Detak Jantung

176 35 7
                                    

" haaa.. haaa... " Hali sudah terlalu lelah untuk mengalahkan Evilione, karena setiap kali ia dapat melukainya, justru dirinya lah yang merasakan sakitnya.

Evil bahkan terlihat tidak terluka sama sekali. Ia masih berdiri di tempat yang sama, tidak bergerak sama sekali. Tidak mendekat juga tidak menjauh. Evil, hanya menatapnya.

" kenapa.. kenapa aku jadi seperti ini?! Apa yang sudah terjadi pada ku?! " gumam Hali dalam hatinya.

" kenapa hanya aku yang kesakitan?! " banyak sekali pertanyaan di kepalanya saat keanehan ini terjadi.

" apa dia bodoh?! " kata Evil pelan saat melihat tingkah Hali yang sibuk sendiri untuk menyerangnya.

Evil pun perlahan mendekati Hali, dan Hali masih berusaha untuk bangun meski tubuhnya sudah sangat lemah.

" aih, kau masih berniat untuk menyerang ku? Apa kau sungguh tidak sadar, jika serangan mu mengenai aku, maka kau yang akan kesakitan. " ucap Evil dengan membanggakan diri.

" cuih! Aku tidak peduli apa yang sudah kau lakukan pada ku, selama kesempatan itu masih ada. Maka aku akan terus menyerang mu. Kemarilah " sahut Hali sambil berancang-ancang dengan kudanya.

" ha.. hahahahahaha " Evil tertawa.

" ah, maafkan aku.. kau terlalu lucu. " tambahnya lagi yang kegirangan menertawai Hali.

Hali yang nampak kebingungan dan masih tidak mengerti, hanya merasakan emosi di dirinya yang meluap-luap ketika melihat Evil.

Namun, Evil menunjukkan reaksi yang sebaliknya. Evil mendorong pelan agar Hali terduduk di tanah. Dengan perlahan, Evil mendekatkan wajahnya dengan wajah Hali.

" hm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" hm.. jika di lihat dari dekat, wajah mu bersinar meski di penuhi luka. " kata Evil setengah berbisik.

" mata semerah darah, sudah banyak sekali darah yang ia tumpahkan dan terpampang nyata di matanya. Benar-benar iblis yang menakutkan " gumam Hali dalam hatinya.

" Hali.. mau aku ceritakan satu hal? " tanya Evil yang ikut duduk di sampingnya.

" saat melihat mu lagi, aku merasa sangat marah sampai ingin meledak-ledak. Namun, jika stamina diri mu selemah ini, aku jadi tidak tega untuk membunuh mu hari ini. Ah, tapi.. aku tidak membunuh mu bukan karena alasan lain. Satu-satunya alasan ku..

" Jiwa mu sudah berada di dalam genggaman ku " bisik Evil

Mendengar perkataan Evil, Hali sontak langsung berdiri dan mengacungkan pedangnya kepada Evil.

" jangan berbicara yang tidak masuk akal dengan mulut hina mu itu! " bentak Hali kesal kepada Evil.

" Hahahahah, haa.. terlalu mudah untum menaklukan Naefim rupanya. Dengan begini bukankah sudah menunjukkan aku adalah pemenangnya? " lanjut Evil

" apa yang kau bicarakan?! " tanya Hali lagi.

" Raja.. ah, bukan. Yang Mulia.. atau aku panggil saja kau seperti biasa.. Hali, apa kau tidak ingat saat kita bertarung untuk yang kedua kalinya ? " tanya Evil lagi kepada Hali.

Evilione Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang