daun yang mulai tumbuh nenek, sebentar lagi warna hijau akan menghiasi hutan Loidis."
Nenek Gill bergabung bersamaku, kami duduk di sebuah bangku yang berada di halaman pondok. Rumah nenek Gill mengalami beberapa perubahan, Dad mengubah beberapa bagian dengan besi beton yang kuat. Pondok kayu itu sudah terlalu tua, kami hanya takut jika roboh sewaktu-waktu.
Dan juga, kami memiliki anjing baru. Golden retriever jantan berumur lima bulan yang kami beri nama Felix. Hadiah natal dari Mark, bintang sukses itu menghabiskan hari natalnya bersama kami beberapa waktu lalu.
"Nenek, aku ingin pergi ke hutan," ucapku sembari berdiri menatap jauh ke dalam hutan.
"Begitukah? Mungkin akan sedikit dingin, kenakan pakaian hangatmu dan jangan lupa dengan boots anti slip. Aku khawatir kau akan terpeleset, bisa jadi masih ada lapisan es di dalam hutan. Pergilah bersama Felix. Anjing itu butuh beradaptasi dengan lingkungan baru."
Segala nasihat nenek Gill tidak aku lewatkan, aku bergegas bersama Felix yang berjalan di depanku, ekornya berkibas ke kanan dan ke kiri sungguh menggemaskan.
Felix anjing yang sangat aktif, terkadang tiba-tiba berlari, tiba-tiba berhenti, juga tiba-tiba menggonggong pada segerombolan kupu-kupu yang hinggap pada bunga yang bermekaran. Ah benar, sekarang Loidis dipenuhi dengan bunga-bunga cantik, tidak ada lagi pemandangan pohon tumbang yang berlumut.
Berbicara tentang Felix, kurasa dia adalah gambaran Mark namun dalam sosok anjing. Benar-benar anjing dan tuan yang memiliki semangat berlebih.
**********
Tiba di danau yang lumayan sepi, aku duduk pada sebuah bangku yang sudah aku keringkan dengan handuk. Nenek Gill dan petuahnya yang selalu benar.
"Bawalah handuk kering, aku yakin bangku-bangku di danau pasti masih basah karena embun."
Tanpa sadar aku terkekeh mengingat ucapannya.
Felix duduk tenang mengamati danau yang berembun, beberapa bebek dan angsa nampak di permukaan.
Aku merasa sangat familiar dengan danau Loidis, namun tidak ada satu pun ingatan yang berhasil aku tangkap.
Memandang kosong pada hamparan danau yang beriak kecil, mataku terpaku pada benda berkilau di pinggiran danau.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dryades || Jung Jaehyun [Completed]
FantasyLiburan musim panasku berbeda sejak aku bertemu sosoknya. Dirinya dan segala keindahan yang tak mampu aku jabarkan justru membuatnya tak ingin menjalani sisa hidupnya dengan jalan seperti itu. "Kalau dunia bisa diubah, dan kau diberi satu permohonan...